Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Nasihat Bagi Sidang

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PASAL 5. - RUMAH ALLAH

    Bagi jiwa yang rendah hati dan percaya, rumah Allah di bumi ini menjadi gerbang surga.- Nyanyian pujian, doa, perkataan yang diucapkan oleh wakil-wakil Kristus, adalah alat-alat yang ditentukan Allah untuk mempersiapkan suatu umat bagi sidang yang di atas, bagi perbaktian yang lebih tinggi yang ke dalamnya tidak akan masuk suatu pun yang dapat menajiskan.NBS 94.1

    Rumah menjadi bait suci bagi keluarga, dan kamar atau pun tempat berdoa menjadi tempat yang paling tenang untuk perbaktian perseorangan; tetapi gereja itu menjadi bait suci bagi jemaat. Harus ada peraturan tentang waktu, tempat, dan cara berbakti. Sesuatu yang suci, sesuatu yang ada sangkut-pautnya dengan perbaktian kepada Allah, tidak boleh diperlakukan dengan kurang berhati-hati dan dengan sikap acuh tak acuh. Supaya orang-orang dapat berbuat sebaik- baiknya dalam menunjukkan puji-pujian kepada Allah, persekutuan mereka harus sedemikian rupa sehingga hal yang suci jelas bedanya dari hal yang biasa saja dalam pikiran mereka. Mereka yang mempunyai pendapat yang luas, pikiran dan cita-cita yang mulia, adalah mereka yang mempunyai persekutuan yang menguatkan segala pikiran tentang perkara-perkara Ilahi. Berbahagialah mereka yang mempunyai suatu tempat perbaktian, tinggi atau rendah, di kota atau di antara gua-gua gunung yang kasar, di ruangan yang hina atau di padang belantara. Kalau itulah yang terbaik yang dapat mereka peroleh bagi Tuhan, Ia akan mempermuliakan tempat itu dengan hadirat-Nya, dan tempat itu akan menjadi suci bagi Tuhan semesta alam.NBS 94.2

    Sikap Doa dalam Rumah AllahNBS 94.3

    Bila orang-orang yang berbakti memasuki tempat perkumpulan, mereka harus berbuat demikian dengan penuh kesopanan, pergi ke tempat duduk dengan tenang. Kalau ada alat pemanas hawa di dalam ruangan itu, tidaklah pantas mengerumuninya dalam sikap lengah dan kurang berhati-hati. Percakapan yang biasa, berbisik-bisik, dan tertawa-tawa hendaknya jangan diperkenankan dalam rumah perbaktian, baik sebelum maupun sesudah acara perbaktian. Kesalehan yang tekun hendaknya menjadi ciri orang-orang yang berbakti itu.NBS 94.4

    Kalau harus menunggu beberapa menit sebelum kumpulan mulai, biarlah mereka mempertahankan suatu roh peribadatan yang benar oleh renungan yang tenang, selamanya mengangkat hati kepada Allah dalam doa agar acara perbaktian ini dapat memberikan suatu manfaat pada hati mereka sendiri dan menuntun kepada keyakinan dan pertobatan jiwa-jiwa yang lain. Mereka harus ingat bahwa pesuruh surga ada dalam rumah itu. Kita semua kehilangan manisnya persekutuan dengan Allah karena kegelisahan kita, karena kita tidak menggunakan waktu untuk merenung dan berdoa. Keadaan rohani sering perlu diperiksa dan pikiran dan hati ditarik kepada Matahari Kebenaran.NBS 94.5

    Jika pada waktu orang-orang datang ke rumah sembahyang, mereka mempunyai penghormatan sejati bagi Tuhan dan mengingat bahwa mereka ada di hadirat-Nya, maka akan ada suatu kuasa yang meyakinkan dalam ketenangan. Berbisik-bisik dan tertawa-tawa dan bercakap-cakap yang tidak menjadi dosa di tempat urusan pekerjaan yang biasa hendaknya jangan diperkenankan di dalam rumah di tempat Allah disembah. Pikiran harus disediakan untuk mendengar firman Allah, supaya firman itu dapat dirasakan pentingnya, dan mempengaruhi hati selayaknya.NBS 94.6

    Bila pendeta masuk, hendaknya dengan sikap mulia dan penuh khidmat. Ia harus menundukkan kepala untuk berdoa dalam hati segera sesudah ia melangkah ke mimbar, dan memohonkan pertolongan dengan sungguh-sungguh dari Allah. Alangkah indahnya kesan yang diberikan oleh hal ini! Akan ada suasana yang penuh khidmat dan kekaguman ke atas hadirin. Pendeta mereka sedang mengadakan hubungan dengan Allah; ia sedang menyerahkan diri kepada Allah sebelum ia berani berdiri di hadapan orang banyak. Suasana yang penuh khidmat meliputi semua orang, dan malaikat-malaikat Allah lebih dekat kepada mereka. Setiap orang yang hadir juga, yang takut akan Allah hendaknya menundukkan kepala dan bersatu dengan pendeta itu dengan berdoa dalam hati agar Allah menghormati kumpulan itu dengan hadirat-Nya dan mengaruniakan kuasa kepada kebenaran-Nya yang dimasyhurkan dari bibir manusia.1NBS 94.7

    Kumpulan untuk rapat dan permintaan doa jangan hendaknya dijadikan membosankan. Kalau mungkin, semua orang hendaknya hadir tepat pada jam yang ditentukan; dan kalau ada yang terlambat, yang setengah jam atau pun lima belas menit saja, jangan menunggu mereka. Kalau hanya dua orang yang hadir, mereka dapat menuntut janji itu. Kumpulan harus dibuka pada jam yang ditentukan kalau mungkin, tidak menjadi soal sedikit atau banyak orang yang hadir.2NBS 95.1

    Berbuatlah Seakan-akan di hadirat Allah Yang KelihatanNBS 95.2

    Penghormatan sejati bagi Allah diilhami oleh perasaan akan kebesaran-Nya yang tidak terbatas serta kesadaran akan hadirat-Nya. Dengan perasaan kehadiran yang Tidak Kelihatan inilah setiap hati harus diberi kesan yang mendalam. Jam dan tempat berdoa suci adanya, sebab Allah ada di situ; dan karena penghormatan ditunjukkan dalam sikap dan tingkah laku, perasaan yang mengilhaminya akan diperdalam. “Nama-Nya kudus dan dahsyat,” kata penulis Mazmur. (Mzm. 111:9).3NBS 95.3

    Bila kumpulan dibuka dengan doa, setiap lutut harus bertelut di hadirat-Nya yang suci, dan setiap hati harus naik kepada Allah dalam perbaktian yang tenang. Doa orang-orang yang beribadat dengan setia akan didengar, dan pelayanan sabda itu akan ternyata berhasil baik. Sikap tidak bersemangat di pihak orang-orang yang berbakti di rumah Allah merupakan satu sebab yang besar mengapa pelayanan itu tidak lebih berhasil bagi kebaikan. Lagu nyanyian, yang keluar dari hati banyak orang dalam ucapan yang terang dan jelas, adalah salah satu alat bagi Allah dalam pekerjaan menyelamatkan jiwa. Semua acara kebaktian harus diadakan dengan penuh khidmat dan hormat, seolah-olah Tuhan dapat dilihat hadir dalam kumpulan itu.NBS 95.4

    Bila sabda itu diucapkan, kamu harus giat, saudara-saudaraku, bahwa kamu sedang mendengarkan suara Allah melalui hamba Allah yang diwakilkan-Nya. Dengarkanlah dengan penuh perhatian. Jangan tertidur sesaat pun, karena oleh tertidur ini kamu mungkin kehilangan perkataan yang sangat kamu perlukan-perkataan yang, kalau diperhatikan, akan menyelamatkan kakimu agar jangan tersesat ke jalan yang salah. Setan dan malaikat-malaikatnya sibuk dalam usaha-usahanya untuk melumpuhkan perasaan sehingga peringatan, amaran, dan teguran tidak akan didengar, atau kalau didengar, perkataan itu tidak akan mempengaruhi hati dan mengubahkan kehidupan. Kadang-kadang seorang anak kecil mungkin sangat menarik perhatian para pendengar sehingga benih yang berharga itu tidak jatuh ke tanah yang baik dan berbuah. Kadang-kadang pemuda dan pemudi kurang menghormati rumah Allah dan perbaktian kepada Allah sehingga mereka terus-menerus bercakap-cakap selama khotbah. Sekiranya mereka dapat melihat malaikat-malaikat Allah memandang kepada mereka dan mencatat perbuatan mereka, maka sudah tentu mereka akan dipenuhi dengan malu, dengan kengerian terhadap diri sendiri. Allah memerlukan para pendengar yang memperhatikan baik-baik. Justru pada waktu manusia tertidur, Setan menaburkan benih lalang.NBS 95.5

    Hingga pada waktu melayangkan doa penutup, semuanya harus tetap tenang seolah-olah takut kehilangan damai Kristus. Biarlah semua orang keluar tanpa desak-mendesak atau bercakap-cakap keras-keras, dengan merasa bahwa mereka ada di hadirat Allah, bahwa mata-Nya sedang memandang kepada mereka, dan bahwa mereka harus berbuat seolah-olah di hadirat Tuhan yang dapat dilihat. Jangan hendaknya ada orang berhenti di tempat jalan untuk menjumpai seseorang atau bercakap-cakap, sehingga menutup jalan dan orang-orang lain tidak dapat keluar. Tempat di sekitar gereja harus mendapat penghormatan yang suci. Jangan hendaknya tempat itu dijadikan hanya sekadar tempat bertemu sahabat-sahabat lama dan memperbincangkan buah pikiran yang biasa serta segala urusan pekerjaan duniawi. Hal ini harus ditinggalkan di luar gereja. Allah dan malaikat-malaikat tidak dihormati oleh mereka yang tertawa-tawa dengan kurang hati-hati dan gaduh serta menyeret-nyeret kaki seperti yang sering kedengaran di beberapa tempat.NBS 95.6

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents