Cinta adalah suatu pemberian yang berharga yang kita terima dari Yesus. Kasih sayang yang murni dan suci bukannya perasaan, melainkan suatu prinsip. Mereka yang didorong oleh cinta sejati tidak akan menjauhkan pertimbangan yang sehat atau bersikap buta. NBS 148.1
Hanya sedikit sekali cinta yang benar, sejati, jujur dan suci. Sifat yang berharga ini jarang sekali. Hawa nafsu sering disebut cinta. NBS 148.2
Cinta sejati adalah suatu prinsip yang tinggi dan suci, yang berbeda sekali sifatnya dengan cinta yang dibangkitkan oleh dorongan, dan yang mati dengan tiba-tiba bila diuji keras. NBS 148.3
Cinta adalah suatu tanaman surga, dan tanaman itu harus dipelihara dan diberi makan. Hati yang penuh kasih sayang, perkataan yang benar dan penuh belas-kasihan, akan menjadikan keluarga bahagia dan memberikan suatu pengaruh yang meninggikan derajat kepada semua orang yang datang ke dalam lingkungan pengaruh mereka. NBS 148.4
Sementara cinta sejati menyertakan Allah ke dalam segala rencananya, dan akan sela-ras benar dengan Roh Allah, hawa nafsu sebaliknya bersifat keras kepala, tergesa-gesa, tidak berdasarkan akal sehat, menentang segala larangan, dan akan memberikan sesuatu yang menjadi pilihannya. Dalam segala tingkah laku seseorang yang memiliki cinta sejati, rahmat Allah akan ditunjukkan. Kesopanan, kesederhanaan, kesungguh-sungguhan, kesusilaan, dan agama akan menjadi ciri setiap langkah ke arah persekutuan dalam perkawinan. Mereka yang dikendalikan sedemikian tidak akan lepas dari persekutuan satu dengan yang lain, tidak akan kehilangan minat akan kumpulan permintaan doa dan acara kebaktian. Semangat mereka untuk kebenaran tidak akan mati oleh karena melalaikan segala kesempatan dan hak yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka dengan murahnya. NBS 148.5
Cinta yang tidak mempunyai dasar yang lebih baik daripada hanya sekadar pemuasan hawa nafsu akan bersifat keras kepala, buta, dan tidak dapat dikendalikan. Kehormatan, kebenaran, dan setiap kuasa pikiran yang mulia dan tinggi derajatnya, diperhambakan oleh hawa nafsu. Pria yang terikat dalam rantai keberanian ini sering sekali memekakkan telinga terhadap suara pertimbangan dan angan-angan hati; tiada bukti atau bujukan dapat menuntun dia untuk melihat alangkah bodohnya jalan yang ditempuhnya itu. NBS 148.6
Cinta sejati bukannya suatu hawa nafsu kuat, ganas, dan berkobar-kobar. Sebaliknya, cinta sejati itu bersifat tenang dan dalam artinya. Cinta itu memandang bukan saja secara lahir, dan tertarik hanya oleh melihat tingginya martabat seseorang. Cinta itu bijaksana dan tahu membedakan dan ketekunannya bersifat sejati dan tahan lama. NBS 148.7
Cinta, yang berasal dari hawa nafsu dan dorongan hati, disucikan dan dinyatakan dalam perkataan dan perbuatan. Seorang Kristen harus mempunyai kelemahlembutan dan kasih yang dalamnya tidak ada sifat kurang sabar atau lekas marah; kelakuan yang kasar harus dilembutkan oleh rahmat Kristus. NBS 148.8