Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Para Nabi Dan Raja

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    13 - “Apakah Kerjamu di Sini?”

    PENGUNDURAN Elia ke Gunung Horeb, walaupun tersembunyi dari manusia, diketahui Allah; dan nabi yang lelah dan putus asa itu tidak dibiarkan bergumul sendiri dengan kuasa-kuasa kegelapan yang sedang menindasnya. Di pintu masuk gua di mana Elia bersembunyi, Allah menemuinya, melalui seorang malaikat yang berkuasa yang disuruh datang menanyakan kebutuhannya dan untuk menjelaskan rencana Ilahi bagi Israel. Sebelum Elia belajar menurut Allah secara keseluruhan ia tidak dapat merampungkan pekerjaannya bagi orang-orang yang telah tergoda masuk ke dalam penyembahan Baal. Tanda kemenangan di atas Karmel sebenarnya telah membuka jalan untuk meraih kemenangan-kemenangan yang lebih besar; namun dari kesempatan-kesempatan yang terbentang di hadapannya, Elia tidak lagi menghiraukannya oleh sebab ancaman Izebel. Manusia milik Allah harus diberi pengertian terhadap kelemahan kedudukannya sekarang bila dibandingkan dengan dasar keuntungan yang Allah berikan untuk dikerjakannya.PR 96.1

    Pasal ini diangkat dari 1 Raja-raja 19:9-18.PR 96.2

    Allah mendatangi hamba-Nya yang terkena coba itu dengan pertanyaan: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” Aku telah menyuruhmu ke anak sungai Kerit dan sesudahnya kepada janda Sarfat. Aku menugaskan engkau kembali ke Israel dan berdiri di hadapan para imam penyembah berhala di atas Karmel, dan Aku telah memperlengkapi dikau dengan kekuatan menuntun kereta sang raja menuju pintu gerbang kota Israel. Akan tetapi siapakah yang telah menyuruhmu datang ke padang gurun yang gersang ini? Apakah kerjamu di sini?PR 96.3

    Dalam kepahitan jiwa Elia menyampaikan keluh-kesahnya: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku.” Memanggil nabi itu ke luar dari gua, malaikat menyuruhnya berdiri di atas gunung itu di hadapan Allah, dan mendengarkan firman-Nya. “Maka Tuhan lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului Tuhan. Tetapi tidak ada Tuhan dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa; tetapi tidak ada Tuhan dalam gempa itu: dan sesudah gempa itu datanglah api; tetapi tidak ada Tuhan dalam api itu: dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu.”PR 96.4

    Bukan dengan kebesaran kuasa Ilahi, tetapi melalui “angin sepoi-sepoi basa,” cara yang dipilih Allah untuk menyatakan diri-Nya sendiri kepada hamba-Nya. Ia ingin mengajar Elia bahwa bukan pekerjaan yang selalu diadakan dengan besar-besaran itulah yang paling berhasil dalam menyelesaikan rencana-Nya. Sementara Elia menunggu akan wujudnya Tuhan, angin puyuh bertiup, kilat sabung-menyabung, dan api yang menyala-nyala melintas; tetapi Tuhan tidak ada di dalam perkara-perkara ini. Kemudian tibalah angin sepoi-sepoi basa, dan nabi itu menyelubungi kepalanya di hadapan Tuhan. Sifat pemarahnya dipadamkan, rohnya dilembutkan dan dilunakkan. Kini ia mengetahui bahwa tetap berharap, bergantung teguh atas Allah, akan senantiasa mendatangkan pertolongan baginya pada saat dibutuhkan.PR 96.5

    Tidak selamanya kebenaran yang diajarkan yang dipelajari dengan sungguh-sungguh, meyakinkan dan mempertobatkan jiwa. Bukan oleh kepandaian berpidato atau logika yang mencapai hati manusia, tetapi oleh pengaruh-pengaruh manis dari Roh Suci, yang bekerja dengan diam-diam tetapi pasti dalam mengubah dan mengembangkan tabiat. Bisikan Roh Allah yang mempunyai kuasa untuk mengubahkan hati.PR 97.1

    “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” suara itu bertanya; dan kembali nabi itu menjawab, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam: karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup; dan mereka ingin mencabut nyawaku.”PR 97.2

    Tuhan menjawab kepada Elia bahwa para pendurhaka di Israel tidak akan dibiarkan luput dari hukuman. Orang-orang yang sungguh pilihanlah yang memenuhi rencana Ilahi dalam menghukum kerajaan yang menyembah berhala. Ada pekerjaan yang sukar yang akan dilaksanakan, bahwa semua boleh diberi kesempatan untuk menyatakan kedudukannya di pihak Allah yang benar. Elia sendiri harus kembali kepada Israel, dan membagikan kepada orang-orang lain pikulan yang mendatangkan suatu pembaruan. Tuhan memerintahkan Elia, “Pergilah,” “kembali ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik; dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram: juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah menjadi raja atas Israel; dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.”PR 97.3

    Menurut pikiran Elia bahwa tinggal ia sendiri di Israel yang menyembah Allah yang benar. Tetapi Dia yang dapat membaca segala hati manusia menyatakan kepada nabi itu bahwa banyak orang dalam sepanjang tahun-tahun kemurtadan, yang berlaku benar pada-Nya. Allah bersabda, “Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.”PR 97.4

    Banyak pelajaran yang dapat ditarik dari pengalaman Elia selama hari-hari kekecewaan dan hampir-hampir kalah, sebagai pelajaran-pelajaran yang berharga bagi hamba-hamba Allah pada zaman ini, sebagai tanda perpisahan umum dari yang benar. Kemurtadan yang berlangsung pada dewasa ini sama dengan pada zaman nabi itu yang tersebut di kalangan Israel. Dalam pemujaan manusia di atas Ilahi, dalam memuji-muji pemimpin-pemimpin yang terkenal, dalam penyembahan berhala, dan dalam menempatkan pengajaran-pengajaran ilmiah di atas kebenaran-kebenaran yang nyata, orang banyak pada dewasa ini sedang mengikuti Baal. Kebimbangan dan rasa tidak percaya dengan pengaruhnya yang menyelubungi hati dan pikiran mereka, dan banyak yang mengganti perintah-perintah Allah dengan teori-teori manusia. Sudah dalam pikiran umum bahwa kita telah tiba pada suatu zaman di mana pertimbangan manusia harus ditinggikan lebih dari ajaran-ajaran Firman itu. Hukum Allah, standar kebenaran Ilahi dinyatakan tidak bermanfaat. Musuh segala kebenaran sedang bekerja dengan kuasa menipu sehingga menyebabkan pria dan wanita menempatkan lembaga-lembaga kemanusiaan yang seharusnya ditempati Allah, dan melupakan lembaga Allah itu yang diurapi demi kebahagiaan dan keselamatan umat manusia.PR 97.5

    Namun kemurtadan ini walaupun menyebar sebagaimana adanya, tidaklah menyeluruh. Tidak semua yang di dunia adalah pendurhaka dan berdosa; tidak semua berpihak pada musuh. Allah masih mempunyai beribu-ribu orang yang tidak tunduk menyembah Baal, orang banyak yang rindu untuk mengerti sepenuhnya akan Kristus dan hukum itu, orang banyak yang berharap terhadap pengharapan bahwa Yesus akan segera datang untuk mengakhiri kuasa dosa dan kematian. Dan banyak orang yang menyembah Baal secara ikut-ikutan, tetapi baginya Roh Allah masih bekerja.PR 98.1

    Hal-hal inilah yang memerlukan pertolongan pribadi dari mereka yang telah belajar mengenal akan Allah dan kuasa firman-Nya. Dalam saat seperti ini, setiap anak Allah harus giat terlibat dalam menolong orang lain. Bagi mereka yang mempunyai pengertian terhadap kebenaran Alkitab dan berusaha mencari pria dan wanita yang merindukan terang, malaikat-malaikat Allah akan melawat mereka. Dan di mana ada malaikat, tak ada lagi yang ditakutkan untuk maju terus. Sebagai hasil usaha-usaha yang setia dari para pekerja yang berserah, banyak yang akan meninggalkan perbaktian kepada berhala lalu berbakti kepada Allah yang hidup. Banyak yang memutuskan hubungan dengan lembaga yang didirikan atas kehendak manusia dan akan berdiri tanpa gentar di pihak Allah dan hukum-Nya.PR 98.2

    Bergantung banyak atas kegiatan yang tak putus-putusnya dari orang-orang yang benar dan setia, dan dengan alasan inilah Setan menanam setiap usaha yang mungkin untuk menggagalkan rencana Ilahi yang ditujukan kepada orang yang setiawan. Ia menyebabkan beberapa orang kehilangan pandangan terhadap pekerjaan mereka yang tinggi dan suci, dan menjadi puas dengan kesenangan kehidupan ini. Ia menuntun mereka untuk hidup seenaknya, atau demi keuntungan-keuntungan duniawi yang lebih besar, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain di mana kemungkinannya mereka akan menjadi kuat untuk kebaikan. Ia menyebabkan yang lain-lain membawa diri dari kewajiban menuju kekecewaan oleh karena perlawanan atau aniaya. Tetapi semuanya mereka dihormati oleh Surga dengan belas kasihan yang paling lembut. Kepada setiap anak Allah yang suaranya telah dibungkamkan oleh musuh-musuh jiwa, pertanyaan ini ditujukan, “Apakah kerjamu di sini?” Aku menugaskan kamu untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil, untuk menyediakan suatu umat menghadapi hari Allah. Mengapa engkau berada di sini? Siapakah yang menyuruhmu?PR 98.3

    Kesukaan yang terbentang di hadapan Kristus, kesukaan-kesukaan yang menjadikan Ia tabah melalui pengorbanan dan penderitaan, adalah kesukaan melihat orang-orang berdosa selamat. Ini harus menjadi kesukaan dari setiap pengikut yang menjadi milik-Nya, yang menjadi perasaan cita-cita-Nya. Sekalipun hanya dengan tingkat yang terbatas, orang-orang yang menginsafi akan apa artinya penebusan bagi mereka dan bagi sesamanya manusia, akan mengerti ukuran luasnya kebutuhan umat manusia. Hati mereka akan menjadi sabar bila mereka menyaksikan kemerosotan moral dan kerohanian dari ribuan orang yang sedang berada di bawah bayangan nasib yang mengerikan, dibandingkan dengan penderitaan jasmani yang lenyap tidak berbekas. Kepada para keluarga, sebagaimana kepada perorangan, pertanyaan ditanyakan, “Apakah kerjamu di sini?” Ada keluarga-keluarga di banyak gereja yang mendapat petunjuk dengan baik dalam kebenaran-kebenaran sabda Allah, yang boleh melebarkan lingkungan pengaruh mereka dengan pergi dari satu tempat ke tempat yang lain dalam kebutuhan pekerjaan yang mereka mampu kerjakan. Allah memanggil keluarga-keluarga Kristen pergi ke tempat-tempat yang gelap di bumi ini dan bekerja dengan bijaksana dan ketabahan bagi mereka yang diselubungi oleh kegelapan rohani. Untuk memenuhi panggilan ini dibutuhkan pengorbanan diri. Sementara orang sedang menunggu agar setiap rintangan dapat dilenyapkan, jiwa-jiwa sedang tewas tanpa pengharapan dan tanpa Allah. Dalam rangka mencari keuntungan duniawi, demi ilmu pengetahuan, manusia rela menerjunkan diri pergi ke tempat yang gersang menderita kesukaran dan hidup melarat. Di manakah orang-orang yang rela melakukan perkara yang sebesar ini untuk menceritakan dari hal Juruselamat kepada orang-orang lain?PR 98.4

    Kalau dalam masa pencobaan, orang-orang yang dipenuhi kuasa rohani, tertindas melampaui batas ukuran, menjadi putus asa dan patah semangat, kalau pada saat-saat mereka melihat tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam kehidupan, sehingga mereka harus memilihnya, hal ini bukanlah hal yang baru dan aneh. Biarlah semua orang yang demikian ingat bahwa salah seorang nabi yang terhebat, lari menyelamatkan nyawanya dari hadapan perempuan yang ganas dan bengis. Seorang pelarian yang kepayahan dan lelah menempuh perjalanan, kekecewaan yang pahit menghancurkan semangatnya, ia memohon agar ia mati saja. Tetapi ketika pengharapan lenyap dan tampaknya pekerjaannya diancam kekalahan, pada saat itu ia mendapat satu pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupannya. Di kala ia berada dalam kelemahan yang terbesar ia mempelajari kebutuhan dan kemungkinan percaya akan Allah dalam keadaan menakutkan yang bagaimanapun.PR 99.1

    Kepada mereka yang mencurahkan tenaga kehidupan mereka dalam pekerjaan penyangkalan diri, yang dicobai sehingga patah semangat dan kehilangan kepercayaan, boleh mendapat keberanian dari pengalaman Elia. Allah yang menjaga, kasih-Nya, kuasa-Nya, dengan istimewa dinyatakan guna hamba-hamba-Nya yang ketekunannya disalahmengerti atau tidak dihargai, yang nasihat-nasihatnya dan usul perbaikannya diremehkan, dan yang usaha-usahanya ke arah pembaruan dibalas dengan kebencian dan perlawanan.PR 99.2

    Pada saat kelemahan memuncak Setan menyerang jiwa dengan pencobaan-pencobaan yang paling dahsyat. Begitu juga ia harap berhasil atas Putra Allah; karena dengan tindakan yang begini ia telah meraih banyak kemenangan atas manusia. Bila kuasa kemauan menjadi lemah dan iman gagal, maka mereka yang telah lama berdiri dan mempertahankan kebenaran menyerah pada pencobaan. Musa yang menjadi lelah karena mengembara empat puluh tahun dan rasa tidak percaya, untuk seketika lamanya kehilangan pegangan pada Kuasa Yang tak terbatas. Ia gagal tepat setelah berada di perbatasan tanah Perjanjian. Demikian juga Elia. Ia yang telah berhasil mempercayakan diri pada Yehova selama musim kering dan kelaparan, ia yang telah berdiri dengan tidak goyah di hadapan Ahab, ia yang telah berdiri sepanjang hari pada hari ujian itu di atas Karmel di hadapan seluruh bangsa Israel satu-satunya saksi bagi Allah yang benar, dalam suatu saat kelelahan membiarkan takut akan maut mengalahkan imannya pada Allah.PR 99.3

    Begitu juga sekarang. Bila kita terombang-ambing, resah terhadap lingkungan, atau menderita oleh kemiskinan dan tekanan, Setan berusaha menggoncangkan keyakinan kita pada Yehova. Kemudian dialah yang menyusun kesalahan-kesalahan kita di hadapan kita dan mencobai kita untuk tidak mempercayai Allah, mempertanyakan kasih-Nya. Ia harap dapat membuat jiwa putus asa dan memecahkan pegangan kita pada Allah.PR 99.4

    Mereka yang berdiri di garis depan pertarungan, mendapat dorongan Roh Kudus untuk melaksanakan pekerjaan yang istimewa, akan sering merasakan suatu reaksi bila tekanan itu lenyap. Patah semangat dapat menggoncangkan iman yang gagah berani dan melemahkan kemauan yang sangat teguh. Tetapi Allah mengerti dan Dia tetap menaruh belas kasihan dan cinta. Ia membaca tujuan-tujuan dan maksud-maksud hati. Menunggu dengan sabar, berharap bila semua tampaknya gelap, adalah pelajaran yang harus dipelajari oleh para pemimpin dalam pekerjaan Allah. Surga tidak akan membiarkan mereka pada hari kemalangannya. Tak ada yang tampaknya lebih tidak berdaya, namun tak terkalahkan, daripada jiwa yang merasa tak berarti apa-apa dan bergantung sepenuhnya pada Allah.PR 100.1

    Bukan saja bagi orang-orang yang mempunyai tanggung jawab yang besar pelajaran pengalaman Elia dalam mempelajari bagaimana bersandar pada Allah di saat pencobaan itu diberikan. Dia yang menjadi kekuatan Elia memang kuat untuk memenangkan setiap anak-Nya yang bergumul, tidak peduli betapapun lemahnya. Ia mengharapkan kesetiaan dari setiap orang, dan bagi masing-masing diberi-Nya kuasa sesuai dengan kebutuhan. Dalam kekuatannya sendiri manusia itu lemah; tetapi di dalam kekuatan Allah ia menjadi kuat untuk mengalahkan kejahatan dan menolong orang lain untuk menang. Setan tidak akan pernah mendapat keuntungan dari orang yang menjadikan Allah benteng pertahanannya. “Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam Tuhan.” Yesaya 45:24.PR 100.2

    Orang Kristen, Setan mengetahui kelemahanmu; itu sebabnya bergantunglah pada Yesus. Tinggallah di dalam kasih Allah, maka engkau akan dapat mengalahkan setiap ujian. Hanyalah kebenaran Kristus yang dapat memberimu kuasa untuk membendung pasang kejahatan yang melanda seluruh dunia. Datangkan iman ke dalam pengalamanmu. Iman meringankan setiap pikulan, melegakan setiap kelelahan. Pemeliharaan-pemeliharaan yang sekarang tak kelihatan dapat engkau pecahkan oleh berharap pada Allah terus-menerus. Berjalanlah dengan iman pada lorong yang Ia tandai. Pencobaan-pencobaan akan menimpa, tetapi majulah terus. Inilah yang akan menguatkan imanmu dan melayakkan engkau bagi pelayanan. Catatan-catatan sejarah keramat ada tersurat, bukan semata-mata menjadi bahan bacaan dan dikagumi, tetapi agar supaya iman yang sama yang terdapat dalam diri para hamba Allah dulu kala boleh bekerja di dalam diri kita. Dalam perilaku yang tidak kurang seperti ini Tuhan akan bekerja sekarang, di mana ada orang yang berhati iman yang menjadi saluran kuasa-Nya.PR 100.3

    Sebagaimana kepada Petrus, kepada kita difirmankan, “Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur.” Lukas 22:31, 32. Kristus tidak akan pernah meninggalkan orang-orang yang untuk siapa Ia telah mati. Kita boleh saja meninggalkan-Nya dan dikerubungi oleh pencobaan, tetapi Kristus tidak akan pernah berpaling dari satu orang yang telah ditebus dan dibayarnya dengan nyawa-Nya sendiri. Sekiranya penglihatan rohani kita dapat dicelikkan, maka kita akan melihat jiwa-jiwa yang tunduk di bawah penindasan dan menderita kesengsaraan, tertindih seperti gerobak di bawah timbunan barang-barang, dan bersiap-siap menemui ajalnya dalam keadaan putus asa. Kita akan melihat malaikat terbang dengan cepat datang membawa bantuan kepada orang-orang yang ditimpa pencobaan ini, menyingkirkan pasukan-pasukan kejahatan yang menguasai mereka, dan menempatkan kaki mereka di atas landasan yang kukuh. Pertarungan yang terjadi antara kedua pasukan ini bagaikan peperangan yang sungguh (nyata) sebagaimana pertempuran tentara-tentara dunia ini, dan pada peperangan rohani yang berlangsung bergantung tujuan-tujuan abadi.PR 100.4

    Di dalam khayal nabi Yehezkiel muncul sebuah tangan di bawah sayap-sayap kerubium. Ini mengajar para hamba Allah bahwa kuasa Ilahilah yang memberikan kemajuan. Orang-orang yang dipekerjakan Allah sebagai jurukabar-Nya janganlah merasa bahwa pekerjaan-Nya bergantung pada mereka. Manusia yang mempunyai kemampuan terbatas tidak dibiarkan memikul tanggung jawab ini. Ia yang tidak pernah tertidur, yang bekerja terus-menerus untuk menyelesaikan rancangan-rancangan-Nya, akan merampungkan pekerjaan-Nya. Ia akan menggagalkan rencana-rencana orang-orang jahat dan akan mengacaukan pembicaraan orang-orang yang sengaja mau mencelakakan umat-Nya. Dia yang Raja, Tuhan segala tuan, yang bertakhta di antara kerubium, dan membiarkan perjuangan dan huru-hara bangsa-bangsa Dia tetap melindungi anak-anak-Nya. ketika kekuasaan raja-raja dihempaskan, bila panah amarah akan menyerang musuh-musuh-Nya, maka umat-Nya akan selamat di tangan-Nya.PR 101.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents