Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    83—PERJALANAN KE EMAUS

    Menjelang malam pada hari kebangkitan, dua dari antara murid-murid sedang dalam perjalanan ke Emaus, sebuah kota kecil delapan mil jauhnya dari Yerusalem. Murid-murid ini tidak mempunyai tempat terkemuka dalam pekerjaan Kristus, tetapi mereka percaya sungguh kepada-Nya. Mereka telah datang ke kota untuk merayakan Paskah, dan sangat dibingungkan oleh peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi. Mereka telah mendengar kabar pagi itu mengenai pemindahan tubuh Kristus dari kubur, dan juga berita tentang wanita-wanita yang telah melihat malaikat-malaikat dan telah bertemu dengan Yesus. Sekarang mereka dalam perjalanan kembali ke rumah mereka untuk merenung dan berdoa. Dengan sedihnya mereka berjalan petang itu, sambil mempercakapkan tentang peristiwa pengadilan dan penyaliban. Belum pernah sebelumnya mereka sangat tawar hati seperti itu. Dalam keadaan tidak berpengharapan dan tidak beriman, mereka sedang berjalan dalam bayang-bayang salib.KSZ2 448.1

    Belum begitu jauh mereka berjalan ketika seorang asing menggabungkan diri dengan mereka, tetapi mereka sangat dicekam kesedihan dan kekecewaan sehingga mereka tidak memperhatikan dia baik-baik. Mereka meneruskan percakapan mereka, mengungkapkan isi hati me- reka. Mereka sedang mempertimbangkan mengenai pelajaran-pelajaran yang telah diberikan oleh Kristus, yang tampaknya tidak dapat mereka pahami. Ketika mereka bercakap-cakap tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, Yesus ingin menghibur mereka. Ia telah melihat kesedihan mereka, Ia mengerti pikiran-pikiran yang bertentangan dan membingungkan yang membawa kepada ingatan mereka pendapat, Dapatkah Orang ini. yang membiarkan diri-Nya dihina, menjadi Kristus? Kesedihan mereka tidak dapat ditahan, dan mereka pun menangis. Yesus mengetahui bahwa hati mereka terikat dengan Dia dalam kasih, dan Ia rindu menyapu air mata mereka, dan memenuhi mereka dengan kegirangan dan kesukaan Tetapi Ia harus mula-mula memberi mereka pelajaran yang tidak pernah akan mereka lupakan.KSZ2 448.2

    “Yesus berkata kepada mereka: Apakah yang kamu percakapankan sementara kamu berjalan? Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka namanya Kleopas, menjawab-Nya: Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Mereka menceritakan kepada-Nya tentang kekecewaan mereka mengenai Guru mereka, “yaitu seorang Nabi yang berkuasa dalam perbuatan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami, tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami,” kata mereka, “telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.” Dengan hati yang sedih dengan kekecewaan, dan dengan bibir gemetar, mereka menambahkan., “Padahal kami dahulu mengaharapkan, bahwa Dialah yang dalang untuk membenaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari sejak semuanya itu terjadi.”KSZ2 449.1

    Heran bin ajaib murid-murid tidak teringat akan perkataan Kristus, dan menyadari bahwa Ia telah menubuatkan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi itu. Mereka tidak menyadari bahwa bagian terakhir dari hal yang telah dinyatakan-Nya akan digenapi dengan sesungguhnya seperti halnya dengan bagian pertama, bahwa pada hari ketiga Ia akan bangkit lagi. Inilah bagian yang seharusnya mereka ingat. Para imam dan penghulu tidak lupa akan hal ini. Pada hari “sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, dan mereka berkata: ‘Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidupnya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.” Mat. 27:62,63. Tetapi murid-murid tidak ingat akan perkataan ini.KSZ2 449.2

    “Maka kata Yesus kepada mereka itu. Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu yang dikatakan para nabi. Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya? Murid-murid itu berpikir siapa gerangan orang asing ini, sehingga Ia dapat menyelami jiwa mereka, dan berbicara dengan kesungguh-sungguhan, dan simpati, dan dengan penuh pengharapan. Untuk pertama kalinya sejak Kristus diserahkan, mereka mulai merasa menaruh pengharapan. Sering mereka memandang dengan teliti kepada orang asing yang berjalan dengan mereka, dari berpikir bahwa perkataan-Nya justru merupakan perkataan yang akan diucapkan oleh Kristus. Mereka dipenuhi dengan keheranan, dan hati mereka mulai Perdebar dengan harapan yang penuh kegirangan.KSZ2 450.1

    Mulai pada zaman Musa, permulaan sejarah Alkitab, Kristus mulai menjelaskan di seluruh Kitab Suci perkara-perkara mengenai diri-Nya. Sekiranya Ia telah memperkenalkan diri lebih dulu kepada mereka, maka hati mereka akan merasa puas. Dalam kegembiraan yang sempurna mereka tidak lagi lapar akan sesuatu. Tetapi perlu bagi mereka mengerti akan kesaksian tentang Dia oleh upacara bayangan dan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Di atas inilah iman mereka harus didirikan Kristus tidak mengadakan mukjizat untuk meyakinkan mereka, melainkan adalah pekerjaan-Nya yang utama menjelaskan Kitab Suci itu. Mereka telah menganggap kematian-Nya sebagai suatu hal yang membinasakan segala harapan mereka. Sekarang Ia menunjukkan dari nabinabi bahwa inilah bukti yang paling kuai untuk iman mereka.KSZ2 450.2

    Dalam mengajar murid-murid ini, Yesus menunjukkan pentingnya Perjanjian Lama sebagai saksi bagi tugas-Nya. Banyak orang Kristen sekadar rupa kini meniadakan Perjanjian Lama, dan mengatakan bahwa Perjanjian Lama itu tidak dipakai lagi. Tetapi hal sedemikian bukan ajaran Kristus. Ia sangat menghargainya sehingga pada suatu saat Ia berkata. “Jika mereka tidak mendengar kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” Luk. 16:31.KSZ2 450.3

    Suara Kristuslah yang berbicara dengan perantaraan bapa-bapa dan nabi-nabi, sejak zaman Adam malah sampai pada akhir zaman. Juruselamat dinyatakan dalam Perjanjian Lama sama jelasnya seperti dalam Perjanjian Baru. Terang dap masa lampau dalam nubuatanlah yang menyatakan kehidupan Kristus serta ajaran Perjanjian Baru dengan jelasnya dan indahnya. Mukjizat-mukjizat Kristus menjadi bukti Keilahian-Nya, tetapi bukti yang lebih kuat bahwa Ialah Penebus dunia terdapat dalam membandingkan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama dengan sejarah Perjanjian Baru.KSZ2 451.1

    Dengan mengambil pertimbangan dari nubuatan, Kristus memberi murid-murid-Nya suatu pikiran yang benar tentang bagaimana seharusnya keadaannya dalam kemanusiaan. Harapan mereka akan Mesias yang harus mengambil takhta-Nya dan kuasa-Nya sebagai raja sesuai dengan kerinduan manusia sungguh menyesatkan. Hal itu menghambat pengertian yang betul perihal Ia turun dari kedudukan tertinggi kepada yang terendah yang dapat diduduki. Kristus menghendaki agar pikiran muridmurid-Nya menjadi suci dan benar dalam setiap perkara. Mereka harus mengerti sedapat-dapatnya mengenai cawan penderitaan yang telah ditentukan bagi-Nya. Ia menunjukkan kepada mereka bahwa pergumulan yang mengerikan yang belum dapat mereka pahami merupakan kegenapan perjanjian yang dibuat sebelum alas dunia ini diletakkan. Kristus harus mati, sebagaimana setiap pelanggar hukum harus mati jika ia berbuat dosa terus-menerus. Segala perkara ini harus terjadi, tetapi bukannya berakhir dalam kekalahan, melainkan dalam kemenangan yang mulia dan kekal. Yesus mengatakan kepada mereka bahwa setiap usaha harus diadakan untuk menyelamatkan dunia dari dosa. Para pengikut-Nya ha-rus hidup sebagaimana Ia hidup, dan bekerja sebagaimana Ia bekerja, dengan usaha yang sungguh-sungguh dan penuh ketabahan.KSZ2 451.2

    Demikianlah Kristus berbicara kepada murid-murid-Nya, membuka pikiran mereka agar mereka mengerti akan Kitab Suci. Murid-murid sudah letih tetapi percakapan itu tidak, berkurang semangatnya. Perkataan kehidupan dan jaminan keluar dari bibir Juruselamat. Tetapi meskipun demikian mata mereka masih tertahan. Ketika Ia menceritakan kepada mereka tentang penaklukan Yerusalem, mereka memandang pada kota yang bernasib malang itu dengan menangis. Tetapi sampai pada saat itu hanya sedikit mereka sangka siapa teman seperjalanan itu. Mereka tidak memikirkan bahwa Oknum yang menjadi pokok percakapan mereka sedang berjalan di samping mereka, karena Kristus menyinggung tentang diri-Nya seakan-akan Ia orang lain. Mereka berpendapat bahwa Ia salah seorang dari mereka yang telah menghadiri pesta besar itu, dan yang sekarang sedang pulang ke rumahnya. Ia berjalan berhatihati sama seperti mereka melalui batu-batu yang kasar, sekali-sekali berhenti dengan mereka untuk beristirahat sejenak. Demikianlah mereka berjalan terus di sepanjang jalan yang bergunung-gunung itu, sedangkan Oknum yang tidak lama lagi akan mengambil tempat-Nya pada sebelah kanan Allah, dan yang dapat mengatakan, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi,” berjalan di sisi mereka. Mat. 28:18. Selama perjalanan itu matahari sudah terbenam, dan sebelum pejalanpejalan kaki itu sampai di tempat peristirahatan mereka, para pekerja di ladang telah meninggalkan pekerjaan mereka. Ketika murid-murid sudah hampir memasuki rumah mereka, orang asing itu kelihatan seolaholah Ia hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi murid-murid merasa tertarik kepada-Nya. Jiwa mereka lapar hendak mendengar lebih banyak daripada-Nya. “Tinggallah bersama-sama dengan kami,” kata mereka. Ia tidak kelihatan hendak menerima undangan itu. tetapi mereka mendesak-Nya, katanya, “Sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Kristus menyerah pada permohonan ini dan “masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.”KSZ2 451.3

    Sekiranya murid-murid gagal untuk mendesakkan undangan mereka, maka mereka tidak akan mengetahui bahwa teman seperjalanan merek3 ialah Tuhan yang sudah bangkit. Kristus tidak pernah memaksa seseorang untuk bersahabat dengan Dia. Ia menaruh perhatian pada merek3 yang memerlukan Dia. Dengan senang hati Ia akan memasuki rumah; yang paling hina, dan menggembirakan hati yang paling rendah. Tetapi jika manusia bersikap terlalu acuh tak acuh untuk memikirkan tentan£ Tamu dari surga, atau meminta Dia tinggal dengan mereka, la akan wat. Demikianlah halnya banyak orang mengalami kerugian besar. Me reka tidak mengenal Kristus lebih dari murid-murid sementara Ia berjalan dengan mereka di jalan.KSZ2 452.1

    Hidangan malam yang sederhana segera disediakan. Hidangan itu ditaruh di hadapan Tamu itu, yang telah mengambil tempat dudak di kepala meja. Sekarang Ia merentangkan tangan-Nya untuk memberkati makanan itu. Murid-murid menganjur surut keheran-heranan. Sahabat mereka merentangkan tangan-Nya sama benar dengan apa yang biasa dilakukan oleh Guru mereka. Mereka memandang sekali lagi dan mereka melihat, bekas paku pada tangan-Nya. Kedua-duanya berseru seketika itu jaga, Itulah Tuhan Yesus! Ia telah bangkit dari antara orang mati.KSZ2 452.2

    Mereka berdiri hendak tersungkur di kaki-Nya dan menyembah Dia, tetapi Ia telah lenyap dari pemandangan mereka. Mereka memandang Pada tempat yang sudah ditempati oleh Orang yang tubuh-Nya telah di-iringkan di kubur belum lama berselang, dan berkata satu sama lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”KSZ2 453.1

    Tetapi dengan kabar istimewa yang hendak disampaikan ini mereka tidak dapat duduk dan bercakap-cakap. Keletihan dan lapar mereka pun lenyap. Mereka meninggalkan makanan mereka tanpa dicicipi, dan dengan penuh kegirangan pergilah mereka sekali lagi dengan segera pada Jalan yang sama ketika datang, dan cepat-cepat hendak menyampaikan kabar i,u kepada murid-murid di kota. Pada beberapa bagian jalan itu tidak aman, tetapi mereka mendaki melalui tempat yang curam, tergelincir pada batu-batu yang licin. Mereka tida melihat, mereka tidak mengetahui, bahwa mereka dilindungi oleh-Nya yang telah menjalani jalan itu dengan mereka. Dengan tongkat di tangan, mereka maju terus, ingin berjalan lebih cepat daripada biasanya. Mereka hilang jalan, tetapi mendapatnya kembali. Kadang-kadang berlari, kadang-kadang terantuk, mereka maju terus, Sahabat mereka yang tidak kelihatan dekat di sisi mereka di sepanjang jalan.KSZ2 453.2

    Malam gelap, tetapi Matahari Kebenaran sedang bercahaya ke atas berada dalam suatu dunia yang baru. Kristus adalah Juruselamat yang hidup. Mereka tidak lagi meratapi Dia sebagai orang mati. Kristus sudah bangkit--bangkit-kali mereka mengulanginya. Inilah pekabaran yang sedang mereka sampaikan kepada yang berdukacita. Mereka harus menceritakan kepada mereka cerita yang ajaib tentang perjalanan ke Emaus. Mereka harus menceritakan siapa yang menemani mereka di jalan. Mereka membawa pekabaran terbesar yang pernah diberikan kepada dunia, suatu pekabaran yang menggembirakan yang padanya bergantunglah pengharapan umat manusia untuk masa ini dan untuk masa kekekalan.KSZ2 453.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents