Ibu Bapa Harus Diminta Nasihat

Kapankah orang-orang muda kita jadi berakal budi? Berapa lama lagikah pekerjaan yang demikian ini akan berjalan? Apakah anak-anak akan menanyakan keinginan hatinya dan kemauannya saja, dengan tidak mempedulikan nasihat dan pertimbangan ibu bapanya? Banyak orang seolah-olah tidak pernah memberikan perhatian suatu apa pun atas keinginan dan pilihan ibu bapanya, mau pun menghargakan pertimbangan yang saksama dari mereka itu. Kekikiran hati sudah menutup pintu hati mereka kepada kasih sayang yang patut bagi seorang anak. Pikiran orang-orang muda perlu dibangkitkan terhadap soal ini. Hukum yang kelima adalah satu-satunya hukum dengan mana dihubungkan satu perjanjian; tetapi adalah yaitu dianggap enteng, dan disia-siakan pula dengan nyata-nyata oleh tuntutan orang yang bersuka-sukaan. Mengalpakan cinta seorang ibu, menghinakan penjagaan seorang bapa, adalah dosa yang didaftarkan melawan banyak orang-orang muda.AML 421.1

Salah satu dari pada kesalahan yang terbesar berhubung dengan soal ini yaitu orang-orang muda dan yang tidak berpengalaman tidak boleh diganggu dalam percintaannya, tidak boleh ada gangguan dalam hikayat percintaannya itu. Kalau kiranya pernah ada satu soal yang perlu dipandang dari segala penjuru, adalah soal yang satu ini. Pertolongan dari pengalaman-pengalaman orang lain, dan satu pertimbangan yang teliti dan tenang tentang soal itu dari kedua belah pihak tidak dapat disangkal perlunya lagi. Adalah soal perkawinan ini satu soal yang diperlakukan terlalu ringan sekali oleh sebahagian besar manusia.AML 421.2

Masukkanlah Tuhan Allah dan ibu bapamu yang takut akan Tuhan itu dalam golongan penasihatmu, hai sahabat-sahabatku orang muda. Berdoalah akan hal itu. Pertimbangkan matang-matang segala gerakan hati, dan amat-amatilah tiap-tiap pertumbuhan tabiat orang yang engkau timbang-timbang hendak menghubungkan nasib hidupmu. Langkah yang engkau mau ambil itu adalah satu langkah yang terpenting dalam hidupmu, dan harus diambil dengan tidak terburu-buru. Sementara engkau boleh mengasihi, janganlah mengasihi dengan buta tuli.AML 421.3

Selidiklah dengan teliti apakah kehidupanmu setelah kawin akan mendatangkan kesukaan, atau tidak cocok satu sama lain dan penuh sengsara. Tanyakanlah pertanyaan: Apakah perhubungan ini akan menolong saya ke surga? Apakah akan ditambahkannya cinta saya kepada Allah? dan apakah akan dilebarkannya daerah kegunaan saya dalam hidup ini? Kalau segala pikiran ini tidak menghadapkan sesuatu halangan, maka dalam takut akan Tuhan majulah ke muka.AML 422.1

Akan tetapi meski sudah diadakan pertunangan dengan tiada mengetahui sepenuhnya tentang tabiat orang dengan siapa engkau bermaksud hendak mempersatukan diri, janganlah pikir bahwa pertunangan itu membikin engkau perlu harus meneruskan perkawinan itu dan menggabungkan diri seumur hidupmu dengan seorang yang engkau tidak cinta dan hormati. Jagalah dengan berhati-hati sekali cara bagaimana engkau terikat dalam pertunangan dengan perjanjian; tetapi lebih baik, jauh lebih baik, memutuskan pertunangan itu sebelum perkawinan, dari pada bercerai kemudian hari, sebagaimana banyak dilakukan orang.AML 422.2