Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Hidup Yang Disucikan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Kasih kepada Allah dan Manusia

    Orang-orang yang sungguh mengasihi Allah dengan kasih sejati akan benar-benar rindu untuk mengetahui kehendak-Nya dan melakukannya. Kata Rasul Yohanes dalam surat-surat kirimannya yang mengulas kasih dengan begitu penuh itu, “Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perin-tah-Nya” (1 Yoh 5:3). Anak-anak yang mengasihi ibu-bapanya akan menyatakan kasih itu dalam penurutan sukarela; tetapi anak yang tidak berterima kasih dan mementingkan diri akan melakukan sesedikit mungkin bagi ibu-bapanya, padahal pada saat yang sama ingin menikmati segala hak-hak istimewa yang diberikan kepada anak yang menurut dan setia. Perbedaan yang sama juga terlihat di antara mereka yang mengaku sebagai anak-anak Allah. Banyak orang yang mengetahui bahwa mereka adalah sasaran kasih dan pemeliharaan-Nya, dan yang rindu memperoleh ber-kat-berkat-Nya tidak suka melakukan kehendak-Nya. Mereka menganggap tuntutan Allah kepada mereka sebagai suatu kekang yang tidak menyenangkan, hukum-hukum-Nya sebagai suatu kuk yang menyusahkan. Tetapi orang yang sungguh-sungguh mencari kesucian hati dan senang akan hukum Allah, akan berduka bila mereka begitu jauh tidak memenuhi tuntutannya.HD 76.1

    Kita diperintahkan untuk mengasihi satu dengan yang lain sama seperti Kristus mengasihi kita. Ia telah menyatakan kasihNya oleh menyerahkan hidup-Nya untuk menebus kita. Murid yang kekasih itu berkata bahwa kita harus rela menyerahkan hidup kita bagi saudara-saudara. Karena “setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya” (ayat 1). Jika kita mengasihi Kristus, kita harus mengasihi mereka yang menyerupai Dia dalam hidup dan tabiat. Dan tidak hanya begitu, tetapi kita akan mengasihi mereka yang “tanpa pengharapan,” dan yang “tanpa Allah di dalam dunia” (Ef 2:12). Untuk menyelamatkan orang-orang berdosalah Kristus meninggalkan surga, datang ke dunia untuk menderita dan mati. Untuk ini Ia bekerja keras dan menderita dan berdoa, sampai hancur hati dan disiksa oleh mereka yang akan Dia selamatkan, menyerahkan hidup-Nya di Golgota.HD 76.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents