Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    44 - Dalam Gua Singa

    KETIKA Darius orang Media menduduki takhta kerajaan yang tadinya diduduki oleh raja-raja Babel, segera ia bertindak menata kembali pemerintahan. Ia mengangkat seratus duapuluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; . . . membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi; dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai Roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya”.PR 314.1

    Penghormatan yang diberikan kepada Daniel membangkitkan rasa cemburu para pejabat tinggi dan wakil raja dalam kerajaan itu, dan mereka mencari kesempatan untuk mengadakan tuduhan kepadanya. Tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun, “sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.”PR 314.2

    font kecilPR 314.3

    Pasal ini berdasarkan Daniel 6PR 314.4

    Pembawaan Daniel yang tidak ada kesalahannya masih terus membangkitkan rasa cemburu orang-orang yang memusuhinya. “Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini,” mereka terpaksa mengakui, “kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya.”PR 314.5

    Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja, berunding bersama-sama, merencanakan suatu rancangan yang olehnya mereka mengharapkan dapat membinasakan nabi itu. Mereka memutuskan untuk memohon kepada raja supaya menandatangani suatu perintah yang akan mereka persiapkan, yang melarang setiap orang dalam kerajaan itu meminta sesuatu kepada Allah atau manusia, kecuali kepada raja Darius, selama waktu tigapuluh hari. Suatu pelanggaran terhadap perintah ini harus dihukum dengan melemparkan si pelanggar ke dalam gua singa.PR 314.6

    Sesuai dengan rencana mereka, para pejabat tinggi dan wakil raja menyiapkan perintah tersebut, dan membawanya kepada Darius untuk ditandatangani. Sebagai daya tarik kepada ketidaktahuannya, mereka meyakinkannya bahwa pelaksanaan titah ini akan memperbesar kehormatan dan kekuasaannya. Tidak mengetahui kelicikan rencana para pejabat dan wakil-wakil raja ini, raja tidak mengerti rasa permusuhan yang terkandung dalam perintah itu, dan menyerah kepada kehendak mereka, ia menandatanganinya.PR 314.7

    ketgamPR 315.1

    Walaupun raja telah menandatangani perintah larangan untuk beribadah kepada Allah, Daniel berdoa dalam kamarnya sebagaimana biasanya.PR 315.2

    Orang-orang yang memusuhi Daniel meninggalkan raja itu, bersorak atas perangkap yang kini dipasang dengan aman terhadap hamba Yehova itu. Dalam persekongkolan yang diwujudkan sedemikian rupa, Setan memainkan bagian yang penting. Nabi itu memegang kekuasaan yang tinggi dalam kerajaan itu, dan malaikat-malaikat jahat merasa takut bahwa pengaruhnya akan melemahkan kendali mereka atas raja-rajanya. Agen-agen Setan inilah yang menggerakkan para wakil raja itu untuk memusuhi dan mencemburui; merekalah yang mengilhami rencana membinasakan Daniel; dan para wakil raja itu, membiarkan diri mereka menjadi perkakas kejahatan, lalu melaksanakan kejahatan itu.PR 315.3

    Musuh-musuh nabi itu mengharapkan teguhnya kesetiaan Daniel kepada prinsip demi keberhasilan rencana mereka. Dan mereka memang tidak salah dalam perkiraan mereka tentang tabiatnya. Dengan cepat ia membawa rencana jahat mereka dalam mewujudkan perintah itu, tetapi ia tidak mengubah jalan hidupnya setitik pun. Mengapa kini ia harus berhenti berdoa, pada saat ia sangat perlu berdoa? Lebih baik ia kehilangan nyawa itu sendiri daripada kehilangan pengharapan mendapat pertolongan dari Allah. Dengan tenang ia melaksanakan tugas-tugasnya sebagai kepala para wakil raja itu; dan pada jam berdoa ia pergi ke rumahnya, dan dengan jendela-jendelanya yang terbuka ke arah Yerusalem, sesuai dengan adat kebiasaannya, ia menyampaikan permohonannya kepada Allah yang di surga. Ia tidak berusaha untuk menyembunyikan tindakannya. Walaupun ia mengetahui dengan sepenuhnya akibat-akibat kesetiaannya pada Allah, semangatnya tidak kendor. Di hadapan mereka yang merencanakan kehancurannya, ia tidak mau membiarkan kehancuran itu menunjukkan bahwa hubungannya dengan Surga itu diputuskan. Dalam segala perkara di mana sang raja mempunyai hak untuk memerintah, Daniel akan menurut; tetapi baik sang raja maupun perintahnya ini tidak dapat membuat ia menyeleweng dari kesetiaannya kepada Raja segala raja.PR 315.4

    Begitulah nabi itu dengan berani namun dengan tenang dan rendah hati memaklumkan bahwa tidak ada kuasa duniawi yang berhak membatasi antara jiwa dan Allah. Dikelilingi oleh para penyembah berhala, ia adalah seorang saksi yang setia terhadap kebenaran ini. Kesetiaannya yang berani pada kebenaran adalah suatu cahaya yang terang dalam kegelapan moral di istana kafir itu. Daniel menegakkan di hadapan dunia sekarang suatu teladan yang pantas mengenai keberanian dan kesetiaan orang Kristen.PR 315.5

    Sepanjang hari para pejabat tinggi dan wakil raja mengawasi Daniel.PR 315.6

    Tiga kali mereka melihatnya pergi ke rumahnya, dan tiga kali mereka mendengar suaranya naik berhubungan dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Keesokan paginya mereka menyampaikan laporan mereka kepada raja. Daniel, negarawannya yang setia dan sangat dihormati, telah melanggar perintah raja. “Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan,” kata mereka mengingatkan raja itu, “supaya setiap orang yang dalam tigapuluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, Ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?”PR 316.1

    “Perkara ini telah pasti,” jawab raja itu, “menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali.” Dengan gembira mereka menyampaikan kepada Darius tentang perbuatan yang sangat dipercayainya itu. “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda,” kata mereka, “tidak mengindahkan tuanku, Ya raja, bukannya mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, melainkan tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.”PR 316.2

    Ketika raja mendengar akan kata-kata ini, segera ia melihat perangkap yang telah dipasang untuk hambanya yang setia itu. Ia melihat bahwa itu bukanlah semangat untuk menghormati dan memuliakan raja, tetapi kecemburuan terhadap Daniel, yang telah menyebabkan pengajuan usul untuk raja mengeluarkan perintah larangan. “Sangat sedihlah ia” karena ikut serta dalam kejahatan yang telah dilakukan itu, “bahkan sampai matahari masuk ia masih berusaha” untuk melepaskan sahabatnya. Para pejabat, yang mengharap-harapkan peranan raja dalam usaha ini, datang kepadanya dengan kata-kata, “Ketahuilah, Ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah.” Larangan itu, walaupun dibuat dengan terburu-buru, tidak dapat diubahkan dan harus dilaksanakan dengan tepat.PR 316.3

    “Sesudah itu raja memberi perintah, lalu dibawalah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, kiranya Dialah yang melepaskan engkau.” Sebuah batu ditaruh di mulut gua itu, dan raja itu sendiri “mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu, ia tidak menyuruh datang para penghibur, dan ia tidak dapat tidur.”PR 316.4

    Allah tidak mencegah orang-orang yang memusuhi Daniel untuk melemparkannya ke dalam gua singa; Ia membiarkan malaikat-malaikat jahat dan orang-orang jahat bertindak begitu jauh untuk melaksanakan maksud mereka; tetapi supaya Ia dapat menjadikan kelepasan hamba-Nya lebih mencolok, dan kekalahan musuh-musuh kebenaran dan keadilan menjadi lengkap. “Sesungguhnya panas hati manusia akan menjadi syukur bagi-Mu” (Mazmur 76:11), kata pemazmur menyaksikan. Melalui kebenaran satu orang ini yang memilih untuk mengikuti kebenaran daripada kebijaksanaan, Setan harus dikalahkan dan nama Allah harus dihormati dan ditinggikan. Keesokan harinya pagi-pagi sekali raja Darius segera pergi ke gua itu dan “berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu,” “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?”PR 316.5

    Suara nabi itu menjawab: “Ya raja, kekallah hidupmu. Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, Ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.PR 317.1

    “Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Kemudian diangkatlah Daniel dari gua dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.PR 317.2

    “Raja memberi perintah, untuk membawa orang-orang yang telah menuduh Daniel dan melemparkan mereka ke dalam gua singa, baik anak-anak maupun istri-istri mereka; belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.”PR 317.3

    Sekali lagi suatu pernyataan dikeluarkan oleh seorang raja kafir, yang meninggikan Allah Daniel sebagai Allah yang benar. “Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu. Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai, orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel; sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya, pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cenkeraman singa-singa.”PR 317.4

    Lawan-lawan yang jahat terhadap hamba Allah kini telah binasa dengan tuntas. “Daniel mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresy, orang Persia itu.” Dan melalui pergaulan dengan dia, raja-raja kafir ini terpaksa mengakui Allahnya sebagai “Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya, pemerintahan-Nya tidak akan binasa.”PR 317.5

    Dari cerita kelepasan Daniel kita dapat mempelajari bahwa pada masa kesukaran dan kesuraman anak-anak Allah harus berlaku sebagaimana adanya mereka apabila masa depan mereka gilang gemilang dengan pengharapan dan apa yang di sekeliling mereka semuanya adalah yang mereka rindukan. Daniel yang berada di dalam gua singa adalah Daniel yang sama yang berdiri di hadapan raja selaku kepala di antara para menteri negara dan sebagai seorang nabi dari Yang Mahatinggi. Manusia yang hatinya tinggal pada Allah akan tidak berubah pada saat kesukaran besar sebagaimana ia berada dalam kemakmuran, bilamana terang dan kebaikan Allah dan manusia memancar kepadanya. Iman mencapai yang tak tampak, dan menangkap kenyataan-kenyataan kekal.PR 317.6

    Surga itu sangat dekat dengan mereka yang menderita demi mempertahankan kebenaran. Kristus menyamakan keuntungan-Nya dengan keuntungan umat-Nya yang setia; Ia menderita dalam bentuk pribadi umat-Nya, dan barangsiapa yang menyentuh umat pilihan-Nya adalah menyentuh-Nya. Kuasa yang dekat untuk melepaskan dari bahaya dan kesusahan jasmani juga dekat untuk menyelamatkan dari kejahatan yang lebih besar, sehingga memungkinkan bagi hamba Allah untuk mempertahankan kejujurannya di bawah segala keadaan, dan meraih kemenangan melalui kasih karunia Ilahi.PR 317.7

    Pengalaman Daniel sebagai seorang negarawan dalam kerajaan Babel dan Media Persia menyatakan kebenaran bahwa seorang pengusaha tidak perlu orang yang membuat rancangan dan berpegang pada kebijaksanaan, tetapi ia adalah orang yang diberi Allah petunjuk pada setiap langkah. Daniel, perdana menteri kerajaan-kerajaan duniawi yang terbesar, pada saat yang sama adalah seorang nabi Allah, yang menerima terang ilham dari surga. Seorang manusia yang mempunyai keinginan sama seperti kita sendiri, pena ilham melukiskannya sebagai orang yang tidak mempunyai kesalahan. Transaksi dagangnya, apabila diteliti dengan saksama oleh musuh-musuhnya, akan didapati satu pun tidak bercacat. Ia adalah teladan terhadap apa yang setiap pengusaha dapat berhasil bilamana hatinya bertobat dan berserah, dan bilamana dorongan hatinya benar pada pemandangan Allah.PR 318.1

    Pemenuhan dengan ketat terhadap tuntutan-tuntutan surga mendatangkan berkat-berkat badani sama seperti berkat-berkat rohani. Tidak goyah dalam kesetiaannya kepada Allah, tidak mengandalkan kemampuan dirinya, Daniel, dengan keagungan pribadinya dan kejujurannya yang tidak goyah, walaupun masih orang muda, memenangkan “kasih dan sayang” pegawai orang kafir itu yang bertanggung jawab atas dirinya. Daniel 1:9. Sifat-sifat yang sama menandai kehidupannya sesudah itu. Dengan cepat ia beranjak kepada jabatan perdana menteri kerajaan Babel. Melalui pemerintahan raja-raja yang berganti-ganti, yakni kejatuhan suatu bangsa dan berdirinya kerajaan dunia yang lain, begitulah kebijaksanaan dan kepemimpinannya dalam negara, begitu sempurna tindakannya, kesopanannya, kebaikan hatinya yang tulen, kesetiaannya kepada prinsip, sehingga musuh-musuhnya pun dipaksa untuk mengakui bahwa “mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu Keallahan, sebab ia setia.”PR 318.2

    Dihormati oleh manusia dengan tanggung jawab negara dan dengan rahasia-rahasia kerajaan-kerajaan yang memanggul kekuasaan seluruh dunia, Daniel dihormati Allah sebagai duta-Nya, dan diberi banyak Wahyu mengenai rahasia-rahasia zaman yang akan datang. Nubuatan-nubuatannya yang ajaib, sama seperti yang ditulisnya dalam pasal 7 sampai 12 dalam buku yang memakai namanya sendiri, itupun tidak dimengerti sepenuhnya oleh nabi sendiri; tetapi sebelum hidupnya berakhir, ia telah diberi kepastian yang berbahagia bahwa “pada akhir zaman”--pada masa sejarah dunia ditutup--sekali lagi ia akan diizinkan berdiri di tanah dan tempatnya. Ia tidak diizinkan untuk mengerti semua hal yang dinyatakan Allah mengenai rencana Ilahi. “Sembunyikanlah segala Firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu,” begitulah ia diberi petunjuk tentang tulisan-tulisan nubuatannya; hal-hal ini harus dimeteraikan “sampai pada akhir zaman.” “Pergilah, Daniel,” sekali lagi malaikat memberi petunjuk kepada utusan Yehova yang setia; “sebab Firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman . . . . Pergilah sampai akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman.” Daniel 12:4, 9, 13.PR 318.3

    Sementara kita mendekati penutupan sejarah dunia ini, maka nubuatan-nubuatan yang dicatat oleh Daniel menuntut perhatian kita yang khusus, karena sangat berkaitan dengan zaman di mana kita sedang hidup. Nubuatan-nubuatan itu harus dihubungkan dengan pengajaran-pengajaran dalam buku terakhir Kitab Perjanjian baru. Setan telah menuntun banyak orang supaya percaya bahwa bagian-bagian nubuatan dalam tulisan-tulisan Daniel dan Yohanes si pewahyu itu tidak dapat dimengerti. Tetapi janji adalah jelas bahwa berkat istimewa akan menyertai penyelidikan terhadap nubuatan-nubuatan ini. “Orang-orang bijaksana akan memahaminya” (Ayat 10), telah dikatakan tentang khayal-khayal Daniel yang akan diungkapkan pada zaman akhir; dan tentang Wahyu yang Kristus berikan kepada Yohanes, hamba-Nya, untuk menjadi pembimbing bagi umat Allah sepanjang zaman, janji itu ialah, “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya.” Wahyu 1:3. Dari bangkitnya dan jatuhnya bangsa-bangsa sebagaimana yang diterangkan dalam buku Daniel dan Wahyu, kita perlu belajar betapa sia-sianya keadaan secara luar semata-mata dan kemuliaan duniawi. Babel dengan kuasa dan kehebatannya, sama seperti yang dunia kita belum pernah saksikan,--kuasa dan kehebatan yang bagi orang-orang pada zaman itu tampaknya begitu kuat dan tahan lama,--betapa lengkapnya kuasa dan kehebatan kerajaan itu habis lenyap! Sama seperti “bunga rumput,” itu telah binasa. Yakobus 1:10. Begitu juga kebinasaan kerajaan Media Persia, dan kerajaan-kerajaan Yunani dan Roma. Dan begitu pulalah segala sesuatu yang tidak berlandaskan pada Allah binasa. Hanyalah barang apa yang diikatkan dengan rencana-Nya, dan yang menyatakan tabiat-Nya dapat bertahan selama-lamanya. Prinsip-prinsip-Nya adalah satu-satunya perkara teguh yang dunia kita harus ketahui.PR 319.1

    Suatu penyelidikan yang cermat terhadap pelaksanaan rencana Allah dalam sejarah bangsa-bangsa dan dalam penyataan hal-hal yang akan datang, akan menolong kita untuk menghitung dengan sebenarnya perkara-perkara berharga yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, dan mempelajari apa cita-cita kehidupan yang sejati. Jadi, memandang perkara-perkara zaman dalam terang yang kekal, sama seperti Daniel dan teman-temannya, kita dapat hidup untuk apa yang benar dan mulia dan tahan selama-lamanya. Dan mempelajari dalam hidup ini prinsip-prinsip kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, bahwa kerajaan yang diberkati itu yang akan bertahan sampai selama-lamanya, maka kita dapat bersedia pada waktu kedatangan-Nya untuk masuk dengan Dia ke dalam tempat di mana kerajaan itu berada.PR 319.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents