Ujian Cinta

Sebelum menerima lamaran orang buat kawin, tiap-tiap gadis harus menyelidik apakah orang yang meminangnya itu layak adanya. Bagai-manakah hidupnya yang sudah lalu? Adakah hidupnya suci? Adakah cinta yang diucapkannya itu mempunyai tabiat yang mulia, dan tinggi, atau apakah yaitu hanya satu kesukaan yang ditimbulkan oleh emosi saja? Adakah padanya corak tabiat yang akan membikin dia bersuka kelak? Dapatkah ia mendapat kesentosaan dan kesukaan yang benar dalam kasihnya itu? Apakah ia akan dibolehkan memelihara sifat pendiriannya sendiri, atau apakah pertimbangan dan angan-angan hatinya mesti ditaklukkan kepada penilikan suaminya? Sebagai murid Kristus, seorang wanita bukan miliknya sendiri; dia sudah dibeli dengan sangat mahal harganya. Dapatkah dia menghormati tuntutan milik Juruselamat itu sebagai yang tertinggi? Apakah badan dan jiwa, pikiran dan segala maksud akan terpelihara bersih dan suci? Segala pertanyaan ini mempunyai petunjuk yang penting atas kesentosaan tiap-tiap wanita yang masuk ke dalam perhubungan perkawinan.AML 413.2

Bahwa agama perlulah dalam rumah tangga. Inilah satu-satunya yang dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan besar yang sering membuat kehidupan perkawinan itu pahit rasanya. Hanya di mana Kristus berkerajaan terdapat cinta yang dalam, dan benar, dan tidak kikir. Jiwa akan dijalinkan dengan jiwa, dan jiwa yang dua itu akan menjadi satu dalam kesempurnaan. Malaikat-malaikat surga akan menjadi tamu- tamu dalam rumah itu, dan pengawasan suci dari mereka itu akan menyucikan kamar perkawinan itu. Perasaan hawa nafsu yang merendahkan akan dibuangkan. Pikiran akan ditujukan ke atas, kepada Tuhan Allah; kepadaNyalah perbaktian hati akan naik.AML 413.3