Yesus Guru Besar Itu

Yesus adalah terang dunia. Ialah pancaran-segala hikmat. la menjadikan nelayan-nelayan yang tiada berpendidikan menjadi paham menerima tang-gungan besar itu, yang hendak diberikanNya kepada mereka itu. Segala pelajaran kebenaran yang diberikan kepada orang-orang yang sederhana itu, sangat besar artinya. Mereka harus menggerakkan dunia.AML 154.3

Rupanya ada satu hal yang gampang sekali bagi Yesus untuk mempersatukan orang-orang yang sederhana itu dengan Dia, tetapi hal ini adalah satu kejadian yang sangat besar hasil-hasilnya. Perkataan dan pekerjaan mereka adalah untuk membawa revolusi di atas dunia.AML 154.4

Yesus tidak memandang rendah pendidikan. Pendidikan pikiran yang tertinggi, jikalau disucikan oleh kecintaan dan takut akan Allah, sangat berkenan kepadaNya. Orang-orang rendah yang dipilih oleh Yesus sudah bergaul tiga tahun lamanya dengan Dia, dan sudah mendapat pengaruh yang menyucikan dari Kemuliaan Surga. Yesus yaitulah Guru yang terbesar yang sudah pernah diketahui oleh dunia.AML 154.5

Tuhan mau menerima orang-orang muda dengan segala talentanya dan segala kekayaan cita-citanya, jikalau mereka mau menyerahkan dirinya kepadaNya. Mereka boleh mencapai puncak kebijaksanaan yang paling tinggi, dan jikalau diimbangi oleh alasan-alasan keagamaan, dapatlah mereka itu memajukan pekerjaan, hal mana Yesus telah datang dari surga hendak menggenapkannya, dan dengan berbuat begitu mereka menjadi teman-teman bekerja Tuhan.AML 155.1

Segala mahasiswa dalam sekolah-sekolah tinggi kita mempunyai kesempatan yang berharga, yaitu bukan saja tentang bagaimana mendapat pengetahuan ilmu dunia, tetapi juga tentang bagaimana mempertambahkan dan menghidupkan amal yang akan memberikan tabiat yang setimbang pada mereka. Mereka itulah perkakas-perkakas Tuhan yang bertanggung jawab. Segala karunia kekayaan, pangkat dan pengetahuan diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk dipakai dengan akal budi. Segala petaruhan yang bermacam-macam ini Dia bagi-bagikan sekedar kuasa dan kepahaman yang sudah diketahui dari hamba-hambaNya, kepada masing-masing pekerjaannya.— Review and Herald, 21 Juni 1877.AML 155.2