Kegunaan para pendeta yang masih muda, yang sudah kawin atau belum kawin, sering dirusak oleh cinta yang dinyatakan perempuan-perempuan muda terhadap mereka. Wanita-wanita tersebut tidak menyadari bahwa mata orang lain tertuju kepada mereka, dan bahwa jalan yang mereka tempuh bisa saja mempunyai kecenderungan melukai pe-ngaruh si pendeta yang kepadanya mereka sangat menaruh perhatian. Jikalau mereka dengan cermat memelihara peraturan kesopanan, akan jauh lebih baik bagi mereka dan begitu juga bagi si pendeta. Kegagalan mereka melakukan hal ini menempatkannya (si pendeta) dalam kedudukan yang tidak menyenangkan, dan menyebabkan orang lain memandang kepadanya dalam terang yang salah. PI 113.1
Tetapi beban masalah ini terletak pada para pendeta itu sendiri. Mereka harus menunjukkan rasa tidak suka terhadap perhatian seperti itu; dan jika mereka menempuh jalan yang diinginkan Allah untuk mereka tempuh, mereka tidak akan disusahkan terus. Mereka harus menolak setiap penampilan yang jahat; dan apabila ada wanita muda yang menunjukkan sikap baik yang berlebih-lebihan, adalah kewajiban pendeta itu memberitahukan kepada perempuan muda itu bahwa sikap yang begitu kurang menyenangkan. Mereka harus menolak sikap yang kurang terpuji, walaupun mereka dianggap berlaku agak kasar, supaya dapat melepaskan tugas dari celaan. Perempuan muda yang telah bertobat kepada kebenaran dan kepada Allah, akan mendengarkan teguran; dan dibaharui. PI 113.2
* * * * *
Bersenda gurau, bercengkerama, dan percakapan duniawi adalah milik dunia. Orang Kristen yang memiliki damai sejahtera Allah dalam hati mereka, akan gembira dan berbahagia tanpa pemanjaan dalam keringanan atau tingkah laku yang tak senonoh. Sementara berjaga dan berdoa, mereka akan memiliki ketenangan dan damai yang akan mengangkat mereka dari keadaan yang dangkal. PI 113.3
Rahasia kesalehan, yang terbuka bagi pikiran pelayan Kristus, akan meng-angkatnya di atas kenikmatan-kenikmatan dan kelezatan duniawi. Ia akan menjadi seorang yang ikut mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, lepas dari kejahatan dan hawa nafsu yang ada di dunia . Hubungan yang terbuka antara Allah dan jiwanya akan menjadikannya berbuah-buah dalam pengetahuan akan kehendak Allah, dan membukakan di hadapannya perbendaharaan pokok pembicaraan praktis yang dapat disampaikannya kepada orang banyak, yang tidak akan menyebabkan kesembronoan atau sekadar senyum saja, tetapi akan mencerdaskan pikiran, menyentuh hati, dan membangkitkan perasaan moral terhadap tuntutan kudus yang Allah kenakan terhadap kasih sayang dan kehidupan. Mereka yang bekerja dalam firman dan ajaran haruslah hamba Allah, suci hati dan kehidupannya.- Testimonies for the Church, Jilid 3, hal. 241. PI 113.4
* * * * *
Orang muda yang dibangkitkan untuk melibatkan diri dalam pekerjaan Allah, beberapa dari antaranya sama sekali tidak merasakan kekudusan dan tanggung jawab pekerjaan itu. Mereka hanya memiliki sedikit pengalaman dalam menjalankan iman, dan dalam jiwa yang sungguh-sungguh lapar akan Roh Allah, yang selalu membawa imbalan. Beberapa orang yang berkemampuan baik, yang dapat mengisi kedudukan penting, tidak mengetahui roh apa yang ada pada mereka. Mereka berjalan dalam suasana yang riang secara alami seperti air yang mengalir ke bawah bukit. Pembicaraan mereka omong kosong, berolahraga dengan gadis-gadis muda, sedangkan hampir setiap hari mendengarkan kebenaran yang paling khidmat dan menggerakkan jiwa Orang-orang ini memiliki agama di kepala, tetapi hati mereka tidak disucikan oleh kebenaran yang didengar mereka. Orang yang demikian tidak pernah dapat menuntun orang lain kepada Sumber air hidup sebelum mereka sendiri minum dari sumber air hidup itu. PI 114.1
Sekarang bukanlah saat untuk yang ringan-ringan, kesia-siaan, atau membuang-buang waktu. Babak-babak sejarah dunia ini segera akan ditutup. Pikiran-pikiran yang telah dibiarkan kehilangan pemikiran, memerlukan perubahan. Rasul Petrus mengatakan, “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus; hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu: tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis, Kuduslah kami, sebab Aku kudus” (I Petrus 1:13-16). PI 114.2
Pikiran yang dangkal haruslah dipadukan dan dipusatkan pada Allah. Pemikiran yang ada itu harus taat kepada kehendak Allah. Pujian tidak boleh diberikan atau diharapkan; karena hal ini akan membawa kecenderungan terhadap pengembangan keyakinan diri bukan untuk meningkatkan keren- dahan hati, melainkan mencemarkan bukan untuk menyucikan. Orang yang betul-betul berkemampuan, dan yang merasa bahwa mereka mempunyai sebagian untuk dibuat sehubungan dengan pekerjaan Allah, akan merasa menanggung suatu perasaan kudusnya pekerjaan itu, sebagai sebuah gerobak dengan muatannya. Sekaranglah waktunya mengadakan usaha yang sungguhsungguh untuk mengalahkan perasaan alami hati jasmani.-Testimonies for the Church, Jilid III, hlm. 473, 474. PI 114.3
Bilamana seorang pendeta membawakan pekabaran amaran khidmat kepada dunia, menerima kesopanan yang ramah dari para sahabat dan sesama saudara, serta melalaikan kewajiban seorang gembala terhadap kawanan domba, dan lalai dalam teladan dan tingkah lakunya, melibatkan diri dengan orang muda dalam percakapan yang tidak karu-karuan, dalam senda gurau dan bercanda, dan dalam menceritakan cerita lucu untuk membuat tertawa, maka ia tidak layak menjadi seorang pelayan Injil, ia perlu bertobat sebelum ia dipercayakan dengan tugas memelihara domba dan anak domba. Pendeta yang lalai terhadap kewajiban sehingga memindahkannya kepada seorang pendeta yang setia, membuktikan bahwa mereka tidak disucikan oleh kebenaran yang mereka sampaikan kepada orang lain, dan tidak boleh ditunjang sebagai pekerja dalam kebun anggur Tuhan sebelum mereka memiliki perasaan yang tinggi terhadap kekudusan pekerjaan seorang pendeta -Testimonies for the Church, Jilid III, hlm. 233. PI 115.1
* * * * *
Pelayan Kristus haruslah seorang yang suka berdoa, seorang yang saleh; riang gembira, tetapi tidak kasar dan kaku, suka bercanda atau bersenda gurau. Roh suka bercanda adalah profesi pelawak dan para pelaksana pertunjukan, tetapi tabiat seperti jauh di bawah keagungan seseorang yang dipilih untuk berdiri antara orang hidup dan orang mati, dan menjadi jurubicara bagi Allah. PI 115.2
* * * * *