Pejalan kaki yang terlambat itu, terburu-buru menuju gerbang kota pada waktu matahari mau terbenam, tidak bisa melihat sesuatu yang menarik perhatian di dekat jalan. Segenap pikirannya ditujukan pada satu maksud untuk memasuki gerbang. Keteguhan maksud yang sama, Kata Yesus, diperlukan di dalam kehidupan Kristen. Telah Kubukakan kepadamu kemuliaan tabiat, yaitu kemuliaan sejati kerajaan-Ku. Kemuliaan itu tidak menjanjikan kekuasaan duniawi kepadamu; namun seimbang dengan keinginan dan upayamu yang tertinggi. Aku tidak memanggilmu untuk memerangi keunggulan dari kerajaan besar dunia, tetapi oleh sebab itu janganlah disimpulkan bahwa tidak ada pertempuran untuk dilancarkan atau kemenangan untuk diraih. Aku minta, engkau berjuang, menderita, untuk masuk ke dalam kerajaan kerohanian-Ku. KAB 158.1
Kehidupan Kristen adalah suatu peperangan dan suatu gerakan. Tetapi kemenangan yang akan diperoleh tidak diraih dengan kuasa manusia. Medan pertentangan adalah lingkungan hati. Pertempuran yang kita lancarkan pertempuran terbesar yang pernah diadakan manusia adalah penyerahan diri kepada kehendak Allah, penyerahan hati kepada kedaulatan kasih. Tabiat lama, dilahirkan dari darah dan kehendak daging, tidak dapat mewarisi kerajaan Allah. Kecenderungan-kecenderungan yang dibawa lahir, kebiasaan-kebiasaan dulu, harus ditinggalkan. KAB 158.2
Orang yang bertekad untuk memasuki kerajaan rohani akan menemukan bahwa segala kuasa dan nafsu dari sifat manusia lama yang belum bertobat, yang diperkuat oleh kekuatan kerajaan kegelapan, sedang berjuang melawan dia. Sifat mementingkan diri dan kesombongan akan bangkit menentang segala sesuatu yang menunjuk keberdosaan mereka. Dengan kekuatan diri sendiri, kita tidak dapat mengalahkan keinginan-keinginan dan kebiasaan-kebiasaan jahat yang berjuang untuk menguasai. Kita tidak dapat mengalahkan musuh yang menahan kita dalam perbudakannya. Allah sendiri dapat memberikan kemenangan kepada kita. Dia ingin supaya kita menguasai diri kita, kehendak dan jalan-jalan kita. Tetapi Ia tidak dapat bekerja di dalam diri kita tanpa izin dan kerjasama kita. Roh Ilahi bekerja melalui kemampuan dan kuasa yang diberikan kepada manusia. Tenaga kita diperlukan untuk bekerja sama dengan Allah. KAB 159.1
Kemenangan tidak diperoleh tanpa doa yang sungguh-sungguh, tanpa merendahkan diri dalam setiap langkah. Kehendak kita tidak dipaksakan untuk bekerja sama dengan wakil-wakil Ilahi, tetapi harus diserahkan secara sukarela. Sekalipun dapat dipaksakan kepadamu ratusan kali lipat kehebatan pengaruh. Roh Allah, itu tidak akan membuatmu se Kristen, se warga kerajaan yang layak untuk surga. Benteng Setan tidak akan nibuh. Kehendak harus dibenamkan pada kehendak Allah; tetapi jika engkau mau untuk “dijadikan mau,” Allah akan melakukan pekerjaan itu bagimu, bahkan “mematahkan setiap siasat dan merobohkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.” 2 Korintus 10:5. Kemudian engkau “mengerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, . . . Karena Aliahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya.” Filipi 2:12, 13. KAB 159.2
Tetapi banyak tertarik oleh keindahan Kristus dan kemuliaan surga, yang segan-segan memenuhi syarat satu-satunya supaya ini dapat menjadi milik mereka. Banyak yang berada di jalan lebar sama sekali tidak puas dengan jalan yang mereka lalui itu. Mereka rindu melepaskan diri dari perhambaan dosa, dan dengan kekuatan mereka sendiri, berupaya untuk membuat suatu pendirian melawan kebiasaan-kebiasaan berdosa mereka. Mereka melihat ke arah jalan sempit dan gerbang sesak; tetapi kesenangan mementingkan diri, kasih akan dunia, kesombongan, ambisi yang tidak suci, membuat suatu rintangan antara mereka dan Juruselamat itu. Untuk meninggalkan kehendak mereka sendiri, sasaran kasih atau pencarian pilihan mereka, memerlukan suatu pengorbanan di mana mereka bimbang dan ragu serta berubah kembali. “Banyak akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Lukas 13:24. Mereka menginginkan kebaikan, mereka berupaya untuk memperolehnya; tetapi mereka tidak memilihnya; mereka tidak mempunyai suatu maksud yang tetap untuk memperolehnya di atas segalagalanya. KAB 160.1
Harapan satu-satunya bagi kita jika kita mau mengalahkannya adalah menyatukan kehendak kita dengan kehendak Allah dan bekerjasama dengan Dia, jam demi jam dan hari demi hari. Kita tidak bisa mempertahankan diri dan masuk kerajaan Allah. Jika kita sampai kepada kesucian, itu adalah melalui penyangkalan diri dan penerimaan pikiran Kristus. Kesombongan dan mengandalkan kekuatan diri sendiri harus disalibkan. Maukah kita membayar harta yang dituntut dari kita? Maukah kita membawa kehendak kita ke dalam persesuaian yang sempurna dengan kehendak Allah? Sebelum kita mau, kasih karunia Allah yang mengubah tidak dapat dinyatakan kepada kita. KAB 160.2
Peperangan yang harus kita lancarkan adalah “peperangan iman.” Itulah yang kuusahakan,” kata rasul Paulus, “dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.” Kolose 1:29. KAB 161.1
Yakub, dalam krisis hidupnya yang besar, beralih ke dalam doa. Dia dipenuhi dengan satu tujuan terunggul mencari perubahan tabiat Tetapi sementara dia meminta kepada Allah, se musuh, seperti yang dia harapkan, menumpangkan tangannya kepadanya, dan sepanjang malam dia bergumul untuk hidupnya. Tetapi tujuan jiwanya tidak diubahkan oleh bahaya kehidupan itu sendiri. Ketika kekuatannya hampir habis, Malaikat itu menunjukkan kuasa Ilahi-Nya, dan ketika Yakub dijamah, sadarlah dia dengan siapa ia telah bergumul. Dengan kesakitan dan tak berdaya, ia jatuh ke pangkuan Juruselamat itu, meminta berkat. Dia tidak mau dikesampingkan atau menghentikan permohonannya, dan Kristus mengabulkan permohonan dari yang tak berdaya dan menyesal ini, sesuai dengan janji-janji-Nya, “kecuali kalau mereka mencari perlindungan kepada-Ku dan mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku!” Yesaya 27:5. Yakub memohon dengan roh yang tekun, “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Kejadian 32:26. Roh yang gigih ini diilhami oleh Dia yang bergumul dengan Yakub. Dialah yar.g memberikan kemenangan kepadanya, dan Dia mengubah namanya dari Yakub menjadi Israel, seraya berkata, “Engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Kejadian 32:28. Bahwa Yakub yang telah siasia bergumul dengan kekuatannya sendiri, telah menang melalui penyerahan diri dan iman yang tabah. “Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.” 1 Yohanes 5:4. KAB 161.2