Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Membina Keluarga Sehat

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Perangsang yang Lebih Lunak

    Orang-orang mewarisi selera akan bahan-bahan perangsang yang abnormal seharusnya jangan melihat anggur, bir, atau sari buah apel. Benda-benda ini seharusnya dijauhkan dari jangkauan mereka, karena ini akan senantiasa menggoda mereka. Tentang sari buah apel manis, banyak orang yang tidak merasa apa-apa untuk membelinya dengan bebas. Tetapi minuman itu terasa manis hanya untuk waktu yang singkat, kemudian mulailah terjadi fermentasi. Citarasanya yang baru itu membuatnya lebih enak bagi mulut pecandu, dan peminumnya tidak suka mengakui bahwa minuman itu sudah menjadi keras atau beragi.MKS 300.2

    Ada bahayanya penggunaan sari buah apel manis bagi kesehatan walau pun bahan ini dianggap sebagai produksi biasa. Kalau orang dapat melihat di bawah mikroskop bagaimana sari buah apel yang mereka beli itu, hanya sedikit orang yang mau meminumnya. Seringkali orang yang memproduksi sari buah apel untuk dijual di pasar tidak memperhatikan kondisi buah yang digunakan, yaitu menggunakan buah yang berulat dan busuk. Mereka yang tidak peduli akan penggunaan apel busuk dan beracun, akan meminum sari buah yang terbuat dari padanya dan menyebutnya enak. Tetapi mikroskop menunjukkan sekalipun baru diperas, minuman enak ini seluruhnya tidak cocok untuk digunakan.MKS 300.3

    Kemabukan oleh minuman anggur, bir dan sari buah apel sama saja dengan yang disebabkan oleh minuman lebih keras lainnya. Peng-gunaan minuman ini membangkitkan selera yang lebih kuat, dengan demikian kebiasaan akan minuman keras terbentuk. Minum dalam jumlah sedang-sedang saja sebenarnya adalah sekolah yang mendidik pemabuk. Namun begitu jahatnya cara bekerja dari minuman perangsang yang lebih lunak ini sehingga orang sudah memasuki jalan raja menuju kemabukan barulah korban itu menyadari akan bahaya yang mengancam.MKS 301.1

    Sebagian orang yang tidak pernah benar-benar dianggap mabuk tetap berada di bawah pengaruh kemabukan ringan. Mereka merasa bersemangat, pikiran tidak stabil dan tidak seimbang. Membayangkan dirinya aman, mereka pun minum dan minum lagi, sampai melampaui batas dan semua prinsip dikorbankan. Keputusan yang paling kuat pun sudah dirongrong, perhatian yang paling serius pun tidak cukup untuk menjaga agar selera rendah itu berada di bawah kendali akal sehat.MKS 301.2

    Bagian mana pun di dalam Kitab Suci tidak pernah menyetujui penggunaan anggur yang memabukkan. Anggur yang diciptakan Yesus dari air pada pesta nikah di Kana adalah sari buah anggur murni. Inilah “tandan buah anggur yang masih terdapat airnya,” yang Kitab Suci katakan, “Janganlah musnahkan itu, sebab di dalamnya masih ada berkat”5 Yes 65:8MKS 301.3

    Tuhanlah yang dalam Perjanjian Lama memberi amaran kepada bangsa Israel, “Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang-orang yang terhuyung-huyung karenanya.” 6Ams 20:1 Ia sendiri tidak menyediakan minuman seperti itu. Setan menggoda manusia dengan satu kegemaran yang merusak pertimbangan dan melumpuhkan persepsi rohani, tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk menguasai sifat alamiah yang rendah. Ia tidak pernah menaruh di hadapan manusia sesuatu yang akan menjadi pencobaan. Seluruh hidupNya menjadi satu teladan penyangkalan diri. Adalah untuk mematahkan kuasa selera, demi kepentingan manusia, maka selama empat puluh hari berpuasa di padang belantara itu Ia menderita ujian yang paling tajam yang manusia dapat tahankan. Adalah Yesus yang menuntun Yohanes Pembaptis supaya tidak minum anggur atau minuman keras lainnya. Ialah yang menganjurkan pertarakan kepada istri Manoah. Yesus tidak melanggar ajarannya sendiri. Anggur tak beragi yang disediakan-Nya bagi tamu-tamu pesta nikah adalah minuman segar yang menyehatkan. Inilah jenis anggur yang digunakan Juruselamat kita bersama muridmuridnya pada Perjamuan Kudus yang pertama. Anggur seperti itulah yang senantiasa digunakan di meja Perjamuan Kudus sebagai lambang darah Juruselamat. Upacara kudus itu diciptakan untuk menyegarkan dan menghidupkan jiwa. Janganlah menghubungkan upacara itu dengan sesuatu yang melayani si jahat.MKS 301.4

    Di dalam terang ajaran Kitab Suci, alam dan akal sehat ajarkan tentang penggunaan minuman yang memabukkan, bagaimana mungkin para pengikut Tuhan berusaha membuat bir, atau mendirikan pabrik anggur atau sari buah apel untuk dipasarkan? Jika mereka mengasihi sesamanya seperti diri mereka sendiri, bagaimana mereka bisa mena-ruh sesuatu di jalannya yang akan menjadi jerat baginya?MKS 302.1

    Seringkali sikap tidak bertarak dimulai di rumah tangga. Dengan menyuguhkan makanan mewah yang tidak menyehatkan alat pencer-naan dilemahkan, dan timbullah keinginan untuk mencari makanan yang lebih merangsang. Dengan demikian selera itu dididik untuk senantiasa merindukan sesuatu yang lebih keras. Keinginan untuk makanan yang merangsang makin lama makin sering muncul dan sukar untuk ditolak. Tubuh sedikit-banyak jadi dipenuhi dengan racun, dan makin lemah tubuh itu, semakin besar kerinduannya akan bahan-bahan seperti ini. Satu langkah ke jurusan yang salah akan menyediakan jalan untuk langkah lain. Banyak orang yang tidak mau bersalah dengan menyediakan anggur dan jenis minuman keras apa pun di atas meja makan mereka, menjejali meja itu dengan makanan yang menimbulkan rasa haus akan minuman keras sehingga hampir tidak mungkin lagi menolak godaan itu. Kebiasaan-kebiasaan makan dan minum yang salah merusak kesehatan dan memberi jalan kepada kemabukan.MKS 302.2

    Segera akan hanya sedikit gerakan pertarakan yang diperlukan kalau dalam diri orang muda yang membentuk dan menjadikan pola masyarakat dapat ditanamkan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pertarakan. Hendaklah para orangtua memulai gerakan anti ketidakbertarakan di ruang keluarga mereka sendiri, dalam prinsip-prinsip yang mereka ajarkan kepada anak-anak mereka untuk mengikutinya sejak bayi, maka mereka dapat mengharapkan keberhasilan.MKS 302.3

    Ada tugas bagi para ibu dalam menolong anak-anaknya memben-tuk kebiasaan yang benar dan selera yang murni. Didiklah selera; ajarlah anak-anak untuk menghindari bahan perangsang. Tuntunlah anakanak supaya mereka mempunyai kekuatan moral untuk menolak keja-hatan yang mengelilingi mereka. Ajarlah mereka supaya tidak digoyahkan orang lain, agar mereka tidak menyerah pada pengaruhpengaruh yang kuat sekalipun, tetapi agar mempengaruhi orang lain demi kebaikan.MKS 302.4

    Upaya yang besar dibuat untuk menekan ketidakbertarakan; tetapi banyak usaha yang tidak diarahkan pada sasaran yang benar. Pembelaan terhadap reformasi pertarakan harus disadarkan terhadap kejahatan yang diakibatkan oleh penggunaan makanan yang tidak me-nyehatkan, bumbu-bumbu masak, teh dan kopi. Kita mengharap agar semua pekerja di bidang pertarakan berhasil; tetapi kami mengundang mereka untuk melihat lebih dalam kepada penyebab kejahatan yang mereka perangi itu dan memastikan bahwa mereka sendiri tetap setia dalam reformasi itu.MKS 303.1

    Haruslah dipaparkan di hadapan orang banyak bahwa keseimbangan antara kemampuan mental dan moral tergantung pada kondisi yang baik dari tubuh itu seluruhnya. Semua bahan penenang dan bahan perangsang tidak alami yang melemahkan dan merendahkan keadaan tubuh cenderung menurunkan kesehatan intelek dan moral. Ketidakbertarakan terletak pada dasar kemerosotan moral dunia ini. Dengan pemanjaan selera yang menyimpang, manusia kehilangan kuasa untuk menolak godaan.MKS 303.2

    Para pembaru pertarakan mempunyai satu tugas untuk dilakukan dalam mendidik orang banyak di bidang ini. Ajarkanlah kepada mere-ka bahwa kesehatan, tabiat, bahkan kehidupan terancam bahaya karena penggunaan bahan perangsang yang merangsang tenaga untuk tindakan yang abnormal.MKS 303.3

    Sehubungan dengan teh, kopi, tembakau dan minuman keras, cara paling aman ialah jangan menjamahnya, jangan mencicipi dan jangan mengerjakannya. Kecenderungan dari teh, kopi dan minuman sejenis sama tujuannya dengan minuman beralkohol dan tembakau, dan dalam beberapa kasus kebiasaan itu sulit dipatahkan seperti halnya seorang pemabuk meninggalkan minuman keras. Mereka yang berusaha meninggalkan semua bahan perangsang ini untuk sementara akan merasa kehilangan, dan akan menderita tanpa bahan-bahan itu. Tetapi dengan ketekunan mereka akan mengalahkan keinginan itu dan berhenti merasakan kekurangan tersebut. Alam mungkin memerlukan sedikit waktu untuk pulih dari penyalahgunaan yang dideritanya; tetapi berilah kesempatan baginya maka alam itu akan bangkit lagi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan agung.MKS 303.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents