Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    56—MEMBERKATI ANAK-ANAK

    YESUS senantiasa menunjukkan sifat penyayang terhadap anakanak. Ia menerima simpati mereka sebagai kanak-kanak serta kasih mereka yang terbuka dan tidak pura-pura. Pujian mereka yang penuh terima kasih dari bibir yang suci merupakan musik di telinga-Nya, serta menyegarkan semangat-Nya bila ditindas oleh hubungan dengan orangorang yang licik dan pura-pura. Ke mana saja Juruselamat pergi, wajahNya yang menyenangkan serta budi pekerti-Nya yang lemah lembut dan peramah mendapatkan kasih dan keyakinan anak-anak.KSZ2 129.1

    Di kalangan orang Yahudi biasanya anak-anak dibawa kepada rabi, agar ke atasnya ditumpangkan tangan untuk memberkatinya; tetapi murid-murid Juruselamat beranggapan bahwa pekerjaan-Nya yang amat penting tidak boleh diganggu dengan cara ini. Ketika para ibu datang kepada-Nya dengan anak-anak mereka, murid-murid memandang kepada mereka dengan perasaan kurang senang. Mereka berpendapat bahwa anak-anak ini terlalu muda untuk mendapat manfaat dari kunjungan keDada Yesus, dan mengambil kesimpulan bahwa Ia tidak senang melihat kehadiran mereka. Tetapi sebenarnya terhadap murid-muridlah Ia tidak merasa senang. Juruselamat mengerti kesusahan dan beban para ibu yang berusaha mendidik anak-anak mereka sesuai dengan firman AIlah. Ia telah mendengar doa mereka. Ia sendiri telah menarik mereka datang kepada-Nya.KSZ2 129.2

    Seorang ibu dengan anaknya telah meninggalkan rumah untuk mencari Yesus. Di jalan ia mencernakan kepada seorang tetangga tentang maksud kepergiannya dan tetangga itu ingin melihat anak-anaknya diberkati Yesus. Dengan demikian beberapa ibu berkumpul bersama-sama dengan membawa anak-anak mereka. Beberapa dari anak-anak itu sudah melalui masa bayi kepada masa kanak-kanak, dan masa muda. Ketika ibu-ibu memberitahukan kerinduan mereka, Yesus mendengarkan permohonan yang takut-takut disertai air mata berlinang-linang itu dengan penuh simpati. Tetapi Ia menunggu untuk melihat bagaimana muridmurid mau memperlakukan mereka. Ketika Ia melihat mereka menyuruh ibu-ibu itu pergi, sambil berpikir bahwa dengan berbuat demikian menyenangkan hati-Nya, maka ditunjukkan-Nya kekeliruan mereka dengan berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang Kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan surga.” Ia menarik anak anak itu pada lengan-Nya, meletakkan tangan-Nya pada mereka, serta memberikan kepada mereka berkat yang untuknya Ia telah datang.KSZ2 130.1

    Ibu-ibu itu terhibur. Mereka pulang ke rumah masing-masing dalam keadaan yang sudah dikuatkan dan diberkati sabda Kristus. Mereka diberanikan untuk menanggung beban mereka dengan kegembiraan yang baru, serta bekerja dengan penuh pengharapan bagi anak-anak mereka. Ibu-ibu pada dewasa ini pun hendaknya menerima firman-Nya dengan iman yang serupa itu. Kristus sesungguhnya Seorang Juruselamat pribadi dewasa ini sama seperti ketika Ia hidup sebagai seorang manusia di antara manusia. Sesungguhnya Ialah penolong ibu-ibu dewasa ini sebagaimana ketika Ia mengumpulkan anak-anak kecil pada lengan-Nya di Yudea. Anak-anak di rumah tangga kita dibeli dengan darah-Nya sama seperti anak-anak pada masa yang lampau.KSZ2 130.2

    Yesus mengetahui beban hati setiap ibu. Ia yang mempunyai seorang ibu yang bergumul dengan kemiskinan dan kekurangan menaruh simpati terhadap setiap ibu dalam pekerjaannya. Ia yang mengadakan perjalanan yang jauh untuk melegakan hati seorang perempuan Kanaan yang cemas akan melakukan sebanyak itu juga bagi para ibu dewasa ini. Ia yang mengembalikan anak yang tunggal kepada janda di Nain, dan yang dalam sengsara-Nya di salib mengingat ibu-Nya sendiri, dewasa ini terharu oleh kesusahan ibu. Dalam setiap kesedihan dan setiap keperluan Ia akan memberikan penghiburan dan pertolongan.KSZ2 130.3

    Biarlah ibu-ibu datang kepada Yesus dengan beban mereka. Mereka akan mendapat anugerah yang cukup untuk membantu mereka dalam mengurus anak-anak mereka. Pintu gerbang terbuka bagi tiap ibu yang mau meletakkan bebannya di kaki Juruselamat. Ia yang berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku,” masih mengundang ibu-ibu untuk menuntun anak-anak mereka supaya diberkati-Nya. Bayi di lengan ibunya sekalipun dapat berteduh seperti di bawah naungan Yang Mahakuasa oleh iman ibu yang senantiasa berdoa. Yohanes Pembaptis dipenuhi dengan Roh Kudus sejak lahirnya. Jika kita mau hidup dalam persekutuan dengan Allah, kita juga dapat mengharapkan Roh Ilahi membentuk anak-anak kecil Kita, sejak masa muda mereka.KSZ2 131.1

    Pada anak-anak yang dibawa untuk berhubungan dengan Dia, Yesus melihat pria dan wanita yang harus menjadi ahli waris anugerah-Nya dan rakyat kerajaan-Nya, dan beberapa dari antaranya akan mati syahid ka-rena nama-Nya. Ia mengetahui bahwa anak-anak ini mau mendengarkan Dia serta menerima Dia sebagai Penebus mereka jauh lebih rela daripada orang dewasa, yang kebanyakan dari padanya berpengalaman dalam per-kara-perkara duniawi, dan bengis. Dalam ajaran-Nya Ia turun ke derajat hidup mereka. Ia, Yang Mahamulia di surga, tidak memandang rendah untuk menjawab pertanyaan mereka, serta menyederhanakan pelajaranpelajaran-Nya yang penting untuk memenuhi pengertian mereka yang masih kanak-kanak. Ia menanamkan benih kebenaran dalam pikiran me-reka, yang bertahun-tahun kemudian akan bersemi, dan berbuah sampai kepada hidup kekal.KSZ2 131.2

    Memang benar anak-anak paling mudah terpengaruh dengan ajaran Injil, hati mereka terbuka terhadap pengaruh Ilahi, dan paling kuat meng-ingat ajaran yang diterima. Anak-anak kecil dapat menjadi orang Kristen, mendapat pengalaman sesuai dengan usia mereka. Mereka perlu dididik dalam perkara rohani, dan orangtua harus memberi mereka kesempatan, agar mereka membentuk tabiat yang serupa dengan tabiat Kristus.KSZ2 131.3

    Ibu dan Bapa harus memandang pada anak-anak mereka sebagai ang-gota-anggota keluarga Tuhan yang lebih muda, menyerahkan mereka untuk dididik bagi surga. Pelajaran yang kita sendiri pelajari dari Kristus harus kita berikan kepada anak-anak kita, karena pikiran yang masih muda dapat menerimanya, membuka sedikit demi sedikit bagi mereka keindahan prinsip-prinsip surga. Dengan demikian rumah tangga Kristen menjadi suatu sekolah, di mana orangtua berfungsi sebagai guru bantu, sedangkan Kristus Sendiri menjadi guru utama.KSZ2 132.1

    Dalam mengusahakan pertobatan anak-anak kita, hendaknya jangan emosi yang meluap-luap sebagai bukti yang penting tentang adanya keyakinan dosa. Lagi pula tidak perlu mengetahui waktu yang tepat bila mereka bertobat. Kita harus mengajar mereka untuk membawa dosadosa mereka kepada Yesus, memohonkan k?ampunan-Nya, serta percaya bahwa Ia memaafkan dan menerima mereka sebagaimana Ia menerima anak-anak ketika Ia sendiri berada di dunia ini.KSZ2 132.2

    Bila ibu mengajar anak-anaknya untuk mentaati ibu mereka karena mereka mengasihinya, ia sedang mengajarkan kepada mereka pelajaranpelajaran utama dalam kehidupan Kristen. Kasih ibu menggambarkan kasih Kristus kepada anak-anak, dan anak-anak kecil yang mempercayai dan mentaati ibu mereka sedang belajar mempercayai dan mentaati Juruselamat.KSZ2 132.3

    Yesus menjadi teladan bagi anak-anak, dan Ia juga menjadi teladan ayah. Ia berbicara sebagai seorang yang mempunya kekuasaan, dan perkataan-Nya disertai kuasa, meskipun demikian dalam segala pergaulan-Nya dengan orang-orang yang kasar dan bengis, Ia tidak menggunakan satu ucapan yang tidak ramah atau tidak sopan. Rahmat Kristus dalam hati akan memberikan keagungan yang berasal dari surga serta rasa hormat. Rahmat-Nya akan melembutkan apa saja yang kasar, dan menaklukkan segala sesuatu yang kasar dan tidak ramah. Hal itu akan menuntun bapa-bapa dan ibu-ibu untuk memperlakukan anak-anak mereka sebagai makhluk-makhluk yang cerdas, sebagaimana mereka sendiri ingin diperlakukan.KSZ2 132.4

    Hai orangtua, dalam mendidik anak-anakmu, pahamilah pelajaranpelajaran yang telah diberikan Allah dalam alam. Jika engkau hendak memelihara sebatang pohon kembang teluki, ataupun mawar ataupun bakung, bagaimanakah engkau akan melakukannya? Tanyakanlah tukang kebun dengan proses apa ia berhasil mengurus setiap cabang dan daun sehingga berkembang dengan indahnya, serta bertumbuh dalam keadaan sejajar dan manis. Ia akan mengatakan kepadamu bahwa bukannya dengan jamahan yang kasar, ataupun dengan usaha secara keras; karena cara ini hanya akan mematahkan batang-batang yang halus. Hal itu dilakukannya dengan perhatian sedikit demi sedikit, tetapi sering diulangi. Ia membasahi tanah, serta melindungi tanaman yang sedang bertumbuh itu dari tiupan angin kencang dan dari teriknya panas matahari, dan Allah menyebabkannya bertumbuh subur dan berkembang dengan indahnya. Dalam memperlakukan anak-anakmu, ikutilah cara yang digunakan oleh petani itu. Dengan jamahan yang lembut, dengan pelayanan yang penuh kasih sayang, usahakanlah membentuk tabiat mereka menurut teladan tabiat Kristus.KSZ2 132.5

    Anjurkanlah pernyataan kasih terhadap Allah dan terhadap satu dengan yang lain. Alasan mengapa begitu banyak pria dan wanita bersikap bengis di dunia ini ialah karena kasih yang sejati telah dianggap sebagai kelemahan, dan telah dikecewakan dan ditahan. Pembawaan yang lebih baik pada orang-orang ini dipadamkan pada masa kanak-kanak; dan kecuali terang kasih Ilahi melenyapkan sifat mementingkan diri, maka kebahagiaan mereka akan dirusakkan selama-lamanya. Jika kita menghendaki anak-anak kita memiliki Roh Kristus yang lemah lembut, dan simpati yang ditunjukkan oleh malaikat-malaikat bagi kita, maka haruslah kita menunjukkan kemurahan hati yang penuh kasih sayang pada masa kanak-kanak.KSZ2 133.1

    Ajarlah anak-anak untuk melihat Kristus dalam alam. Bawalah mereka keluar ke alam terbuka, di bawah naungan pepohonan yang indah, dan ke kebun; dan dalam segala perbuatan ciptaan yang ajaib ajarlah mereka untuk melihat pernyataan kasih. Ajarlah mereka bahwa Ia membuat un-dang-undang yang mengatur segala perkara yang hidup, dan bahwa Ia sudah membuat undang-undang bagi kita, dan bahwa undang-undang itu adalah demi kebahagiaan dan kegembiraan kita. Jangan meletihkan mereka dengan doa yang panjang serta nasihat yang membosankan, melainkan dengan perantaraan alat peraga alam, ajarkanlah penurutan akan hukum Allah kepada mereka.KSZ2 133.2

    Bila engkau dapat meyakinkan mereka sebagai pengikut Kristus, akan mudahlah mengajarkan kepada mereka tentang kasih yang besar yang dengan itu Ia telah mengasihi kita. Sementara engkau menjelaskan kebenaran tentang keselamatan, serta mengarahkan pandangan anakanak kepada Kristus sebagai Juruselamat pribadi, malaikat-malaikat akan berada di sampingmu. Tuhan akan memberikan kepada ibu bapa anugerah untuk membangkitkan minat anak-anak kecil’ dalam cerita yang berharga tentang Bayi di Betlehem, yang sesungguhnya menjadi harapan bagi dunia.KSZ2 134.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents