Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    76—YUDAS

    SEJARAH Yudas menunjukkan akhir suatu kehidupan yang menyedihkan yang sebenarnya dapat dihormati Allah. Seandainya Yudas sudah meninggal sebelum perjalanannya ke Yerusalem, ia akan dianggap sebagai orang yang layak mendapat tempat di antara kedua belas murid, dan seorang yang kepergiannya terasa sebagai suatu kehilangan besar. Kejijikan yang telah mengikuti dia berabad-abad lamanya tidak ada kalau bukan oleh tabiat yang dinyatakan pada akhir sejarah hidupnya. Tetapi ada maksud tabiat itu dipaparkan kepada dunia. Hal itu hendaknya menjadi amaran kepada semua orang, sebagaimana halnya dengan dia, mengkhianati tanggung jawab yang suci.KSZ2 358.1

    Sedikit waktu sebelum Paskah, Yudas telah membaharui perjanjiannya dengan para imam untuk menyerahkan Yesus ke tangan mereka. Kemudian diadakan persetujuan untuk menangkap Juruselamat di salah satu tempat berasing tempat merenung dan berdoa. Sejak pesta d; rumah Simon, Yudas telah mendapat kesempatan untuk menyangsikan perbuatan yang telah dijanjikannya hendak dilakukannya, tetapi niatnya tidak berubah. Untuk tiga puluh keping perak—harga seorang hamba—ia menjual Tuhan kemuliaan itu kepada kehinaan dan kematian.KSZ2 358.2

    Dengan sendirinya Y adas mempunyai kelobaan yang besar akan uang tetapi ia tidak selamanya cukup bejat untuk melakukan suatu perbuatan seperti ini. Ia telah memupuk roh keserakahan yang jahat itu sampai hal itu telah menjadi motif kehidupannya yang mengendalikan dia. Cinta akan mamon melebihi cintanya bagi Kristus. Oleh menjadi hamba kejahatan ia menyerahkan dirinya kepada Setan, untuk dihanyutkan lebih jauh dalam dosa.KSZ2 358.3

    Yudas telah menggabungkan diri dengan murid-murid ketika orang banyak sedang mengikut Kristus. Ajaran Juruselamat menggerakkan hati mereka ketika mereka terpesona mendengar perkataan-Nya, yang di-ucapkan dalam rumah sembahyang, di tepi pantai, di atas gunung. Yudas melihat orang sakit, orang timpang, orang buta, berduyun-duyun datang kepada Yesus dari kota-kota. Ia melihat orang yang hampir mati diba-ringkan di kaki-Nya. Ia menyaksikan perbuatan juruselamat yang ajaib dalam menyembuhkan orang sakit, mengusir Setan, dan membangkitkan orang mati. Ia merasakan dalam dirinya sendiri bukti kuasa Kristus. Ia mengakui ajaran Kristus sebagai sesuatu yang jauh melebihi segala ajaran yang sudah pernah didengarnya. Ia mengasihi Guru Besar itu, dan ingin bersama-sama dengan Dia. Ia merasakan suatu kerinduan untuk diubahkan dalam tabiat dan kehidupan, dan ia mengharapkan untuk mengalami hal ini dengan jalan menghubungkan dirinya dengan Yesus. Juruselamat tidak menolak Yudas. Ia memberi dia suatu tempat di antara kedua belas murid. Ia mempercayai dia untuk melakukan pekerjaan seorang evangelis. Ia mengaruniainya kuasa untuk menyembuhkan yang sakit dan mengusir Setan. Tetapi Yudas tidak sampai menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Kristus. Ia tidak meninggalkan cita-cita duniawi atau kelobaannya akan uang. Meskipun ia menerima jabatan pekerja Kristus, ia tidak menempatkan dirinya di bawah pembentukan Ilahi. Ia merasa bahwa ia dapat berpegang teguh pada pertimbangan dan pendapatnya sendiri, dan ia memupuk suatu pembawaan untuk mengritik dan menuduh.KSZ2 359.1

    Yudas sangat disegani oleh murid-murid, dan besar pengaruhnya ter-hadap mereka. Ia sendiri menganggap tinggi kecakapannya sendiri, dan memandang saudara-saudaranya lebih rendah daripadanya dalam pertimbangan dan kesanggupan. Ia berpendapat bahwa mereka tidak melihat kesempatan mereka, dan mengambil kesempatan dari keadaan. Jemaat tidak pernah makmur dengan adanya orang-orang yang mempunyai pandangan sempit sebagai pemimpin. Petrus sangat bersemangat, ia mau bergerak tanpa pertimbangan. Yohanes, yang sedang mengumpulkan kebenaran yang keluar dari bibir Kristus, dipandang oleh Yudas sebagai seorang yang tidak cakap dalam urusan keuangan. Matius. yang pendi-dikannya telah mengajarkan kepadanya ketelitian dalam segala perkara, sangatlah teliti mengenai kejujuran, dan ia senantiasa merenungkan perkataan Kristus, dan menjadi sangat tercekam dalamnya sehingga, pada hemat Yudas, Ia tidak dapat diharapkan melakukan urusan pekerjaan yang memerlukan kecerdasan dan pandangan jauh. Demikianlah Yudas menarik kesimpulan bagi semua murid, dan memuji dirinya bahwa jemaat sering akan mengalami kebingungan dan kesulitan kalau bukan oleh kesanggupannya sebagai seorang pengurus. Yudas menganggap dirinya sebagai seorang yang sanggup, yang tidak dapat disaingi. Dalam pe-nilaiannya sendiri ia merupakan suatu kehormatan bagi pekerjaan Tuhan dan begitulah ia selalu menggambarkan dirinya.KSZ2 359.2

    Yudas tidak melihat kelemahan tabiatnya sendiri, dan Kristus menem-patkan dia pada keadaan di mana ia akan mendapat suatu kesempatan untuk melihat dan memperbaiki hal ini. Sebagai bendahara bagi muridmurid, ia ditugaskan untuk menyediakan keperluan rombongan kecil itu, dan meringankan kekurangan orang miskin. Ketika Yesus berkata kepa-danya dalam ruangan Paskah. ” Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” (Yoh. 13:27), murid-murid berpendapat bahwa Ia telah menyuruh dia membeli apa yang diperlukan untuk pesta itu, atau mem-berikan sesuatu kepada orang miskin. Dalam melayani orang lain, Yudas dapat mengembangkan suatu roh yang tidak mementingkan diri. Tetapi sementara mendengarkan pelajaran Kristus sehari-hari dan menyaksikan kehidupan-Nya yang tidak mementingkan diri, Yudas memanjakan pem-bawaannya yang serakah itu. Jumlah kecil yang diterimanya terus menerus merupakan suatu penggodaan baginya. Sering bila ia melakukan pelayanan yang kecil bagi Kristus, atau mencurahkan waktunya untuk maksud agama, ia membayar dirinya sendiri dari dana yang serba kurang ini. Pada pemandangannya sendiri dalih-dalih ini dapat digunakan untuk memaafkan tindakannya; tetapi pada pemandangan Allah ia seorang pencuri.KSZ2 360.1

    Pernyataan yang sering diulangi oleh Kristus bahwa kerajaan-Nya bukannya dari dunia ini menyakiti hati Yudas. Ia telah menandai batas yang di atasnya .a mengharapkan Kristus bekerja. Ia telah merencanakan bahwa Yohanes Pembaptis harus dilepaskan dari penjara. Tetapi lihatlah, Yohanes dibiarkan kepalanya dipancung. Dan Yesus, gantinya menyatakan hak kerajaan-Nya dan membalas dendam atas kematian Yohanes, hanya mengasingkan diri bersama murid-murid-Nya ke suatu tempat di luar kota. Yudas menghendaki peperangan yang lebih agresif. Ia berpendapat bahwa kalau Yesus tidak menghalangi murid-murid untuk melaksanakan rencana mereka, pekerjaan itu akan lebih maju. Ia memperhatikan permusuhan yang makin bertambah di pihak para pemimpin Yahudi, dan melihat tantangan mereka tidak dihiraukan ketika mereka menuntut dari Kristus suatu tanda dari langit. Hatinya terbuka terhadap sifat kurang percaya, dan musuh menyediakan pikiran untuk meragukan dan memberontak. Mengapa Yesus terlalu banyak merenungkan hal yang mengecewakan? Mengapa Ia meramalkan ujian dan aniaya bagi diri-Nya Sendiri dan bagi murid-murid-Nya? Harapan akan mendapat suatu tempat yang tinggi dalam kerajaan yang baru telah menuntun Yudas untuk menyokong pekerjaan Kristus. Apakah harapannya akan dikecewakan? Yudas tidak mengambil keputusan bahwa Yesus bukannya Anak Allah, tetapi ia sedang meragukan, dan berusaha mencari penjelasan tentang perbuatan-Nya yang besar itu.KSZ2 360.2

    Meskipun sudah mendengar ajaran Juruselamat sendiri, Yudas terusmenerus mengemukakan pendapat bahwa Kristus akan memerintah sebagai raja di Yerusalem. Pada waktu memberi makan hingga kenyang lima ribu orang ia berusaha melaksanakan hal ini. Pada kesempatan ini Yudas membantu dalam membagi-bagikan makanan kepada orang banyak yang lapar. Ia mempunyai suatu kesempatan untuk melihat faedah yang ada padanya untuk diberikan kepada orang lain. Ia merasakan kepuasan yang senantiasa didapat dalam pekerjaan bagi Allah. Ia menolong membawa orang yang sakit dan yang menderita dari antara orang banyak kepada Kristus. Ia melihat alangkah besarnya kelegaan, kesukaan dan kegembiraan yang dialami oleh manusia melalui kuasa penyembuhan dari Yang Memulihkan. Sebenarnya ia dapat mengerti metode Kristus. Tetapi ia dibutakan oleh keinginannya sendiri yang mementingkan diri. Yudas mula-mula sekali mengambil kesempatan dari kegembiraan yang ditimbulkan oleh mukjizat roti itu. Ialah yang mendesakkan rencana untuk memaksa Kristus menjadi raja. Harapannya tinggi. Kekecewaannya sangat pahit.KSZ2 361.1

    Pembicaraan Kristus dalam rumah sembahyang mengenai roti hidup merupakan saat perubahan keadaan dalam sejarah Yudas. Ia mendengar perkataan, “Sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Ma-nusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam di-rimu.” Yoh. 6:53. Ia melihat bahwa Kristus sedang menawarkan keun-tungan rohani gantinya keuntungan duniawi, ia menganggap dirinya berpandangan luas, dan pada hematnya ia dapat melihat bahwa Yesus tidak akan mendapat kehormatan, dan bahwa Ia tidak dapat mengaru-niakan kedudukan yang tinggi kepada para pengikut-Nya. Ia menentukan tidak akan menyatukan dirinya begitu erat kepada Kristus yang menjadi-kannya sulit untuk menjauh. Ia akan memperhatikan. Dan benar-benar ia memperhatikan.KSZ2 362.1

    Sejak saat itu ia menyatakan keragu-raguannya yang membingungkan murid-murid. Ia memasukkan pertentangan dan perasaan yang me-nyesatkan mengulangi bantahan yang didesakkan oleh ahli Taurat dan orang Farisi terhadap tuntutan Kristus. Segala kesusahan dan kemalangan kecil dan besar, kesulitan dan hal yang tampaknya menghalangi per-kembangan Injil, ditafsirkan oleh Yudas sebagai bukti yang melawan kebenarannya. Ia mengemukakan ayat-ayat Kitab Suci yang tidak ada hubungannya dengan kebenaran yang sedang ditunjukkan oleh Kristus. Ayat-ayat ini. yang tidak ada hubungannya, membingungkan muridmurid, dan menambahkan keadaan putus asa yang senantiasa menekan mereka. Meskipun demikian segala perkara ini dilakukan oleh Yudas sedemikian rupa sehingga tampaknya ia sangat cermat. Dan sementara murid-murid berusaha mencari bukti untuk menguatkan perkataan Guru Besar itu, Yudas menuntun mereka pada jalan lain dalam keadaan yang hampir tidak kentara. Demikianlah dalam cara yang sangat taat pada agama dan tampaknya bijaksana, ia sedang mengemukakan perkara-perkara dalam terang yang berbeda dengan terang yang dalamnya Yesus telah memberikannya, dan mengenakan pada perkataan-Nya makna yang tidak dimaksudkan-Nya. Anjuran-anjurannya senantiasa membangkitkan suatu keinginan yang ingin mencari nama untuk mendapat pengang- katan duniawi dan dengan demikian mengalihkan perhatian murid-murid dari perkara-perkara penting yang seharusnya mereka pertimbangkan. Perselisihan tentang siapa dari mereka harus menjadi yang terbesar umumnya dibangkitkan oleh Yudas.KSZ2 362.2

    Ketika Yesus mengemukakan syarat untuk menjadi murid kepada penghulu muda yang kaya, Yudas merasa tidak senang. Pada hematnya suatu kekeliruan telan diadakan. Jika orang-orang seperti penghulu ini dapat dihubungkan dengan orang-orang percaya, mereka akan menolong menyokong pekerjaan Kristus, la berpendapat bahwa kalau saja Yudas diterima sebagai penasihat, ia dapat menganjurkan banyak rencana yang menguntungkan sidang yang kecil itu. Prinsip-prinsip dan metode-metodenya akan agak berbeda dengan yang berasal dari Kristus, tetapi dalam hal ini ia pikir dirinya lebih bijaksana daripada Kristus.KSZ2 363.1

    Dalam segala sesuatu yang dikatakan Kristus kepada murid-muridNya, ada sesuatu yang tidak disetujui Yudas dalam hatinya. Di bawah pengaruhnya ragi perasaan kurang puas bekerja dengan cepat. Muridmurid tidak melihat perantaraan yang sebenarnya dalam segala perkara ini; tetapi Yesus melihat bahwa Setan sedang memberikan sifat-sifatnya kepada Yudas, dan dengan demikian membuka suatu saluran yang dengan perantaraan itu dapat mempengaruhi murid-murid lain. Inilah yang dinyatakan oleh Kristus setahun sebelum Ia diserahkan “Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini?” kata-Nya, “Namun seorang di antaramu adalah Iblis.” Yoh. 6:70.KSZ2 363.2

    Meskipun demikian Yudas tidak melawan dan tampaknya tidak me-ragukan pelajaran-pelajaran Juruselamat. Ia tidak bersungut secara lahir sampai pada waktu diadakan pesta di rumah Simon. Ketika Maria meng-urapi kaki Juruselamat, Yudas menunjukkan pembawaannya yang serakah. Ketika ditegur oleh Yesus perangainya yang sebenarnya tampaknya menjadi amat pahit. Keangkuhan yang dilukai dan keinginan hendak membalas dendam merubuhkan penghalang, dan keserakahan yang sudah lama dimanjakannya menguasai dia. Inilah yang akan menjadi pengalaman setiap orang yang bersekongkol dengan dosa. Unsur-unsur kerusakan tabiat yang tidak dilawan dan dikalahkan menyambut penggodaan Setan, dan jiwa itu ditawan atas kemauannya sendiri.KSZ2 363.3

    Tetapi Yudas belum mengeraskan hatinya sepenuhnya. Malah sesu- dah dua kali ia bertekad hendak menyerahkan Juruselamat, masih ada kesempatan untuk bertobat. Pada perjamuan Paskah Yesus membuktikan Keilahian-Nya dengan menyatakan niat si pengkhianat itu. Dengan lemah-lembut dimasukkan-Nya Yudas dalam pelayanan kepada muridmurid Tetapi seruan kasih yang terakhir tidak dihiraukan. Dengan demikian perkara Yudas diputuskan, dan kaki yang telah dibasuh oleh Yesus berjalan keluar untuk melakukan pekerjaan pengkhianatan.KSZ2 363.4

    Yudas mempertimbangkan bahwa kalau Yesus harus disalibkan, peristiwa itu mesti terjadi. Perbuatannya sendiri dalam menyerahkan Ju-ruselamat tidak akan mengubahkan akibatnya. Jika Yesus tidak harus mati, hal itu hanya akan memaksa Dia menyerahkan diri-Nya. Bagaimanapun juga, Yudas akan memperoleh sesuatu melalui pengkhianatannya. Ia beranggapan bahwa ia telah mengadakan tawaran yang cerdik dalam menyerahkan Tuhannya.KSZ2 364.1

    Meskipun demikian, Yudas tidak percaya bahwa Kristus akan meng-izinkan diri-Nya ditangkap. Dalam menyerahkan Dia, ia berniat menga-jarkan kepada-Nya suatu pelajaran. Ia berniat mengambil bagian yang akan menjadikan Juruselamat berhati-hati dalam memperlakukan dia dengan penghargaan yang patut sejak saat itu. Tetapi Yudas tidak menge-tahui bahwa ia sedang menyerahkan Kristus kepada kematian. Berapa sering, ketika Juruselamat mengajar dalam perumpamaan, ahli Taurat dan orang Farisi sangat dipengaruhi dengan segala perumpamaan-Nya yang menarik perhatian. Berapa sering mereka telah mengucapkan hukuman terhadap diri mereka sendiri! Sering bila kebenaran dijelaskan kepada mereka, kemarahan memenuhi hati mereka, dan mereka mengambil batu hendak melontari Dia; tetapi berkali-kali Ia meloloskan diri-Nya. Pada hemat Yudas, karena Ia telah lolos dari banyak sekali jerat, sudah tentu sekarang pun Ia tidak akan membiarkan diri-Nya ditangkap.KSZ2 364.2

    Yudas memutuskan untuk menguji hal itu. Kalau Yesus itu sesungguhnya Mesias, maka orang banyak yang bagi mereka Ia telah melakukan banyak perkara, akan berkumpul kembali di sekeliling-Nya, dan akan mengumumkan Dia Raja. Hal ini akan membereskan banyak pikiran selama-lamanya, yang sekarang dalam keadaan tidak menentu. Yudas akan mendapat nama baik karena telah menempatkan raja pada takhta Daud. Dan perbuatan ini akan memastikan kedudukan utama baginya di sebelah Kristus, dalam kerajaan baru itu.KSZ2 364.3

    Murid palsu itu melakukan bagiannya dalam menyerahkan Yesus. Di taman, ketika ia mengatakan kepada para pemimpin orang banyak itu, “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia” (Mat. 26:48), ia percaya sepenuhnya bahwa Kristus akan meloloskan diri dari tangan me-reka. Kemudian kalau mereka mempersalahkan dia, ia dapat mengatakan, Bukankah aku mengatakan kepadamu untuk menangkap Dia?KSZ2 365.1

    Yudas melihat orang-orang yang menangkap Kristus, berbuat menurut perkataannya, mengikat Dia erat-erat. Dengan keheran-heranan ia melihat bahwa Juruselamat membiarkan diri-Nya dibawa. Dengan penuh kecemasan diikutinya Dia dari taman ke tempat pengadilan di hadapan penghulu-penghulu Yahudi. Pada setiap saat ia memperhatikan Dia untuk mengagetkan musuh-musuh-Nya, oleh menunjukkan diri kepada mereka sebagai Anak Allah, dan menggagalkan segala rencana jahat dan kuasa mereka. Tetapi ketika saat demi saat lalu, dan Yesus menyerah pada segala ni.,taan yang ditimpakan kepada-Nya, suatu ketakutan yang mengerikan dirasakan oleh pengkhianat itu karena ia telah menjual Gurunya kepada kematian-Nya.KSZ2 365.2

    Ketika pengadilan itu hampir berakhir, Yudas tidak tahan lagi menderita siksaan angan-angan hatinya yang salah. Tiba-tiba suatu suara yang serak bergemuruh memenuhi ruangan, yang mendatangkan kengerian kepada semua orang: Ia tidak bersalah; kasihani Dia, O Kayafas!KSZ2 365.3

    Tubuh Yudas yang tinggi kini kelihatan sedang mendesak melalui orang banyak yang keheran-heranan. Mukanya pucat dan letih, dan titiktitik keringat yang besar-besar terdapat pada dahinya. Sambil berlari cepat-cepat ke kursi pengadilan, ia melemparkan di hadapan imam besar keping-keping perak yang telah dibayarkan untuk mengkhianati Tuhannya. Sambil memegang jubah Kayafas, ia memohon kepadanya untuk melepaskan Yesus, dengan menyatakan bahwa Ia tidak berbuat sesuatu yang patut diganjar dengan kematian. Dengan marah Kayafas menampik dia, tetap’ bingung, dan tidak mengetahui apa yang hendak dikatakannya. Kelicikan imam-imam dinyatakan. Nyatalah bahwa mereka telah menyuap murid itu untuk mengkhianati Gurunya.KSZ2 365.4

    “Aku telah berdosa,” teriak Yudas sekali lagi, “karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi imam besar, setelah tenang kembali, menjawab dengan menghina, “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri.” Mat. 27:4. Imam-imam sudah rela memperalat Yu das, tetapi mereka menghinakan tingkah lakunya yang rendah itu. Ketika ia berbalik kepada mereka dengan pengakuan, mereka hanya menolak dia dengan penghinaan.KSZ2 365.5

    Kini Yudas tersungkur di kaki Yesus, mengakui Dia sebagai Anak Allah, dan memohon agar Ia melepaskan diri-Nya. Juruselamat tidak mencela orang yang telah mengkhianati Dia. Ia mengetahui bahwa Yudas tidak bertobat; pengakuannya dipaksakan dari jiwanya yang bersalah oleh suatu perasaan bersalah yang menakutkan dan oleh menunggu pehukuman, tetapi ia tidak merasakan kesedihan yang dalam dan menghancurkan hati, bahwa ia telah menyerahkan Anak Allah yang tidak bercacat, dan menyangkal Kesucian Israel. Meskipun demikian Yesus tidak mengucapkan perkataan yang mempersalahkan. Ia memandang kepada Yudas dengan belas kasihan, dan mengatakan, Untuk masa ini Aku datang ke dalam dunia.KSZ2 366.1

    Suatu persungutan karena tercengang-cengang memenuhi perhimpunan itu. Dengan keheran-heranan mereka melihat kesabaran Kristus terhadap orang yang telah menyerahkan Dia. Sekali lagi mereka mendapat keyakinan bahwa Orang ini lebih dari manusia yang fana. Tetapi mereka meragukan bahwa kalau Ia Anak Allah, mengapa Ia tidak melepaskan diri dari tawanan dan mendapat kemenangan atas para penuduhNya?KSZ2 366.2

    Yudas melihat bahwa permohonannya sia-sia belaka, dan ia cepat-cepat meninggalkan ruangan itu sambil berseru-seru, Sudah terlambat’ Sudah terlambat! Ia merasa bahwa ia tidak dapat hidup melihat Yesus disalibkan, dan dalam keadaan putus asa keluarlah ia dan menggantung dirinya.KSZ2 366.3

    Kemudian pada hari itu juga, dijalan dari ruangan Pilatus ke Golgota, terhentilah teriak dan ejekan orang banyak yang jahat itu yang sedang membawa Yesus ke tempat penyaliban. Ketika mereka melalui suatu tempat yang sepi, mereka melihat tubuh Yudas di kaki sebuah pohon yang sudah kering. Pemandangan itu sungguh sangat mengerikan. Berat tubuhnya telah memutuskan tali yang digunakannya untuk menggantung dirinya di pohon. Setelah terjatuh, tubuhnya koyak dalam keadaan yang sangat mengerikan dan anjing-anjing kini sedang memakannya dengan lahapnya. Mayatnya dengan segera dikuburkan, tetapi berkuranglah ejekan di antara orang banyak, dan banyak muka pucat menyatakan keadaan batin. Pembalasan tampaknya sudah menimpa orang-orang yang bersalah terhadap darah Yesus.KSZ2 366.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents