Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Keluarga Sehat

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Teh dan Kopi

    Teh bertindak sebagai perangsang, dan sampai batas tertentu menimbulkan keracunan. Akibat dari kopi dan banyak lagi minuman populer lainnya sama saja. Efeknya yang pertama ialah memberi perasaan segar. Saraf-saraf lambung terangsang; ini menyebabkan iritasi pada otak, dan pada gilirannya otak terangsang untuk memberi kegiatan yang meningkat pada jantung dan tenaga cadangan seketika pada seluruh tubuh. Rasa letih terlupakan; kekuatan tampaknya bertambah. Kecerdasan digerakkan, imajinasi menjadi lebih terang.MKS 296.1

    Karena pengaruh-pengaruh ini, banyak orang mengira bahwa teh dan kopi itulah yang menghasilkan kebaikan yang besar bagi mereka. Tetapi ini suatu kesalahan. Teh dan kopi tidak memberi zat makanan pada tubuh. Pengaruhnya sudah ada sebelum sempat terjadi pencerna-an dan penyerapan, dan apa yang nampaknya seperti kekuatan sebe-narnya hanyalah rangsangan saraf. Setelah hilang pengaruh rangsang-an itu, tenaga yang tidak alami itu hilang, dan akibatnya ialah kelesuan dan kelemahan sampai tingkat tertentu.MKS 296.2

    Penggunaan terus-menerus dari bahan-bahan perangsang saraf ini diikuti dengan sakit kepala, tidak bisa tidur, jantung berdebar, gangguan pencernaan, gemetar, dan banyak kesulitan lainnya; karena bahan itu menghabiskan daya hidup. Saraf yang letih memerlukan istirahat dan ketenangan gantinya rangsangan dan kerja lembur. Alam memerlukan waktu untuk memulihkan tenaganya yang terkuras. Bila tenaganya itu dipaksa dengan menggunakan bahan-bahan perangsang, untuk sementara kelebihan tenaga itu didapatkan; tetapi karena tubuh sudah lemah akibat terus dipakai maka lambat laun semakin sulit untuk membangkitkan tenaga pada batas yang diperlukan. Tuntutan akan bahan perangsang jadi semakin sulit dikendalikan, sampai kemauan dilemahkan dan tidak mampu lagi menolak keinginan yang tidak wajar itu. Semakin kuat bahan-bahan perangsang itu dituntut, sampai tubuh yang sudah letih tidak dapat lagi bereaksi.MKS 296.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents