Go to full page →

Sebabnja Ukuran-Ukuran Jang Rendah AOM 422

Kenapakah halnja demikian sehingga orang-orang muda kita, meski orang-orang jang sudah lebih tua djuga, ada begitu gampang tersesat kepada pentjobaan dan dosa? — Jaitulah karena perkataan Allah tidak dipeladjari dan dipikirpikirkan dalam-dalam sebagaimana patutnja. Kalau perkataan itu dihargakan, akan adalah ketulus-ichlasan dalam hati, satu kekuatan semangat, jang akan melawan segala pentjobaan Setan hendak membuat jang djahat. Satu kemauan hati jang teguh dan tetap tidaklah didatangkan kedalam hidup dan tabiat, karena pengadjaran Allah jang sutji tidak didjadikan peladjaran dan pokok pikiran. Tidaklah ada usaha jang dilakukan sebagaimana patutnja, untuk menghubungkan pikiran dengan pertimbangan-pertimbangan jang bersih dan sutji, dan menjimpangkannja dari jang kotor dan tidak benar. Tidak diadakan pemilihan akan bahagian jang lebih baik, duduk dekat kaki Isa, seperti Marjam telah berbuat, untuk mempeladjari peladjaran-peladjaran dari Guru Surga itu, supaja semuanja dapat disimpan dalam hati, dan dihidupkan dalam hidup sehari-hari. Pikiran jang dalam-dalam atas perkaraperkara jang sutji akan meninggikan dan menghaluskan pikiran dan akan menumbuhkan orang-orang Kristen laki-laki dan perempuan jang bertabiat mulia. AOM 422.3

Tuhan Allah tidak akan menerima seorang dari pada kita jang mengetjilkan segala kuasanja dalam penghinaan dunia jang penuh hawa nafsu, oleh pikiran, oleh perkataan, dan oleh perbuatan. Surga adalah satu tempat jang bersih dan sutji, dimana seorang tidak dapat masuk ketjuali kalau sudah dihaluskan, dirohanikan, dibersihkan, dan disutjikan. Maka adalah pekerdjaan jang kita harus lakukan buat diri kita sendiri, dan kita akan sanggup melakukan pekerdjaan itu hanja oleh mengambil kekuatan dari Isa. Kita harus mendjadikan Kitab Sutji itu satu peladjaran diatas segala buku jang lain, kita harus tjinta kepadanja, dan turut dia sebagaimana suara Allah. Kita patut melihat dan mengerti segala larangan dan tuntutan Tuhan, “Hendaklah” dan “Djangan engkau,” dan insjaf akan arti jang benar dari perkataan Allah. AOM 423.1