Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Keluarga Sehat

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PASAL XIV — Penyampaian Firman kepada Orang Kaya

    Kornelius, penghulu laskar Roma, adalah orang kaya dan keturunan ningrat. Kedudukannya adalah satu kepercayaan dan kehormatan. Lahir sebagai seorang kafir, dibina dan dididik melalui hubungan dengan orang Yahudi, dia telah mendapat pengetahuan tentang Allah yang benar, lalu dia menyembah-Nya sambal menunjukkan ketulusan imannya dengan menaruh belas kasihan kepada orang miskin. “Ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.” 1Kis 10:2MKS 185.1

    Kornelius tidak mengetahui berita keselamatan sebagaimana dinyatakan dalam hidup dan kematian Yesus, dan Allah mengirim pekabaran langsung dari surga kepadanya, dan melalui pekabaran lain menuntun Rasul Petrus untuk melawat dan mengajar dia. Kornelius tidak bergabung dengan agama Yahudi, dan tentunya dia dianggap kafir dan najis oleh imamimam Yahudi; tetapi Allah membaca ketulusan hatinya lalu mengutus para pesuruh dari takhta-Nya bergabung dengan hamba-Nya di bumi dalam mengajarkan berita keselamatan kepada pejabat Roma ini.MKS 185.2

    Demikianlah sekarang ini Allah sedang mencari jiwa-jiwa di antara pejabat tinggi maupun rakyat jelata. Ada banyak orang seperti Kornelius, yaitu orang-orang yang Ia ingin supaya bergabung dengan jemaat-Nya. Mereka menaruh rasa simpati terhadap umat Tuhan. Teta-pi ikatan dengan dunia ini menjerat mereka dengan ketat. Diperlukan keberanian moral bagi orang-orang ini untuk bergaul dengan kalangan rendahan. Ikhtiar khusus harus dibuat untuk jiwa-jiwa ini, yang sedang berada dalam bahaya besar karena tanggung jawab dan pergaulan mereka.MKS 186.1

    Banyak yang telah dikatakan tentang kewajiban kita terhadap orang miskin yang diabaikan; bukankah perhatian juga harus diberikan kepada orang-orang kaya yang diabaikan? Banyak orang yang meng-anggap golongan ini sebagai tidak berpengharapan dan hanya sedikit berbuat untuk membuka mata mereka, yang karena dibutakan dan disilaukan oleh kemuliaan duniawi telah kehilangan kekekalan dari pandangan mereka. Ribuan orang kaya telah memasuki liang lahat tan-pa mendapat amaran. Tetapi walaupun mereka itu kelihatan acuh tak acuh, banyak di antara orang kaya yang menanggung beban jiwa. “Si-apa yang mencintai kekayaan tidak puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.” Dia yang berkata kepada kencana, “Engkaulah kepercayaanku” telah “menyangkal Allah yang di atas.” “Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, karena terlalu mahal pembebasan nyawanya dan tidak melihat lubang kubur.” 2Pkh5:10;Ayb 31:24; Mzm 49:7, 8MKS 186.2

    Kekayaan dan kehormatan dunia tidak dapat memuaskan jiwa. Banyak di antara orang kaya yang rindu akan jaminan Ilahi, suatu pengharapan rohani. Banyak yang merindukan sesuatu yang dapat mengakhiri hidup mereka yang monoton dan tidak bertujuan. Banyak pula dalam hidup ini merasakan keperluan akan sesuatu yang mereka tidak punyai. Hanya sedikit di antara mereka yang pergi ke tempat ibadah, karena mereka merasa hanya mendapat sedikit manfaat. Ajaran yang mereka dengar tidak menyentuh hati. Apakah kita tidak akan mengadakan pendekatan pribadi terhadap mereka?MKS 186.3

    Di antara korban kekurangan dan korban dosa didapati mereka yang pernah mempunyai kekayaan. Orang-orang yang memiliki berbagai keterampilan dan kedudukan yang berbeda dalam kehidupan yang telah dikalahkan oleh kecemaran-kecemaran dunia, oleh penggunaan minuman keras, oleh pemanjaan nafsu, dan telah jatuh di bawah penggodaan. Sementara orang-orang yang sudah jatuh ini memerlukan belas kasihan dan pertolongan, bukankah suatu perhatian harus diberikan kepada orang-orang yang belum sempat terperosok sedalam itu, tetapi sedang melangkahkan kaki di jalan yang sama? Ribuan orang yang berada pada kedudukan terpercaya dan terhormat sedang memanjakan kebiasaan yang dapat merusak jiwa dan tubuh. Para pelayanan Tuhan, pejabat pemerintah, pengarang, orang-orang kaya dan yang berbakat, orang-orang yang mempunyai kemampuan bisnis yang luas dan kemampuan untuk penggunaannya, sedang dalam bahaya maut karena mereka tidak menyadari pentingnya pengendalian diri dalam segala hal. Mereka perlu memberikan perhatian kepada prinsip-prinsip pertarakan, bukan dalam arti yang sempit atau berat sebelah, tetapi di dalam terang maksud Allah yang besar terhadap umat manusia. Seandainya prinsip-prinsip pertarakan yang sejati itu ada di depan mereka, maka banyak sekali orang dari kalangan atas yang akan mengakui nilai dari prinsip-prinsip itu dan menerimanya dengan segenap hati.MKS 187.1

    Penderitaan dan kemalangan menyebabkan kekecewaan dan kesedihan tetapi kemakmuranlah yang paling berbahaya bagi kehi-dupan kerohanian.

    Kita harus menunjukkan kepada orang-orang ini akibat dari pemanjaan berbahaya yang mengurangi kemampuan fisik, mental dan moral. Bantulah mereka menyadari tanggung jawab mereka sebagai penatalayan-penatalayan dari karunia-karunia Allah. Tunjukkanlah kepada mereka kebaikan apa yang dapat dilakukan dengan uang yang sekarang mereka belanjakan untuk sesuatu yang hanya membahayakan mereka saja. Kemukakanlah sumpah pertarakan yang hakiki, imbaulah agar uang yang dibelanjakan untuk minuman keras, tembakau atau kegemarankegemaran lainnya digunakan untuk menolong orang miskin yang sakit atau untuk mendidik anak-anak dan orang muda demi kegunaan mereka di dunia ini. Tidak banyak yang akan menolak imbauan seperti itu.MKS 187.2

    “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, perta-ma-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” 3Rm 1:16MKS 188.1

    Ada bahaya lain yang khususnya mengancam orang kaya, dan ini juga merupakan bidang pelayanan bagi utusan Tuhan di bidang kese-hatan. Sangat banyak orang yang makmur di dunia ini, yang tidak pernah tunduk kepada bentuk-bentuk kejahatan yang lazim, namun menuju kebinasaan karena cinta akan kekayaan. Mangkuk yang sukar dibawa bukanlah mangkuk yang kosong, tetapi yang penuh sampai ke bibirnya. Inilah yang perlu diseimbangkan dengan sangat hati-hati. Penderitaan dan kesengsaraan mendatangkan kekecewaan dan kesedihan; tetapi kemakmuranlah yang paling berbahaya bagi kehidupan rohani.MKS 188.2

    Mereka yang menderita kemunduran dilambangkan dengan semak yang dilihat Musa di padang belantara, yang walaupun menyala tetapi tidak hangus. Malaikat Tuhan ada di tengah-tengah semak itu. Jadi di dalam kehinaan dan penderitaan pun terang hadirat dari yang Tidak Kelihatan itu menerangi kita untuk menghibur dan memelihara. Seringkali doa dilayangkan bagi mereka yang menderita penyakit atau kesengsaraan; tetapi doa-doa kita paling dibutuhkan oleh orang-orang yang kepada mereka dipercayakan dengan kemakmuran dan pengaruh.MKS 188.3

    Di lembah kehinaan di mana manusia merasakan kebutuhannya dan bersandar pada Allah untuk menuntun langkah kaki mereka, ada keselamatan yang sebanding. Tetapi orang yang dianggap berdiri di puncak yang tinggi, dan yang dianggap memiliki kebijaksanaan besar karena jabatannyamereka ini berada dalam bahaya besar. Kecuali or-ang-orang seperti ini bergantung pada Allah, mereka pasti jatuh.MKS 188.4

    Kitab Suci tidak mempersalahkan orang karena kaya, asalkan dia mengumpulkan kekayaannya secara jujur. Bukan uang, tetapi cinta akan uang itulah akar segala kejahatan. Adalah Allah yang memberikan kepada manusia kekuatan untuk meraih kekayaan; dan di tangan dia yang bertindak sebagai penatalayan Allah dengan menggunakan hartanya secara tidak mementingkan diri maka kekayaan itu merupakan suatu berkat, baik bagi pemiliknya maupun bagi dunia. Tetapi banyak dari mereka yang terbelit dalam perhatian akan harta dunia menjadi tidak peka terhadap tuntutan-tuntutan Allah dan kebutuhan sesamanya. Mereka menganggap kekayaan mereka itu sebagai alat untuk memuliakan diri sendiri. Mereka mengumpulkan rumah dan tanah; mereka memenuhi rumah mereka dengan segala kemewahan, sementara di sekitar mereka ada manusia-manusia yang berada dalam kemelaratan dan kejahatan, dalam penyakit dan kematian. Mereka yang hidup hanya untuk melayani diri sendiri tidak mengembangkan dalam dirinya perangai Allah, tetapi perangai si jahat.MKS 188.5

    Orang-orang ini memerlukan kabar keselamatan. Mata mereka harus dialihkan dari kesia-siaan materi untuk memandang kepada keindahan kekayaan yang abadi. Mereka perlu belajar akan kegembiraan memberi, dan kebahagiaan sebagai mitra kerja bersama Allah.MKS 189.1

    Tuhan menyuruh kita, “Peringatkan orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan kepada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringkatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi, dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.” 4ITim 6:17-19MKS 189.2

    Bukan karena suatu jamahan biasa dan secara kebetulan maka jiwajiwa yang kaya, yang mencintai dan menyembah dunia itu ditarik kepada Tuhan. Sering orang-orang seperti ini paling sukar didekati. Usaha perorangan harus dilaksanakan bagi mereka oleh pria dan wanita yang dipenuhi oleh semangat sebagai utusan Tuhan, mereka yang tak akan gagal atau patah semangat.MKS 189.3

    Sebagian orang lebih cocok bekerja di kalangan yang lebih tinggi. Mereka ini harus meminta akal budi dari Allah untuk mengetahui bagaimana caranya menjangkau orang-orang ini, bukan sekadar bergaul dengan mereka, tetapi dengan usaha perorangan dan iman yang hidup untuk menyadarkan mereka akan kebutuhan jiwa, menuntun mereka kepada pengetahuan akan kebenaran sebagaimana yang ada di dalam Yesus.MKS 189.4

    Banyak yang menganggap bahwa untuk mencapai kalangan yang lebih tinggi, satu pola hidup dan cara kerja harus dipilih yang sesuai dengan selera mereka yang tidak sembarangan itu. Penampilan kekayaan, bangunan mentereng, pakaian yang mahal, perlengkapan, keadaan sekitar, penyesuaian diri dengan adat istiadat dunia, lingkungan pergaulan modern yang dibuat-buat, budaya klasik, ilmu pidato yang menarik, semua itu dianggap penting. Ini suatu kekeliruan. Cara kebijaksanaan duniawi bukanlah cara Allah untuk menjangkau kalangan yang lebih tinggi. Apa yang dapat menjangkau mereka secara efektif ialah penyampaian kabar keselamatan dari Tuhan yang konsisten dan tidak mementingkan diri.MKS 190.1

    Ada pelajaran bagi kita dari pengalaman Rasul Paulus berhadapan dengan para filsuf Atena. Dalam menyampaikan berita keselamatan di depan pengadilan Areopagus, Paulus membalas logika dengan logika, ilmu pengetahuan dengan ilmu pengetahuan, filsafat dengan filsafat. Orang-orang yang paling arif di antara para pendengarnya itu merasa tertegun dan terpaku. Kata-katanya tidak dapat ditantang. Tetapi usaha ini hanya sedikit hasilnya. Segelintir orang saja yang menerima kabar keselamatan itu. Sejak itu Paulus memakai cara kerja yang berbeda. Dia menghindari perdebatan yang sengit dan perbincangan tentang teori, dan di dalam kesederhanaan mengarahkan pria dan wanita kepada Tuhan sebagai Juruselamat orang berdosa. Kepada orang-orang Korintus dia menulis tentang pekerjaannya begini:MKS 190.2

    “Demikianlah pula ketika aku datang kepadamu, saudara-sauda-ra, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus , yaitu Dia yang disalibkan. . . . Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang me-yakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” 51 Kor 2:1-5MKS 190.3

    Sekali lagi, dalam suratnya kepada orang-orang Roma, dia kata-kan: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.” 6Rm 1:16MKS 190.4

    Hendaklah orang-orang yang bekerja di kalangan yang lebih tinggi melengkapi diri dengan keagungan yang sejati, mengingat bahwa malaikat-malaikat menyertai mereka. Biarlah mereka tetap mengisi perbendaharaan pikiran dan hati mereka dengan, “Ada tertulis.” Pajanglah pada dinding ingatanmu semua kata-kata Yesus yang berharga. Kata-kata itu harus dinilai jauh lebih tinggi dari emas dan perak.MKS 190.5

    “Tuhan dekat kepada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.” 7Mzm 145:18, 19MKS 191.1

    Yesus telah mengatakan bahwa lebih mudah bagi seekor unta masuk ke dalam lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam kerajaan Allah. Dalam pekerjaan melayani golongan ini banyak kekecewaan yang akan timbul, banyak penyataan yang menyakitkan hati diadakan. Tetapi segala sesuatu mungkin bagi Allah. Ia dapat dan akan bekerja melalui manusia atas benak orang-orang yang hidupnya telah dibaktikan untuk mencari uang.MKS 191.2

    Mukjizat-mukjizat akan terjadi dalam pertobatan yang sungguhsungguh yang belum sekarang disaksikan. Orang-orang terkemuka dunia bukanlah berada di luar jangkauan kuasa Allah yang dapat ber-buat ajaib. Kalau mereka yang bekerja bersama-sama dengan Dia melakukan tugas dengan berani dan dengan setia, Allah akan mempertobatkan orang-orang yang menempati jabatan-jabatan penting, orang-orang yang cerdas dan berpengaruh. Melalui kuasa Roh Allah, banyak orang akan dituntun untuk menerima prinsip-prinsip Ilahi.MKS 191.3

    Setelah dibuat jelas bahwa Tuhan mengharapkan mereka sebagai wakil-wakil-Nya untuk menolong umat manusia yang menderita, ba-nyak orang akan menyambut dan akan memberikan harta dan rasa simpati mereka demi kepentingan orang miskin. Sementara pikiran mereka dialihkan dari kepentingan-kepentingan yang mementingkan diri, banyak orang akan menyerahkan diri kepada Tuhan. Dengan talentatalenta pengaruh dan harta benda mereka dengan senang hati akan menggabungkan diri dalam pekerjaan yang berguna dengan penginjilan sederhana yang telah menjadi alat Allah dalam pertobatan mereka. Dengan memanfaatkan harta dunia mereka secara tepat mereka menimbun bagi mereka sendiri “harta di surga yang tidak akan binasa, di mana tidak ada pencuri yang akan mengganggu, atau ngengat yang meru-sak.”MKS 191.4

    Bilamana ditobatkan kepada Tuhan, banyak yang menjadi alat di tangan Allah untuk melayani orang lain dari kalangan mereka sendiri. Mereka akan merasakan bahwa penyiaran kabar keselamatan sudah di-percayakan kepada mereka bagi yang telah menganggap dunia ini segalanya. Waktu dan uang akan dipersembahkan kepada Allah, kecakapan dan pengaruh akan diserahkan untuk pekerjaan penarikan jiwa bagi Tuhan.MKS 192.1

    Hanya kekekalanlah yang dapat menyatakan apa yang telah dicapai oleh pelayanan seperti ini--berapa banyak jiwa, yang bosan dengan keragu-raguan dan jenuh dengan keduniawian dan ketidaktenangan, telah dibawa kepada Pemulih agung itu, yang rindu menyelamatkan sedapat mungkin semua orang yang datang kepada-Nya. Yesus adalah Juruselamat yang telah bangkit, dan ada penyembuhan di bawah kepakNya.MKS 192.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents