Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pembagian Negeri Kanaan

    Kemenangan di Bet-Horon dengan segera diikuti oleh penaklukan negeri Kanaan sebelah selatan. “Demikianlah Yosua mengalah-kan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung .... Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah Tuhan, Allah Israel. Kemudian Yosua dengan seluruh Israel pulang kembali ke tempat perkemahan di Gilgal.”SRNJ2 118.1

    Suku-suku bangsa Palestina Utara, merasa gentar oleh sukses yang diperoleh bala tentara Israel, sekarang mereka bersekutu melawan mereka. Sebagai pemimpin persekutuan ini adalah Yabin, raja Hazor, satu daerah di sebelah barat Danau Merom. “Kemudian keluarlah raja-raja ini bersama-sama semua tentaranya, amat banyak rakyat, seperti pasir di tepi laut banyaknya, beserta sangat banyak kuda dan kereta.” Bala tentara ini jauh lebih besar daripada yang pernah dihadapi Israel di negeri Kanaan, “amat banyak rakyat, seperti pasir di tepi laut banyaknya, beserta sangat banyak kuda dan kereta. Raja-raja ini bersekutu dan datang berkemah bersama-sama dekat mata air Merom untuk memerangi orang Israel.” Kembali satu pekabaran yang memberikan semangat telah datang kepada Yosua: “Janganlah takut menghadapi mereka, sebab besok kira-kira waktu ini Aku menyerahkan mereka mati terbunuh semuanya kepada orang Israel.”SRNJ2 118.2

    Di dekat Danau Merom ia mendatangi perkemahan sekutu itu, dan sama sekali menghancurkan bala tentara mereka. “Dan TUHAN menyerahkan mereka kepada orang Israel. Mereka dikalahkan dan dikejar... mereka dihancurkan, sehingga tidak seorang pun dari mereka yang dibiarkan lolos.” Kereta dan kuda yang telah menjadi kesombongan dan kebanggaan bangsa Kanaan tidak boleh diambil dan digunakan oleh Israel. Atas perintah Allah kereta perang itu pun dibakar, dan dikeratnya urat kaki segala kuda, dan dengan demikian telah dinyatakan bahwa semuanya itu tidak pantas dipakai dalam peperangan. Bangsa Israel tidak boleh berharap kepada kereta ataupun kuda, melainkan “dalam nama TUHAN Allah mereka.”SRNJ2 119.1

    Satu demi satu kota-kota itu direbut, dan Hazor, benteng kekuatan sekutu itu, dibakar. Peperangan berlangsung terus beberapa tahun lamanya, tetapi akhirnya Yosua telah menjadi pemimpin dalam negeri Kanaan. “Lalu amanlah negeri itu, berhenti dari berperang.”SRNJ2 119.2

    Tetapi sekalipun kuasa bangsa Amori telah dihancurkan, mereka belum direbut seluruhnya. Di sebelah barat, bangsa Filistin masih menguasai satu padang yang subur di sepanjang pantai, sementara di sebelah utara mereka terdapat daerah bangsa Sidon. Libanon juga masih dimiliki oleh bangsa ini, dan di sebelah selatan, ke arah Mesir, tanah itu masih dikuasai oleh musuh-musuh Israel.SRNJ2 119.3

    Namun demikian, Yosua tidak akan meneruskan peperangan itu. Ada satu pekerjaan lain yang harus dilakukan oleh pemimpin besar ini sebelum ia meninggalkan jabatan sebagai pemimpin Israel. Seluruh negeri itu, baik bagian-bagian yang sudah ditaklukkan ataupun yang belum direbut, harus dibagi-bagi di antara suku-suku bangsa itu. Dan ada-lah tugas masing-masing suku merebut tanah warisan bagi mereka sendiri. Jikalau bangsa itu terbukti setia kepada Allah, maka Ia akan mengusir musuh-musuh mereka dari hadapan mereka, dan Ia telah berjanji akan memberikan kepada mereka pusaka yang lebih besar lagi jikalau mereka setia kepada perjanjian-Nya.SRNJ2 119.4

    Kepada Yosua dan Eliazar imam besar itu, dan kepala-kepala setiap suku, tugas untuk membagi-bagi negeri itu telah dipercayakan, dan tempat kedudukan masing-masing suku ditentukan melalui undi. Musa sen- diri telah menentukan batas-batas negeri itu apabila itu akan dibagi-bagikan di antara suku-suku bangsa itu, pada waktu mereka sudah me-nguasai Kanaan dan telah menunjuk seorang kepala dari setiap masing-masing suku untuk ikut serta dalam pembagian itu. Suku Lewi, yang sudah diserahkan untuk melayani pekerjaan Bait Suci, tidak termasuk dalam pembagian ini, tetapi empat puluh delapan kota di berbagai bagian negeri itu telah ditetapkan kepada suku Lewi sebagai pusaka mereka.SRNJ2 119.5

    Sebelum pembagian negeri itu diadakan, kaleb, dengan disertai oleh kepala sukunya, maju ke depan dengan menghadapkan satu tuntutan istimewa. Kecuali Yosua, sekarang ini kaleblah orang yang tertua di antara orang-orang Israel. Kaleb dan Yosua adalah dua dari antara mata-mata yang telah membawa laporan yang baik tentang negeri perjanjian ini sambil memberikan semangat kepada orang banyak supaya maju dan merebut negeri ito di dalam nama Tuhan. Sekarang Kaleb meng-ingatkan kepada Yosua tentang perjanjian yang pernah diadakan pada waktu i,u, sebagai pahala atas kesetiaannya: “Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anak-mu sampai selama-lamanya, sebab engkau tetap mengikuti TUHAN, Allah-ku. dengan sepenuh hati.” Oleh sebab itu ia telah menghadapkan satu permohonan agar Hebron diberikan kepadanya sebagai pusaka. Di tem-pat inilah untuk bertahun-tahun lamanya Abraham.,Ishak dan Yakub lainnya, adalah tempat yang Kaleb, dengan berharap kepada kekuatan Tuhan, telah pilih sebagai pusakanya.SRNJ2 120.1

    “Sesungguhnya TUHAN telah memelihara aku,” katanya, “seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa .... Jadi sekarang, telah ber-umur delapan puluh Vima tahun aku hari ini; pada wa u mi a u sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatan u pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk ke luar masuk. Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu, sebab engkau sendiri mendengar pada waktu itu, bahwa di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu. Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN.” Permohonan ini dikuatkan oleh pemimpin-pemimpin suku Yehuda. Kaleb sendiri sebagai seorang yang telah ditetapkan dari suku ini untuk ikut serta dalam membagi negeri itu, ia telah memilih untuk mengikutsertakan orangorang ini bersama dengan dia dalam menghadapkan tuntutannya, agar jangan kelihatan seolah-olah ia telah menggunakan wewenangnya demi keuntungan diri sendiri.SRNJ2 120.2

    Tuntutannya itu dengan segera dikabulkan. Tugas menaklukkan benteng raksasa ini tidak dapat dipercayakan kepada orang lain yang lebih tepat selain kepadanya. “Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya.” “Karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel.” Iman Kaleb sekarang ini tetap sama seperti pada waktu kesaksiannya melawan laporan buruk dari mata-mata yang lainnya. Ia telah mempercayai janji Allah bahwa ia akan membawa bangsanya mewarisi Kanaan, dan di dalam hal ini ia telah menuruti Allah dengan sempurna. Bersama dengan bangsanya ia telah bertahan dalam pengembaraan yang lama di Padang belantara, dengan demikian ia telah turut merasakan kekecewaan dan beban orang yang bersalah; namun demikian ia tidak bersungut-sungut untuk hal ini, tetapi meninggikan rahmat Allah yang telah memeliharakan hidupnya di padang belantara pada waktu saudara-saudaranya dibunuh. Di tengahtengah segala kesukaran, mara bahaya dan kesulitan dalam perjalanan di padang belantara, selama masa peperangan semenjak memasuki Kanaan, Tuhan telah memeliharakan hidupnya; dan sekarang dalam usia lebih dari delapan puluh tahun semangat keberaniannya tidak berkurang. Ia tidak meminta bagi dirinya satu negeri yang sudah ditaklukkan, tetapi tempat yang lebih daripada yang lainnya dianggap oleh para matamata itu mustahil untuk dikalahkan. Oleh pertolongan Tuhan ia mau merebut benteng ini dari raksasa-raksasa yang kekuatannya telah menggoyahkan iman bangsa Israel. Bukanlah keinginan untuk kehormatan atau kesombongan yang telah mendorong permohonan Kaleb. Serdadu tua yang berani ini ingin memberikan kepada orang banyak satu teladan yang akan menghormati Allah, dan memberikan semangat kepada suku-suku bangsa itu untuk menaklukkan seluruhnya negeri yang oleh leluhur mereka dinyatakan tidak dapat ditaklukkan.SRNJ2 121.1

    Kaleb memperoleh pusaka untuk mana ia telah menetapkan hatinya selama empat puluh tahun, dan dengan berharap kepada Allah untuk beserta dengan dia, ia “menghalau dari sana ketiga orang Enak.” Setelah mendapat satu pusaka untuk dirinya sendiri dan keluarganya, semangatnya tidak berkurang, ia tidak terus tinggal diam untuk menikmati warisannya itu, tetapi terus bergerak maju untuk merebut tempat-tem-. pat yang lain untuk keuntungan bangsa itu dan kemuliaan Tuhan.SRNJ2 122.1

    Orang-orang yang penakut dan pemberontak telah binasa di padang belantara; tetapi mata-mata yang benar itu memakan buah anggur dari Eskol. Kepada masing-masing telah diberikan menurut a ar imannya. Orang yang tidak percaya telah menyaksikan kegentaran mere a men jadi kenyataan. Sekalipun adanya janji Allah, mereka telah menyatakan bahwa adalah mustahil untuk mewarisi Kanaan, dan mereka pun tidak mewarisinya. Tetapi mereka yang berharap kepada Tuhan, yang tidak melihat kepada kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi lebih daripada kekuatan Penolong mereka Yang Mahakuasa, telah memasuki negeri yang baik itu. Melalui iman, maka orang-orang yang pantas pada zaman dulu itu “karena iman telah menaklukkan kerajaankerajaan, . . . luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasu anpasukan tentara asing.” “Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” Ibrani 11:33,34; I Yohanes 5:4.SRNJ2 122.2

    Satu tuntutan lain yang berkaitan dengan pembagian negeri itu, menunjukkan satu roh yang jauh berbeda daripada roh Kaleb. Hal itu dikemukakan oleh bani Yusuf, suku Efraim dengan sebagian dari suku Manasye. Dengan pertimbangan bahwa jumlah mereka yang jauh lebih besar, suku-suku bangsa ini menuntut dua bagian dari tanah itu. Tanah yang telah ditetapkan bagi mereka adalah tanah yang paling subur di tempat itu, termasuk padang Sharon yang subur; tetapi banyak dari antara kota-kota besarnya yang ada di lembah itu masih dikuasai oleh bang sa Kanaan, dan suku-suku bangsa itu merasa enggan berusaha serta menghadapi bahaya dalam merebut tanah warisan mereka, dan mereka menghendaki bagian tambahan dari daerah yang sudah ditaklukkan. Suku Efraim adalah salah satu suku yang terbesar di antara bangsa Israel, dan pula suku bangsa ke dalam mana Yosua sendiri termasuk di dalamnya, dan anggota-anggotanya dengan sendirinya menganggap diri mereka berhak untuk mendapat pertimbangan yang khusus. “Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian,” katanya, “padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya?” Tetapi pemimpin yang teguh itu tidak mau menyeleweng dari keadilan.SRNJ2 122.3

    Jawabnya adalah, “Kalau engkau bangsa yang banyak jumlahnya, pergilah ke hutan dan bukalah tanah bagimu di sana di negeri orang Feris dan orang Refaim, jika pegunungan Efraim terlalu sesak bagimu.”SRNJ2 123.1

    Jawab mereka menunjukkan alasan yang sebenarnya dari persungutan mereka. Mereka kekurangan iman dan keberanian untuk mengusir angsa Kanaan. “Pegunungan itu tidak cukup bagi kami,” kata mereka, “dan semua orang Kanaan yang diam di dataran itu mempunyai kereta besi.”SRNJ2 123.2

    Kuasa dari Allah Israel telah dijanjikan kepada suku bangsanya, dan kalau saja bani Efraim mempunyai semangat dan iman kaleb, maka tidak akan ada musuh yang bisa bertahan di hadapannya. Keinginan mereka yang nyata untuk menghindarkan diri dari kesukaran dan bahaya telah dihadapi oleh Yosua. “Engkau ini bangsa yang banyak jumlahnya dan mempunyai kekuatan yang besar,” katanya, “kamu akan menghalau orang Kanaan itu, sekalipun mereka mempunyai kereta besi dan sekalipun mereka kuat.” Dengan demikian bantahan mereka telah dibalikkan untuk melawan mereka. Sebagai satu bangsa yang besar, seperti yang mereka katakan, mereka sesungguhnya sanggup untuk berusaha sendiri, sebagaimana yang telah dilakukan oleh saudara-saudaranya. Dengan pertolongan Allah, mereka tidak perlu takut terhadap kereta besi.SRNJ2 123.3

    Hingga saat ini Gilgal telah menjadi markas besar bangsa itu, dan tempat kedudukan Bait Suci. Tetapi sekarang Bait Suci itu harus dipindahkan ke tempat yang telah dipilih sebagai tempatnya yang tetap. Tempat itu adalah Silo, sebuah kota kecil di tanah Efraim. Itu terletak dekat dengan pusat negeri itu, dan mudah untuk didatangi oleh semua suku- suku bangsa itu. Di sini sebagian dari negeri itu telah seluruhnya ditaklukkan, sehingga orang-orang yang akan berbakti tidak akan terganggu lagi. “Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan di sana.” Suku-suku bangsa yang masih berkemah pada waktu Bait Suci dipindahkan dari Gilgal, mengikutinya, dan mendirikan tendanya di dekat Silo. Di tempat ini suku-suku bangsa ini tinggal sampai mereka terpencar ke tempat warisan mereka.SRNJ2 123.4

    Tabut perjanjian tetap tinggal di Silo selama tiga ratus tahun, sampai, oleh sebab dosa-dosa keluarga Eli, tempat itu jatuh ke tangan orang Filistin, dan Silo dihancurkan. Tabut perjanjian itu tidak pernah dikembalikan lagi ke dalam Bait Suci di tempat ini, pekerjaan baitsucj akhirnya dipindahkan ke Bait Suci di Yerusalem dan Silo pun menjadi tidak berarti lagi. Hanya tinggal puing-puingnya saja yang menandai tempat di mana kota itu pernah berdiri. Lama sesudah itu nasibnya telah digunakan sebagai satu amaran terhadap Yerusalem. “Tetapi baiklah pergi dahulu ke tempat-Ku yang di Silo itu,” kata Tuhan melalui Nabi Yeremia, “dimana Aku membuat nama-Ku diam dahulu, dan lihatlah apa yang Kulakukan kepadanya karena kejahatan umat-Ku Israel! ... Karena itulah kepada rumah, yang atasnya nama-Ku diserukan dan yang kamu andaikan itu, dan kepada tempat, yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu itu, akan Kulakukan seperti yang telah Kulakukan kepada Silo.” Yeremia 7:12-14.SRNJ2 124.1

    “Setelah orang Israel selesai membagikan negeri itu menjadi milik pusaka mereka,” dan semua suku-suku bangsa itu telah memperoleh pusakanya, Yosua menghadapkan tuntutannya. Kepadanya, sebagaimana kepada Kaleb, satu janji yang istimewa untuk memperoleh pusaka telah diberikan; tetapi ia tidak meminta satu daerah yang luas, melainkan hanya satu kota yang kecil saja. “Mereka memberikan kepadanya kota yang dimintanya, yakni Timnat-Serah di pegunungan Efraim. Kota itu dibangunnya dan menetaplah ia di sana.” Nama yang diberikan kepada kota itu adalah Timnat-Serah, “bagian yang sisa,” satu kesaksian yang nyata akan tabiat yang agung dan roh yang tidak mementingkan diri dari si pemenangnya itu, yang gantinya mengambil hasil rampasan itu lebih dahulu, telah menunda tuntutannya sampai bangsanya yang paling rendah telah dilayani.SRNJ2 124.2

    Enam dari antara kota-kota yang telah ditetapkan bagi suku Lewi, tiga pada masing-masing tepi sungai Yordan, ditentukan sebagai kotakota perlindungan, ke tempat mana seorang pembunuh bisa lari untuk menyelamatkan dirinya. Penetapan kota-kota ini telah diperintahkan oleh Musa, “Supaya orang pembunuh yang telah membunuh seseorang de-ngan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana. Kota-kota itu akan menjadi tempat perlindungan bagimu,” katanya, “supaya pembunuh jangan mati, sebelum ia dihadapkan kepada rapat umat untuk diadili.” Bilangan 35:11,12. Cara yang penuh rahmat ini dianggap perlu oleh adat kebiasaan zaman dulu sehubungan dengan pembalasan secara pribadi, oleh mana hukuman itu diadakan oleh keluarga yang terdekat atau ahli waris dari yang telah mati itu. Di dalam persoalan-persoalan dimana kesalahan itu jelas terbukti, tidaklah perlu untuk menunggu suatu pengadilan oleh para pemimpin. Si pembalas boleh mengejar penjahat itu ke mana saja, dan membunuhnya di mana saja ia temukan. Tuhan melihat belumlah tepat untuk menghilangkan adat kebiasaan ini pada saat itu, tetapi Ia telah mengadakan satu jalan untuk memastikan keselamatan mereka yang telah melakukan pembunuhan dengan tidak sengaja.SRNJ2 125.1

    Kota-kota perlindungan itu ditempatkan sedemikian rupa sehingga berada dalam jarak setengah hari perjalanan dari setiap bagian negeri itu. Jalan-jalan yang menuju ke kota-kota itu senantiasa terpelihara dengan baik; di sepanjang jalan itu, tanda-tanda petunjuk didirikan dengan bertuliskan kata “Perlindungan” dalam huruf-huruf yang amat jelas, sehingga orang yang sedang melarikan diri tidak akan dilambatkan sedikit pun. Setiap orang—orang Israel, orang asing, atau pendatang dapat memperoleh keuntungan dari kesempatan ini. Tetapi sementara orang yang tidak bersalah tidak boleh dibunuh dengan kejam, orang yang bersalah tidak akan terlepas dari hukuman. Perkara orang-orang yang mencari perlindungan haruslah diadili secara adil oleh pemimpinpemimpin yang sepantasnya, dan hanya apabila orang itu didapati tidak bersalah karena telah membunuh dengan tidak sengaja, maka ia bisa dilindungi di dalam kota perlindungan itu. Orang yang bersalah harus diserahkan kepada si pembalas. Dan mereka yang berhak untuk mendapat perlindungan hanya dapat memperolehnya dengan syarat bahwa ia tetap tinggal di dalam kota perlindungan yang telah ditetapkan itu. Kalau seseorang berjalan keluar dari batas-batas yang telah ditentukan, dan ia didapati oleh si pembalas itu, maka hidupnya akan membayar hukuman dari pelanggarannya terhadap jalan yang telah disediakan oleh Tuhan. Pada saat kematian imam besar, namun demikian, semua orang yang telah mencari perlindungan di dalam kota-kota perlindungan itu memperoleh kebebasan untuk kembali ke tanah pusaka mereka.SRNJ2 125.2

    Di dalam penyidangan suatu perkara pembunuhan, orang yang tertuduh tidak dihukum atas kesaksian seorang saksi, sekalipun bukti yang berhubungan dengan itu cukup kuat terhadap dirinya. Perintah Allah adalah, “Setiap orang yang telah membunuh seseorang haruslah dibunuh sebagai pembunuh menurut keterangan saksi-saksi, tetapi kalau hanya satu orang saksi saja tidak cukup untuk memberi keterangan terhadap seseorang dalam perkara hukuman mati.” Bilangan 35:30. Kristuslah yang telah memberikan kepada Musa perintah-perintah ini bagi Israel, dan pada waktu secara pribadi Ia hidup bersama-sama dengan muridmurid-Nya di atas dunia ini, apabila ia mengajarkan bagaimana caranya memperlakukan orang yang bersalah, Guru Besar itu mengulangi kembali pelajaran bahwa kesaksian satu orang tidak bisa membebaskan atau menghukum seseorang. Pandangan atau pendapat satu orang tidak akan dapat menyelesaikan satu persoalan persengketaan. Di dalam segala perkara ini, dua orang atau lebih harus diikutsertakan, dan bersamasama mereka harus memikul tanggung jawab, “supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.” Matius 18:16.SRNJ2 126.1

    Jikalau seorang yang diadili karena pembunuhan terbukti bersalah, maka tidak ada tebusan yang dapat menyelamatkan dia. “Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia.” Kejadian 9:6. “Janganlah kamu menerima uang tebusan karena nyawa seorang pembunuh yang kesalahannya setimpal dengan hukuman mati, tetapi pastilah ia dibunuh,” Bilangan 35:31, “maka engkau harus mengambil orang itu dari mezbah-Ku, supaya ia mati dibunuh,” Keluaran 21:14, adalah perintah Allah; “maka bagi negeri itu tidak dapat diadakan pendamaian oleh karena darah yang tertumpah di sana, kecuali de ngan darah orang yang telah menumpahkannya.” Bilangan 35:33. Keselamatan dan kesucian bangsa itu menuntut agar dosa pembunuhan dihukum dengan kejam. Hidup manusia, yang hanya Allah dapat memberikannya, harus dijaga dengan penuh rasa kesucian.SRNJ2 126.2

    Kota-kota perlindungan yang telah ditetapkan bagi umat Allah pada zaman dulu adalah satu lambang dari perlindungan yang disediakan di dalam Kristus. Juruselamat yang penuh rahmat yang sama, yang telah menetapkan kota-kota perlindungan yang sementara itu, oleh menumpahkan darah-Nya sendiri telah menyediakan bagi pelanggar-pelanggar hukum Allah satu tempat berlindung yang pasti, ke kota mana mereka bisa melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kematian yang kedua. Tidak ada kuasa yang dapat merebut dari tangan-Nya jiwa-jiwa yang telah pergi kepada-Nya untuk memperoleh keampunan. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” “Siapakah yang akan menghukum mereka Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit yang juga duduk disebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?” supaya “kita yang mencari perlundungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.” Roma 8:1,34; Ibrani 6:18.SRNJ2 127.1

    Ia yang melarikan diri ke kota perlindungan itu tidak boleh berlambatan. Keluarga dan pekerjaan harus ditinggalkan di belakang. Tidak ada waktu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kekasih-kekasihnya. Hidupnya terancam, dan segala kepentingan yang lainnya harus dikorbankan untuk satu maksud,—tiba di tempat yang aman. Rasa letih dilupakan, kesulitan-kesulitan tidak diindahkan. Orang yang mencari perlindungan itu tidak akan melambatkan langkahnya sampai ia berada di dalam tembok kota itu.SRNJ2 127.2

    Orang yang berdosa terbuka kepada kematian yang kekal, sampai ia memperoleh satu tempat persembunyian di dalam Kristus; dan sebagaimana sikap bermalas-malas dan tidak peduli bisa menghilangkan satusatunya kesempatan untuk hidup, demikian pula sikap berlambatan serta acuh tak acuh akan membinasakan jiwa. Setan, musuh besar itu, ada di belakang setiap pelanggar hukum Allah yang suci, dan ia yang tidak merasakan adanya bahaya, dan tidak mencari naungan dari perlindungan yang kekal itu dengan sungguh-sungguh, akan menjadi mangsa si pembinasa itu.SRNJ2 127.3

    Orang tahanan yang pada setiap saat pergi keluar dari kota perlin dungan itu akan dibiarkan kepada si pembalas darah itu. Dengan demi kian orang banyak itu diajar untuk bertaut kepada jalan yang telah ditetapkan demi keselamatan mereka oleh hikmat yang tidak terbatas itu. Demikian pula, tidaklah cukup bahwa orang berdosa percaya di dalam Kristus untuk memperoleh keampunan dari dosa; ia harus, oleh iman dan penurutan, tinggal di dalam Dia. “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kema tian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.” Ibrani 10:26,27.SRNJ2 128.1

    Dua dari suku-suku bangsa Israel, Gad dan Ruben, dengan setengah dari suku Manasye, telah menerima warisan mereka sebelum menyeberangi sungai Yordan. Kepada satu bangsa gembala, dataran tinggi yang luas dan hutan-hutan Gilead dan Bazan yang subur, yang menyediakan padang rumput bagi kawanan kambing dan domba mereka, telah memberikan satu penarikan yang tidak didapati di Kanaan sendiri, dan kedua setengah suku itu, yang menghendaki untuk bermukim di sana, telah berjanji akan menyediakan bagian dari tentara mereka untuk menemani saudara-saudara mereka menyeberangi sungai Yordan, dan ikut berperang sampai mereka juga dapat mewarisi pusaka mereka. Tanggung jawab mereka ini telah dilaksanakan dengan setia. Pada waktu kesepuluh suku bangsa itu memasuki Kanaan, empat puluh ribu dari “bani Ruben, bani Gad, dan suku Manasye yang setengah itu, . . . menyeberang di hadapan TUHAN ke dataran Yerikho untuk berperang.” Selama bertahuntahun mereka telah berperang dengan beraninya bersama dengan saudara-saudaranya. Sekarang waktunya telah tiba bagi mereka untuk kembali ke tanah pusaka mereka. Sebagaimana mereka telah bergabung bersama dengan saudara-saudaranya dalam peperangan, demikian pula mereka pun ikut mengambil bagian menerima hasil rampasan perang; dan mereka telah kembali “dengan banyak harta, . . . dengan amat ba- nyak binatang, dengan emas perak, dan dengan tembaga, dan besi dan dengan amat banyak pakaian,” dan semuanya ini harus mereka bagibagikan dengan orang-orang yang tinggal bersama dengan keluarga dan kawanan domba mereka.SRNJ2 128.2

    Mereka sekarang harus tinggal di satu tempat yang jauh dari Bait Suci, dan adalah dengan hati yang berat, di mana Yosua telah menyaksikan keberangkatan mereka, menyadari betapa besarnya pencobaan, di dalam kehidupan mereka yang terpencil dan mengembara itu, untu jatu ke dalam adat kebiasaan bangsa-bangsa kafir yang tinggal di se e i ing merekaSRNJ2 129.1

    Sementara pikiran Yosua dan para pemimpin lainnya masih diliputi oleh firasat yang tidak baik, satu berita yang aneh telah tiba kepada mereka. Di tepi sungai Yordan, dekat tempat penye erangan Israel yang ajaib itu, kedua setengah suku bangsa itu telah mendirikan satu mezbah yang besar, sama seperti mezbah korban bakaran yang ada di Silo. Hukum Allah telah melarang, dengan ancaman hukuman mati, didirikannya perbaktian yang lain di samping perbaktian yang ada di dalam Bait Suci. Jikalau itulah tujuan mezbah ini, itu akan, jikalau dibiarkan begitu saja, menuntun orang banyak menyimpang dari iman yang benar.SRNJ2 129.2

    Para wakil orang banyak itu berkumpul di Silo, dan di dalam luapan amarah dan kegusaran mereka, telah bermaksud untuk segera berperang dengan orang-orang yang telah melanggar itu. Namun demikian, melalui pengaruh mereka yang lebih berhati-hati, telah diambil keputusan untuk pertama-tama mengirimkan utusan untuk memperoleh ke-terangan dari kedua setengah suku itu atas tindakan mereka. Sepuluh pemimpin, satu dari masing-masing suku, telah dipilih. Sebagai pimpinan mereka adalah Pinehas, yang terkenal oleh keberaniannya dalam peristiwa di Peor.SRNJ2 129.3

    Kedua setengah suku bangsa itu telah bersalah dalam mengadakan, tanpa memberikan keterangan, satu tindakan yang terbuka kepada rasa curiga yang besar itu. Para utusan itu, dengan menyangka bahwa saudara-saudara mereka bersalah, menghadapi mereka dengan satu tempelakan yang keras. Mereka menuduh saudara-saudaranya itu telah memberontak kepada Tuhan, dan menyuruh mereka mengingat kembali akan hukum- an yang telah dijatuhkan ke atas Israel karena telah menggabungkan diri dengan Baal-Peor. Atas nama segenap bangsa Israel, Pinehas mengatakan kepada bani Gad dan Ruben bahwa jikalau mereka enggan tinggal di tanah itu tanpa satu mezbah untuk korban, maka mereka dipersilahkau mengambil bagian di dalam pusaka serta kesempatan-kesempatan bersama dengan saudara-saudara mereka di seberang sungai.SRNJ2 129.4

    Sebagai jawabnya, para tertuduh itu menerangkan bahwa mezbah mereka itu bukanlah dimaksudkan untuk korban, melainkan hanya sekadar sebagai satu saksi bahwa, sekalipun mereka dipisahkan oleh sungai itu, mereka mempunyai iman yang sama seperti saudara-saudaranya di Kanaan. Mereka merasa takut bahwa pada masa men atang anak-anak mereka akan dipisahkan dari Bait Suci, sebagai orang-orang yang tidak mempunyai bagian bersama Israel. Kemudian mezbah ini, yang didirikan sesuai dengan pola mezbah Tuhan di Silo, akan menjadi satu saksi bahwa pembangunan-pembangunannya adalah juga orang orang yang berbakti kepada Allah yang hidup.SRNJ2 130.1

    Dengan kesukaan yang besar para utusan itu menerima keterangan ini, dan dengan segera mereka membawa kembali berita kepada mereka yang telah mengutus mereka. Segala pemikiran untuk mengadakan peperangan telah dibuangkan, dan orang banyak itu bergabung bersama-sama dalam kegembiraan, dan menaikkan puji-pujian kepada Allah. Bani Gad dan Ruben sekarang telah mengukirkan di atas mezbah mereka satu tulisan yang menjelaskan maksud dari didirikannya mezbah itu; dan mereka berkata, “Inilah saksi antara kita, bahwa TUHAN itulah Allah.” Dengan demikian mereka berusaha untuk mencegah timbulnya salah pengertian di kemudian hari, dan membuang an apa yang ajkan dapat menjadi penyebab pencobaan.SRNJ2 130.2

    Betapa seringnya satu kesulitan yang sungguh-sungguh timbul hanya oleh karena salah pengertian, sekalipun di antara mere a yang didorong oleh motif-motif yang baik; dan tanpa adanya kesopansantunan serta kesabaran, betapa gawat dan mematikan akibat-akibat yang mengikutinya. Kesepuluh suku itu mengingat bagaimana, di dalam masalah Akhan, Allah telah menempelak kekurangwaspadaan untuk mendapati dosa yang ada di antara mereka. Sekarang mereka bertekad untuk bertindak cepat dan sungguh-sungguh; tetapi di dalam berusaha menjauhkan diri dari dosa yang pertama, mereka telah pergi kepada satu keadaan keterlaluan lainnya. Gantinya dengan sopan menanyakan fakta-fakta dari peristiwa itu, mereka telah datang kepada saudara-saudara mereka itu dengan kritik serta kecaman-kecaman yang pedas. Kalau saja orang-orang dari suku Gad dan Ruben telah bertindak dalam roh yang sama, maka peperangan akan menjadi akibatnya. Sementara di satu pihak adalah penting untuk menjauhkan diri dari kelalaian dalam menghadapi dosa, adalah sama pentingnya di pihak lain untuk menjauhkan diri dari sikap curiga yang tidak beralasan dan tindakan untuk mengecam dengan keras.SRNJ2 130.3

    Sementara mempunyai kepekaan terhadap tuduhan yang paling kecil yang diadakan terhadap perbuatan mereka, banyak orang yang terlalu keras dalam memperlakukan mereka yang disangka bersalah. Tidak ada seorang pun yang pernah diinsafkan dari keadaan mereka yang bersalah melalui kecaman dan kritikan, tetapi banyak orang yang telah didorong lebih jauh dari jalan yang benar oleh cara demikian itu, dan dituntun untuk mengeraskan hati mereka terhadap keyakinan. Satu roh kebajikan, satu pembawaan yang sopan dan sabar, dapat menyelamatkan yang bersalah, dan menutupi dosa yang banyak.SRNJ2 131.1

    Kebijaksanaan yang telah dinyatakan oleh suku Ruben dan sahabatsahabat mereka patut dicontoh. Sementara dengan jujur berusaha memajukan agama yang benar, mereka telah disalahtafsirkan dan telah dikecam dengan keras; namun demikian, mereka tidak menunjukkan kemarahan. Dengan sopan dan sabar mereka telah mendengarkan tuduhan-tuduhan yang dilemparkan oleh saudara-saudara mereka, sebelum berusaha untuk mengadakan pembelaan diri, dan kemudian dengan sempurna menerangkan motif mereka dan menunjukkan keadaan mereka yang tidak bersalah itu. Dengan demikian, kesulitan yang akan mendatangkan akibat-akibat yang gawat itu, telah diatasi dengan baik.SRNJ2 131.2

    Sekalipun berada di bawah tuduhan yang palsu, mereka yang berada di pihak yang benar bisa berusaha untuk menjadi tenang dan berpikir. Allah mengerti akan segala sesuatu yang disalah-mengerti dan disalahtafsirkan oleh manusia, dan kita dapat dengan aman menyerahkan perkara kita ke dalam tangan-Nya. Ia pasti akan membenarkan persoalan mereka yang berharap kepada-Nya sebagaimana Ia telah menunjukkan kesalahan Akhan. Mereka yang didorong oleh roh Kristus akan memiliki belas kasihan yang sifatnya sabar dan manis budi.SRNJ2 131.3

    Allah menghendaki bahwa persatuan dan kasih persaudaraan harus ada di antara umat-Nya. Doa Kristus sebelum penyaliban-Nya adalah agar murid-murid-Nya bisa menjadi satu sama seperti Dia satu adanya dengan Bapa, agar dunia percaya bahwa Allah telah mengutus Dia. Doa yang paling ajaib dan mengharukan ini menggema sepanjang zaman, bahkan sampai kepada zaman kita sekarang ini, karena kata-kata-Nya adalah, “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka.” Yohanes 17:20. Sementara kita tidak boleh mengorbankan satu prinsip kebenaran, haruslah menjadi tujuan kita selalu untuk mencapai keadaan persatuan seperti ini. Ini merupakan bukti bahwa kita adalah muridmurid-Nya. Yesus berkata, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” Yohanes 13:35. Rasul Petrus menasihatkan jemaat, “Hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” 1 Petrus 3:8, 9.SRNJ2 132.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents