Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Amanat Kepada Orang Muda Lengkap

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Penawar Kesia-siaan

    Kristus sudah hidup dengan bekerja keras dan berkorban bagi kita, dan tidakkah kita dapat menyangkal diri kita bagiNya? Bukankah perdamaian yang Dia sudah adakan bagi kita dan kebenaran yang Dia nantikan hendak memberikannya kepada kita patut menjadi buah pikiran yang memenuhi hati kita? Kalau orang muda mau mengambil dari gudang Kitab Suci segala harta yang terdapat di dalamnya, kalau mereka itu suka berpikir-pikir dalam tentang keampunan, perdamaian, dan kebenaran kekal yang memakotai hidup penyangkalan diri, mereka tidak akan mempunyai keinginan akan kegembiraan hati yang penuh syak ataupun hal-hal yang menyukakan hati.AML 365.1

    Kristus gembira apabila segala pikiran orang-orang muda dipenuhi soal-soal yang mulia dan meninggikan berpokok dari ikhtiar selamat. Dia memasuki hati segala orang yang demikian sebagai satu tamu yang mau tinggal tetap, mengisi mereka itu dengan kesukaan dan kesentosaan. Dan cinta Kristus dalam jiwa adalah sebagai “suatu mata air yang berpancar-pancar sampai kepada hidup yang kekal.” . . . Semua orang yang mempunyai cinta ini akan gembira membicarakan segala perkara yang Tuhan sudah sediakan bagi mereka yang cinta kepadaNya.AML 365.2

    Allah yang kekal itu sudah menarik garis perbedaan di antara orang suci dan orang berdosa, di antara orang yang bertobat dan yang tidak bertobat. Kelas yang dua ini tidak bisa bercampur satu sama lain dengan tidak kelihatan kepada mata, seperti warna satu pelangi, melainkan adalah sama nyatanya seperti siang hari dan tengah malam. Umat Tuhan tidak bisa masuk dengan selamat ke dalam satu pergaulan yang rapat dengan orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak memakai kebenaran itu dalam hidupnya. Nenek moyang kita, Yakub, pada waktu berbicara tentang beberapa perbuatan anak-anaknya, yang dipikirkan olehnya dengan ketakutan besar, berseru: “Nyawaku tak masuk bicaranya dan hatiku tak setuju dengan mupakatnya.” Dia merasa bahwa kehormatan dirinya sendiri akan dipertaruhkan kalau kiranya ia bercampur gaul dengan orang-orang jahat dalam segala perbuatan mereka itu. Dia mengangkat tanda bahaya, mengamarkan kita supaya menjauhkan diri dari pergaulan yang salah, kalau-kalau jadi dicemarkan oleh kejahatan. Dan Roh Suci, dengan perantaraan rasul Paulus, menyerukan amaran yang serupa itu, “Janganlah kamu terbabit dengan perbuatan kegelapan yang tidak berhasil, melainkan terutama kamu menempelakkan dia.”—The Youth’s Instructor, 4 Pebruari 1897.AML 365.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents