Bapa-bapa dan ibu-ibu, setiap pagi dan petang himpunkanlah anak-anakmu di sekelilingmu, dan dalam permohonan yang penuh kerendahan angkatlah hatimu kepada Allah untuk minta pertolongan. Anak-anakmu yang kekasih dikelilingi pencobaan. Gangguan sehari-hari mengelilingi jalan orang tua dan orang muda. Mereka yang mau hidup sabar, penuh kasih sayang, dan gembira harus berdoa. Hanya oleh selamanya menerima pertolongan dari Allah kita dapat memperoleh kemenangan atas diri sendiri. NBS 179.5
Kalau ada suatu saat bila setiap rumah harus menjadi suatu rumah tempat berdoa, sekaranglah waktunya. Sifat tidak percaya akan Allah merajalela. Kejahatan banyak sekali. Kebejatan memenuhi aliran jiwa yang utama, dan pemberontakan terhadap Allah berkobar dalam kehidupan. Karena diperhamba oleh dosa, kuasa akhlak berada di bawah kelaliman Setan. Jiwa dijadikan permainan penggodaannya; dan kecuali lengan yang berkuasa diulurkan untuk meluputkan dia, orang akan pergi ke tempat pemberontakan agung itu menuntunnya. NBS 179.6
Dan meskipun demikian, pada masa bahaya yang menakutkan ini, ada orang yang mengaku Kristen tidak mengadakan kebaktian keluarga. Mereka tidak menghormati Allah di rumah tangga; mereka tidak mengajar anak-anak mereka untuk mengasihi dan takut akan Dia. Banyak orang telah memisahkan diri begitu jauh dari Dia sehingga mereka merasa di bawah hukuman bila menghampiri Dia. Mereka tidak dapat “dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia,” “serta menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.” (Ibr. 4:16; 1 Tim 2:8). Mereka tidak mempunyai suatu hubungan yang hidup dengan Allah. Kehidupan mereka adalah suatu bentuk kesalehan tanpa kuasa. NBS 179.7
Pendapat bahwa doa tidak perlu merupakan salah satu tipu muslihat Setan yang paling berhasil untuk merusak jiwa. Doa adalah persekutuan dengan Allah, sumber kebijaksanaan, sumber kekuatan, dan damai, dan dengan air mata-Nya. Paulus menasihati orang-orang percaya agar “berdoa dengan tiada berkeputusan,” dalam segala perkara, oleh doa dan permohonan, dengan pengucapan syukur, menyampaikan permohonan mereka kepada Allah. ” Hendaklah kamu saling mendoakan” kata Yakobus, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Ibr. 5:7; 1 Tes. 5: 17; Yak. 5: 16). NBS 180.1
Dengan doa yang tekun hendaklah orang tua memagari anak-anak mereka. Mereka harus berdoa dengan penuh iman bahwa Allah akan tinggal dengan mereka dan bahwa malaikat- malaikat yang suci akan menjaga mereka dan anak-anak mereka dari kuasa Setan yang kejam. NBS 180.2
Di setiap keluarga seharusnya ada waktu tertentu untuk kebaktian pagi dan petang. NBS 180.3
Alangkah baiknya orang tua menghimpunkan anak-anak mereka di sekeliling mereka sebelum makan pagi, bersyukur kepada Bapa yang di surga atas perlindungan-Nya sepanjang malam, dan memohonkan pertolongan dan bimbingan dan penjagaan-Nya sepanjang hari. Alangkah baiknya juga, bila malam sudah tiba, orang tua dan anak-anak berhimpun sekali lagi di hadirat--Nya dan bersyukur kepada-Nya atas berkat pada hari yang baru silam. NBS 180.4
Setiap pagi serahkanlah dirimu dan anak-anakmu kepada Allah untuk hari itu. Jangan mengadakan perkiraan untuk bulan-bulan atau tahun-tahun; ini bukan milikmu. Satu haru yang singkat diberikan kepadamu. Seolah olah itulah waktumu yang terakhir di bumi ini, bekerjalah sepanjang jam-jamnya bagi Tuhan. Bentangkanlah segala rencanamu di hadirat Allah, untuk dilaksanakan atau dihentikan saja, sesuai dengan kehendak Tuhan. Terimalah rencana-rencanaNya gantinya rencana sendiri, meskipun penerimaannya menuntut ditinggalkannya rencanamu yang kamu gemari. Dengan demikian kehidupan akan dibentuk kian lama kian menyerupai teladan Ilahi; dan ” damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus” Flp. 4:7. NBS 180.5
Bapa, atau ibu kalau bapa tidak hadir, harus memimpin kebaktian itu, memilih ayat-ayat Kitab Suci yang menarik dan dipahami. Acara kebaktian itu harus singkat saja. Bila suatu pasal yang panjang dibacakan dan doa yang panjang dipersembahkan, acara kebaktian itu dijadikan membosankan, dan pada akhirnya terasa suatu perasaan lega. Allah tidak dihormati bila jam kebaktian dijadikan kering dan menjemukan, bila acara itu begitu mengesalkan, kurang menarik, sehingga anak-anak menakutinya. NBS 180.6
Bapa-bapa dan ibu-ibu, jadikanlah jam kebaktian sangat menarik. Tidak ada alasan mengapa jam ini tidak dijadikan saat yang paling menyenangkan dan menggembirakan pada hari itu. Mengadakan persiapan secukupnya untuk itu akan memungkinkan adanya acara kebaktian yang sangat menarik dan bermanfaat. Sekali-sekali biarlah diadakan variasi dalam cara kebaktian itu. Berbagai pertanyaan boleh diajukan tentang bagian Kitab Suci yang dibacakan, dan sedikit perkataan yang tepat pada waktunya boleh diberikan. Suatu lagu pujian boleh dinyanyikan. Doa yang dipersembahkan harus singkat dan tegas. Dalam perkataan yang sederhana dan sungguh- sungguh biarlah orang yang memimpin dalam doa memuji Allah karena kebaikan-Nya dan memohonkan pertolongan daripada-Nya. Kalau keadaan mengizinkan, biarlah anak-anak menggabungkan diri dalam pembacaan doa. NBS 180.7
Hanya masa kekekalan akan menyatakan kebaikan yang terdapat dalam saat kebaktian seperti itu. 37T 42-44 NBS 180.8