30. — Bahaya Kemakmuran
Sepanjang zaman, kekayaan dan kehormatan telah membawa banyak bahaya kepada kerendahan hati dan kerohanian. Hal semacam itu terjadi apabila seorang menjadi makmur, apabila sesamanya manusia memuji dia, sehingga ia berada dalam bahaya. Manusia tetap bersifat manusia. Kemak-muran rohani akan berlangsung hanya selama manusia itu bergantung sepenuhnya pada Allah untuk memperoleh kebijaksanaan dan kesempurnaan tabiat. . . .NP 85.3
Bukan mangkuk yang kosong yang sulit dibawa, tetapi mangkuk yang penuh hingga ke bibirnya, itulah yang memerlukan keseimbangan mem-bawanya. Kesengsaraan dan permusuhan dapat menyebabkan banyak keresahan, dan dapat membawa banyak tekanan batin yang luar biasa; tetapi yang berbahaya bagi kehidupan rohani adalah kemakmuran. Kalau tujuan utama manusia bukan penyerahan yang senantiasa kepada kehendak Allah, kecuali ia tidak disucikan oleh kebenaran dan memiliki iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa, kemakmuran akan membangkitkan kecenderungan untuk menjadi angkuh.NP 85.4
Di lembah kerendahan hati, di mana manusia bergantung pada Allah untuk mengajar mereka dan menuntun setiap langkah mereka, terdapatlah keselamatan yang cukup....R & H, 14 Desember 1905. NP 86.1