Go to full page →

PASAL 17. - PERJAMUAN SUCI NBS 141

Lambang-lambang rumah Tuhan sederhana saja dan mudah dipahami, dan kebenaran yang digambarkannya mengandung makna yang paling dalam bagi kita.1Ev 273 NBS 141.1

Kristus sedang berdiri pada titik peralihan antara dua kebiasaan dan dua masa raya mereka yang besar. Ia Anak Domba Allah yang tidak bercela, sudah hampir menyerahkan diri-Nya sebagai korban karena dosa, dan dengan demikian Ia akan mengakhiri segala upacara bayangan yang selama empat ribu tahun telah menunjuk kepada kematian-Nya. Ketika Ia makan Paskah dengan murid-murid-Nya, Ia mendirikan di tempatnya upacara yang akan menjadi peringatan tentang pengorbanan-Nya yang besar,. Pesta nasional bangsa Yahudi akan lalu selama-lamanya. Upacara yang didirikan oleh Kristus harus dipelihara oleh para pengikut-Nya di segala negara dan sepanjang zaman. NBS 141.2

Paskah ditetapkan sebagai peringatan kelepasan Israel dari perhambaan Mesir. Allah telah memberi petunjuk bahwa dari tahun ke tahun, bila anak-anak menanyakan makna upacara ini, sejarah harus diulangi. Dengan demikian kelepasan yang ajaib itu selamanya segar dalam pikiran semua orang. Upacara Perjamuan Suci diberikan untuk memperingati kelepasan besar yang diadakan sebagai hasil kematian Kristus. Sampai Ia datang kembali kedua kalinya dalam kuasa dan kemuliaan, upacara ini harus dirayakan. Itulah ikhtiar yang olehnya pekerjaan-Nya yang besar bagi kita selamanya tetap segar dalam ingatan kita. NBS 141.3

Teladan Kristus melarang pengecualian pada Perjamuan Suci. Memang benar bahwa dosa terang-terangan mengasingkan orang yang bersalah. Hal ini diajarkan dengan jelas oleh Roh Suci. (1 Kor. 5:11). Tetapi selebihnya tidak seorang pun boleh menghakimkan. Allah tidak menyerahkan kepada pertimbangan manusia untuk mengatakan siapa yang boleh mengambil bagian dalam upacara ini. Karena siapakah yang dapat membaca hati orang? Siapakah yang dapat membedakan lalang dengan gandum? “Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.” NBS 141.4

Karena”barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” “Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1 Kor. 11:28, 27, 29). NBS 141.5

Tidak seorang pun harus mengasingkan diri dari Perjamuan Suci karena mungkin ada orang yang tidak layak turut hadir. Setiap murid diminta mengambil bagian secara umum, dan dengan demikian menyaksikan bahwa ia menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi. NBS 141.6

Dalam mengambil bagian dengan murid-murid-Nya dari roti dan anggur, Kristus menjanjikan diri-Nya kepada mereka sebagai Penebus. Ia memberikan kepada mereka perjanjian baru, yang olehnya semua orang yang menerima Dia menjadi anak-anak Allah, dan sewaris dengan Kristus. Oleh perjanjian ini setiap berkat yang dapat diberikan oleh surga untuk kehidupan ini serta kehidupan yang akan datang menjadi milik mereka. Perjanjian ini disahkan dengan darah Kristus. Dan oleh mengadakan upacara ini selamanya diingatkan kepada murid- murid korban yang tidak terhingga yang diadakan bagi mereka masing-masing secara perseorangan sebagai sebagian dari segenap umat manusia yang sudah jatuh. NBS 141.7