Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Pendidikan Sejati

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 33— Kerja Sama

    “Kita adalah anggota satu dengan yang lain.”

    Dalam pembentukan tabiat, tidak ada pengaruh lain yang dianggap lebih besar seperti pengaruh rumah tangga. Pekerjaan guru harus melengkapi yang dari orangtua, tetapi bukan menggantikannya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan kesejahteraan anak, haruslah menjadi usaha bersama para orangtua dan guru.MPS 265.1

    Kerja sama ini harus dimulai oleh ayah dan ibu sendiri di dalam kehidupan rumah tangga. Dalam mendidik anak-anak mereka, mereka memiliki tanggung jawab bersama, dan haruslah menjadi usaha mereka yang tetap untuk bertindak bersama-sama. Hendaklah mereka menyerahkan diri mereka kepada Allah, mencari pertolongan dari pada-Nya untuk menunjang mereka satu sama lain. Hendaklah mereka mengajar anak-anak mereka setia kepada Allah, setia kepada prinsip; dan dengan demikian setia kepada diri mereka sendiri dan kepada semua orang dengan siapa mereka berhubungan. Dengan pendidikan yang demikian, anak-anak ketika dikirim ke sekolah, tidak akan menjadi penyebab gangguan atau keresahan. Mereka akan menjadi pendukung guru mereka, dan contoh serta dorongan kepada teman-teman sesama murid.MPS 265.2

    Para orangtua yang memberikan pendidikan ini bukanlah orangorang yang nanti akan melancarkan kritik kepada guru. Mereka merasa bahwa baik kepentingan anak-anak mereka mau pun keadilan di sekolah menuntut hal tersebut, sedapat-dapatnya, mereka menunjang dan menghormati orang yang membagi tanggung jawab mereka.MPS 266.1

    Banyak orangtua yang gagal di sini. Dengan kritik mereka yang terburu-buru dan tak berdasar, pengaruh guru yang setia, dan yang suka berkorban seringkali hampir menjadi rusak binasa. Banyak orangtua yang anak-anak mereka telah dirusak oleh penurutan hawa nafsu atau pemanjaan, menyerahkan tugas yang tidak menyenangkan ini kepada guru untuk memperbaiki kelalaian mereka; lalu kemudian oleh kelakuan mereka sendiri mereka membuat tugas guru itu hampir tidak ada harapan. Kritik dan celaan mereka terhadap pengelolaan sekolah mendorong pembangkangan pada anak-anak, dan mengukuhkan mereka dalam kebiasaan-kebiasaan yang salah.MPS 266.2

    Jikalau kritik atau saran sehubungan dengan pekerjaan guru diperlukan, maka haruslah disampaikan kepadanya secara pribadi. Jikalau ternyata ini tidak berhasil, maka persoalan itu harus disampaikan kepada orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sekolah. Tidak ada yang harus dikatakan atau dilakukan untuk melemahkan penghormatan anak-anak kepada orang atas siapa kesejahteraan mereka sangat bergantung.MPS 266.3

    Pengetahuan orangtua yang dalam, baik mengenai tabiat anakanak mau pun mengenai kelainan-kelainan jasmani atau kecacatan mereka, jika disampaikan kepada guru, akan sangat membantunya. Sangat disesalkan bahwa banyak sekali orangtua yang gagal menyadari hal ini. Oleh sebagian besar orangtua sedikit perhatian yang ditunjukkan apakah untuk pengetahuan mereka sendiri mengenai kwalifikasi guru, atau bekerja sama dengan dia di dalam pekerjaannya.MPS 266.4

    Oleh karena para orangtua jarang sekali berkenalan dengan guru, maka adalah sangat penting supaya guru berusaha berkenalan dengan para orangtua murid. Ia harus mengunjungi rumah murid-muridnya, dan mendapatkan pengetahuan mengenai pengaruh-pengaruh dan keadaan lingkungan di mana mereka tinggal. Dengan datang mengadakan hubungan pribadi dengan rumah tangga dan kehidupan mereka, guru dapat memperkuat ikatan yang mengikatnya dengan murid-muridnya dan dapat mengetahui bagaimana menangani dengan lebih berhasil akan kedudukan dan perangai mereka yang berbeda-beda.MPS 266.5

    Pada waktu ia mencurahkan perhatiannya pada pendidikan di rumah tangga, guru itu memberikan manfaat berganda. Banyak orangtua, yang disibukkan oleh pekerjaan dan kesusahan, kehilangan pandangan terhadap kesempatan-kesempatan mereka untuk mempengaruh ke arah yang baik hidup anak-anak mereka. Guru dapat melakukan banyak perkara untuk membangkitkan para orangtua ini kepada kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang mereka. Ia akan menemukan orang-orang lain, yang bagi mereka rasa tanggung jawab adalah suatu beban yang berat, mereka sangat rindu supaya anak-anak mereka menjadi pria dan wanita yang baik dan berguna. Sering guru dapat membantu para orangtua ini dalam memikul beban mereka, dan dengan berkonsultasi bersama, baik guru maupun orangtua akan didorong dan dikuatkan.MPS 267.1

    Dalam pendidikan orang-orang muda di rumah tangga, prinsip bekerja sama tidak ternilai. Sejak dari masa kecil mereka, anak-anak harus dituntun untuk merasakan bahwa mereka adalah bagian dari firma rumah tangga. Anak-anak kecil pun harus dididik untuk ikut serta dalam pekerjaan sehari-hari dan harus dibuat merasa bahwa pertolongan mereka dibutuhkan dan dihargai. Anak-anak yang lebih besar harus menjadi para pembantu orangtua mereka, ikut serta dalam merencanakan dan turut memikul tanggung jawab dan beban. Biarlah para ayah dan ibu mengambil waktu untuk mengajar anak-anak mereka, biarlah mereka menunjukkan bahwa mereka menghargai pertolongan mereka, menginginkan keyakinan mereka, dan menyukai persahabatan mereka, dan anak-anak tidak akan berlambatan untuk memberikan sambutan. Bukan saja beban orangtua akan menjadi ringan dan anakanak menerima pendidikan praktis dengan harga yang tidak ternilai, tetapi akan memperkuat ikatan-ikatan rumah tangga dan memperdalam fondasi tabiat.MPS 267.2

    Kerja sama harus menjadi semangat ruangan sekolah, menjadi hukum kehidupan sekolah itu. Guru yang berhasil memperoleh kerja sama murid-muridnya mendapat bantuan yang tak ternilai harganya dalam memelihara ketertiban. Dalam pelayanan di ruangan sekolah banyak anak laki-laki yang kegelisahannya menyebabkan kekacauan dan pembangkangan akan menemukan jalan keluar untuk menyalurkan tenaganya yang luar biasa itu. Biarlah yang lebih tua membantu yang lebih muda, yang kuat membantu yang lemah; dan sedapat-dapatnya, biarlah masing-masing disuruh melakukan sesuatu yang dapat dilaku-kannya. Hal ini akan mendorong timbulnya rasa harga diri dan kerinduan untuk menjadi berguna.MPS 267.3

    Akan sangat menolong bagi orang-orang muda, para orangtua demikian juga para guru untuk mempelajari pelajaran kerja sama yang diajarkan dalam Kitab Suci. Dari antara ilustrasinya yang banyak perhatikanlah pembangunan kemah suci—tujuan pelajaran mengenai pembangunan tabiat—di mana semua orang bersatu, “...setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya...” (Keluaran 35:21). Bacalah bagaimana tembok Yerusalem dibangun kembali oleh orang-orang tawanan yang sudah kembali, di tengah-tengah ke-miskinan, kesukaran, dan bahaya, tugas yang besar dapat diselesaikan dengan berhasil sebab “...seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati” (Nehemia 4:6). Pikirkan tentang peranan yang dimainkan oleh muridmurid dalam mukjizat Juruselamat memberi makan orang banyak. Makanan menjadi banyak di tangan Kristus, tetapi murid-murid menerima roti-roti itu dan membagikannya kepada orang banyak yang sedang menunggu.MPS 268.1

    “...Kita adalah sesama anggota.” Oleh sebab itu “...sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (Efesus 4:25; 1 Petrus 4:10).MPS 268.2

    Begitu jelas kata-kata yang ditulis tentang para pembuat berhala pada pada zaman dulu, dengan tujuan yang lebih berharga, diambil sebagai semboyan para pembangun tabiat masa kini:MPS 268.3

    “Yang seorang menolong yang lain dan berkata kepada temannya; ‘Kuatkanlah hatimu’” (Yesaya 41:6).MPS 268.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents