Soal Sabat akan menjadi persoalan pada pertentangan besar yang akhir di mana seluruh dunia akan terlibat. Umat manusia telah meninggikan prinsip-prinsip Setan lebih daripada prinsip yang mengatur segala langit. Mereka itu menerima hari sabat palsu, yang ditinggikan oleh Setan sebagai tanda kuasanya. Tetapi Allah telah membubuh meterai-Nya pada tuntutan kerajaan-Nya. Setiap lembaga sabat mempunyai nama penciptanya, suatu tanda yang tak terhapuskan dan menunjukkan kuasa masing-masing. Adalah tugas kita menuntun orang agar mengerti akan hal ini. Kita patut menunjukkan kepada mereka itu meterai kerajaan pemberontak, karena mereka mengakui dirinya rakyat dari kerajaan meterai yang tercap pada mereka. Allah telah memanggil kita meninggikan panji hari Sabat-Nya yang diinjak-injak itu.2 NBS 283.4
Otak yang sama yang memerangi umat yang setia pada zaman yang lampau itu masih tetap berusaha melenyapkan dari permukaan bumi ini semua orang yang takut dan turut akan hukum Tuhan. Setan akan menimbulkan amarah terhadap golongan kecil yang hina yang dengan penuh kesadaran menolak hukum kebiasaan yang populer dan tradisi. Orang-orang yang berkedudukan dan mempunyai reputasi akan menggabungkan diri dengan orang yang melanggar hukum dan orang durjana bersekongkol menentang umat Allah. Kekayaan, kepintaran, pendidikan akan dipadukan dengan menutupinya dengan keangkuhan. Penguasa penganiaya, pendeta-pendeta, dan anggota-anggota sidang akan bangkit menentang mereka itu. Mereka akan berusaha meruntuhkan iman mereka itu melalui perkataan dan tulisan, kesombongan, ancaman, dan juga hujatan. Melalui fitnahan dan amarah mereka akan membangkitkan angkara murka masyarakat. Karena tidak mendapat alasan “Demikianlah kata Alkitab” untuk menentang penegak hari Sabat Alkitab, mereka akan membuat undang-undang aniaya untuk mengisi kekurangannya. Agar memperoleh popularitas dan pendukung, pembuat undang-undang itu akan menyerah kepada tuntutan undang-undang hari Minggu. Orang-orang yang takut akan Allah tidak akan menerima lembaga yang melanggar hukum Sepuluh Hukum. Dalam pertentangan inilah akan timbulnya pertentangan besar yang terakhir di antara yang benar dan yang salah. Dan kita tidak akan ditinggalkan dalam kebimbangan dalam persoalan ini. Sekarang ini, sama seperti pada zaman Mordekhai, Tuhan akan membenarkan kebenaran-Nya dan umat-Nya.3 NBS 283.5