Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Pendidikan Sejati

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pekabaran dari Bintang-bintang

    Bintang-bintang juga mempunyai pekabaran tentang kegembiraan untuk setiap manusia. Pada saat-saat yang datang kepada semua orang tersebut, ketika hati lesu dan pencobaan sangat menekan; ketika rintangan tampaknya tidak dapat dilalui, cita-cita hidup tak mungkin tercapai, janjinya yang muluk-muluk seperti buah apel dari Sodom; maka di manakah keberanian dan keteguhan bisa ditemukan seperti dalam pelajaran yang Allah minta supaya kita pelajari dari bintangbintang dalam perjalanan mereka yang tidak mendapat kesukaran?MPS 103.4

    “Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel. Hidupku tersembunyi dari Tuhan dan hakku tidak diperhatikan Allah-Ku? Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya.” “Janganlah takut sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang sebab Aku ini Aliahmu; Aku akan meneguhkan bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan.” “Sebab Aku ini Tuhan, Aliahmu memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: Janganlah takut Akulah yang menolong engkau” (Yesaya 40:26-29; 41:10, 13).MPS 103.5

    Pohon kurma, yang dihantam oleh panas matahari dan badai pasir yang ganas, tetap hijau dan subur serta berbuah di tengah-tengah padang gurun. Akar-akarnya diberi makan oleh mata air. Puncaknya yang kehijau-hijauan kelihatan dari jauh di atas padang yang tandus dan gersang; dan orang yang mengadakan perjalanan, yang hampir mati, memaksakan langkah-langkahnya yang lemah menuju ke naungan yang sejuk dan ke air yang memberi hidup.MPS 104.1

    Pohon di padang gurun merupakan lambang mengenai apa yang Allah maksudkan dengan kehidupan anak-anak-Nya di dunia ini nanti. Mereka harus menuntun jiwa-jiwa yang penat, tidak tenteram, dan hampir binasa di padang gurun dosa, kepada air hidup. Mereka harus mengarahkan sesamanya manusia kepada Dia yang memberikan undangan, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum” (Yohanes 7:37).MPS 104.2

    Sungai yang lebar dan dalam, yang memberikan jalan raya untuk lalu lintas dan perjalanan bangsa-bangsa, dinilai sebagai keuntungan seluruh dunia; tetapi bagaimanakah dengan anak-anak sungai yang menolong membentuk sungai yang besar ini? Sekiranya tidak ada anakanak sungai itu, maka sungai besar itu tidak akan ada. Atas anak-anak sungai itulah sungai besar bergantung. Begitulah manusia dipanggil untuk memimpin dalam suatu pekerjaan besar dihormati seakan-akan keberhasilan pekerjaan itu hanyalah karena mereka sendiri; padahal keberhasilan itu memerlukan kerja sama para pekerja sederhana yang setia yang hampir tidak masuk hitungan—para pekerja yang dunia tidak kenal. Tugas yang tidak mendapat pujian, pekerjaan tanpa pengakuan, adalah nasib kebanyakan pekerja keras di dunia. Dan dengan nasib yang demikian banyak orang merasa tidak puas. Mereka merasa bahwa kehidupan ini sia-sia. Tetapi anak sungai kecil yang mengalir tanpa suara melalui hutan kecil dan padang rumput, membawa kesehatan dan kesuburan serta keindahan, sama gunanya dalam perjalanannya seperti sungai besar. Dan dengan menyumbang kehidupan sungai itu, ia menolong mencapai apa yang tidak akan dapat dicapainya sendiri.MPS 104.3

    Pelajaran ini diperlukan oleh banyak orang. Talenta terlalu banyak didewa-dewakan, dan menempatkan terlampau banyak iri hati. Terlampau banyak yang tidak mau melakukan apa-apa kecuali mereka diakui sebagai pemimpin; terlampau banyak yang harus menerima pujian, kalau tidak mereka tidak berminat untuk bekerja. Apa yang perlu kita pelajari ialah kesetiaan dalam menggunakan dengan sekuat tenaga kuasa dan kesempatan yang kita miliki, dan puas dengan nasib yang Surga tetapkan bagi kita.MPS 105.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents