Guru-guru palsu akan datang untuk menjauhkanmu dari jalan yang sempit dan gerbang yang sesak itu. Hati-hatilah terhadap mereka; walaupun tersembunyi dalam pakaian domba, dalam hati mereka adalah serigala-serigala yang sedang mencari mangsa. Yesus memberikan suatu ujian yang olehnya guru-guru palsu dapat dibedakan dari guru-guru sejati.“Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka,” kata-Nya. “Dapatkah memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?” KAB 162.1
Kita tidak diminta menguji pembicaraan mereka yang indahindah dan pengakuan yang muluk-muluk. Mereka harus dinilai oleh firman Allah. “Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu. maka baginya tidak terbit fajar.” “Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan.” Yesaya 8:20; Amsal 19:27. Pekabaran apa yang dibawakan guru-guru ini? Apakah itu membawamu untuk menghormati dan menakuti Allah? Apakah itu membawamu untuk menyatakan kasihmu kepada-Nya dengan setia memelihara hukum-hukum-Nya? Jika manusia tidak merasakan bobot dari hukum moral: jika mereka menganggap enteng peraturan-peraturan Allah, jika mereka melanggar salah satu dari hukumhukum-Nya yang terkecil, dan mengajarkan seperti itu kepada manusia, mereka tidak akan berharga dalam pandangan surga. Kita dapat mengetahui bahwa pernyataan-pernyataan mereka tidak mempunyai dasar. Mereka sedang melakukan pekerjaan yang benarbenar berasal dari raja kegelapan, musuh Allah itu. KAB 162.2
Tidak semua yang mengakui nama-Nya dan memakai lencana-Nya milik-Nya. Banyak yang telah mengajar atas namaKu, kata Yesus, pada akhirnya akan ternyata terlalu ringan. “Pada hari terakhir banyak akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir Setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi namaMu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterusterang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” KAB 163.1
Ada yang percaya bahwa mereka benar apabila mereka salah. Sementara menyatakan Kristus sebagai Tuhan mereka, dan mengaku melakukan perbuatan-perbuatan besar dengan namaNya, mereka adalah para pekerja kejahatan.” Mulutnya penuh dengan katakata cinta kasih, tetapi hati mereka mengatakan firman Allah bagi mereka adalah “seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kau ucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya.” Yehezkiel 33:31,32. KAB 163.2
Mengaku murid saja tidaklah berharga. Iman di dalam Kristus yang menyelamatkan jiwa bukanlah apa yang ditunjukkan oleh banyak “Percaya, percaya,” kata mereka, “dan kamu tidak perlu memelihara hukum.” Tetapi kepercayaan yang tidak membawa kepada penurutan adalah kepongahan. Rasul Yohanes mengatakan, “Barang siapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah se pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.” I Yohanes 2:4. Jangan se pun menyukai pendapat bahwa pemeliharaan khusus atau manifestasi ajaib adalah menjadi bukti kesejatian dari pekerjaan mereka atau pendapat yang mereka anjurkan. Apabila menganggap enteng firman Allah, dan membuat kesan, perasaan dan pelaksanaan mereka di atas ukuran Ilahi, dapat kita ketahui bahwa tidak ada terang di dalam mereka. KAB 163.3
Penurutan adalah ujian kemuridan. Pemeliharaan hukumlah yang membuktikan keikhlasan dari pengakuan kasih kita. Apabila ajaran yang kita terima membunuh dosa di dalam hati, menyucikan jiwa dari kecemaran, menghasilkan buah kesucian, dapat kita ketahui bahwa ajaran ini adalah kebenaran Allah. Bila kebajikan, kebaikan, kelembutan hati, simpati nyata dalam kehidupan kita, apabila kita mengagungkan Kristus, bukan diri, dapat kita ketahui bahwa iman kita itu benar. “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.” 1 Yohanes2:3. KAB 164.1