Karena ditetapkan oleh Allah sendiri, perkawinan itu adalah suatu upacara yang suci dan jangan sekali-kali dimasuki roh mementingkan diri. Mereka yang berniat mengambil langkah ini harus mempertimbangkan pentingnya hal itu dengan sungguh-sungguh dan dengan banyak berdoa dan mencari nasihat Ilahi agar mereka dapat mengetahui apakah mereka sedang mengikuti suatu jalan yang sesuai dengan kehendak Allah. Petunjuk yang diberikan dalam Sabda Allah tentang hal ini harus dipertimbangkan dengan saksama. Surga memandang dengan perasaan senang ke atas suatu perkawinan yang dibentuk dengan suatu kerinduan yang sungguh- sungguh untuk menyelaraskan dengan segala petunjuk yang diberikan dalam Kitab Suci. NBS 148.9
Kalau ada sesuatu pokok pikiran yang harus dipertimbangkan dengan pertimbangan yang tenang dan tidak disertai emosi, itulah pokok pikiran tentang perkawinan. Kalau Kitab Suci diperlukan sebagai penasihat, hal itu harus diadakan sebelum mengambil langkah yang mengikat kedua orang itu seumur hidup. Tetapi pendapat umum ialah bahwa dalam hal ini perasaan harus menjadi penuntun, dan dalam banyak hal perasaan mabuk cinta memegang kemudi dan menuntun kepada kebinasaan yang sudah pasti. Dalam hal inilah orang muda menunjukkan adanya kurang kecerdasan daripada dalam sesuatu hal yang lain; dalam hal inilah mereka enggan diyakinkan. Persoalan perkawinan tampaknya mempunyai suatu kuasa yang sangat memikat hati mereka. Mereka tidak menyerahkan hati kepada Allah. Perasaan mereka terbelenggu, mereka maju ke depan dengan diam-diam, seolah-olah khawatir jangan-jangan rencana mereka diganggu oleh seseorang. NBS 148.10
Banyak orang sedang berlayar di suatu pelabuhan yang berbahaya. Mereka memerlukan seorang mualim pelabuhan; tetapi mereka enggan menerima pertolongan yang sangat diperlukan, karena mereka merasa bahwa mereka sanggup menuntun kapal mereka sendiri, dan tidak menyadari bahwa kapal itu sudah hampir kandas di batu karang yang tidak kelihatan yang dapat mengaramkan iman dan kebahagiaan . . . . Kecuali mereka rajin mempelajari Kitab Suci, mereka akan mengadakan kesalahan besar yang akan merusakkan kebahagiaan mereka dan orang lain, baik untuk kehidupan sekarang maupun pada masa depan. NBS 149.1
Kalau pria dan wanita biasa berdoa dua kali sehari sebelum mereka berniat kawin, mereka harus berdoa empat kali sehari bila hendak mengambil langkah seperti itu. Perkawinan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi kehidupanmu, baik dalam dunia ini maupun dalam dunia yang akan datang . . . . NBS 149.2
Sebagian besar perkawinan pada zaman kita ini dan cara mengadakannya menjadikan perkawinan itu salah satu tanda akhir zaman. Pria dan wanita sangat keras kepala, sehingga Allah tidak dihiraukan. Agama dikesampingkan, seakan-akan tidak ada peranannya dalam perkara yang penuh khidmat dan penting ini. NBS 149.3