Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Peristiwa-Peristiwa Akhir Zaman

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Kepastian Penghakiman Allah

    Pada zaman kita ini kasih Allah digambarkan sebagai suatu tabiat yang akan menghalangi-Nya untuk memusnahkan orang berdosa. Manusia berpikir berdasarkan standar hak dan keadilan mereka sendiri yang rendah. “Engkau menyangka bahwa Aku ini sederajat dengan engkau” (Mazmur 50:21). Mereka mengukur Allah dengan diri mereka sendiri. Mereka berpikir bagaimana caranya bertindak berdasarkaan keadaan dan menganggap bahwa Allah akan melakukan seperti yang mereka bayangkan akan mereka lakukan... Tidak ada kerajaan atau pemerintahan yang menyerahkan kepada para pelanggar hukum untuk menentukan hukuman apa yang harus dilaksanakan terhadap mereka yang sudah melanggar hukum itu. Segala yang kita miliki, semua kelimpahan anugerah-Nya yang kita punyai, itu adalah hutang kita kepada Allah. Sifat dosa yang menjengkelkan terhadap Allah tidak dapat diukur sebagaimana langit itu tidak dapat diukur dengan tali pengukur. Allah adalah penguasa moral dap sekaligus seorang Bapa. Dialah Pemberi hukum itu. Dia menciptakan dan menjalankan hukum-hukum-Nya. Hukum tanpa ganjaran tidaklah berdaya.PAZ 188.4

    Mungkin diadakan pembelaan bahwa seorang Bapa pengasih tidak mau melihat anak-anak-Nya menderita hukuman Allah dengan api padahal Ia berkuasa untuk melepaskan mereka. Tetapi demi kebaikan dan keamanan rakyat-Nya, Allah mau menghukum si pelanggar. Allah tidak bekerja berdasarkan rencana manusia. Ia dapat melakukan keadilan abadi yang manusia tidak berhak lakukan di hadapan sesamanya manusia. Nuh tentu tidak akan menyenangkan hati Allah kalau menenggelamkan salah seorang dari para pencemooh dan pengejek yang mengganggunya itu, tetapi Allah menenggelamkan seantero dunia yang luas. Lot tentu tidak berhak menghukum menantu-menantunya itu, tetapi Allah yang melakukannya dengan keadilan yang tegas.PAZ 189.1

    Siapa yang bisa berkata bahwa Allah tidak akan melakukan apa yang Ia katakan hendak dilakukan-Nya?— 12MR 207-209; 10MR 265 (1876).PAZ 189.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents