Banyak orang yang mengaku dirinya orang Kristen, yang tiada berhubung dengan Kristus. Kehidupannya tiap-tiap hari, rohnya, menyaksikan bahwa Yesus, pengharapan kemuliaan itu, tiada terbentuk dalam mereka itu. Mereka tidak bisa diharap, dan tidak bisa dipercaya. Mereka ingin mengurangi pekerjaannya sampai sedikit-dikitnya, tetapi bersama- sama dengan itu dituntutnya gaji yang setinggi-tingginya. Nama “hamba” berlaku atas tiap-tiap orang, karena kita semua hamba-hamba adanya, lalu baik sekali kalau kita memeriksa bentuk apa yang kita ambil. Apakah itu bentuk kurang setia ataukah ketulus ikhlasan? AML 212.1
Apakah itu satu kebiasaan umum di antara hamba-hamba untuk berbuat seberapa banyak mereka bisa? Atau bukankah sebaliknya sudah lazim, seberapa mungkin mengerjakan pekerjaannya dengan selekas-lekasnya dan dengan segampang-gampangnya serta berusaha menerima gajinya dengan pekerjaan yang sedikit-dikitnya? Tujuannya bukan untuk bekerja dengan saksama, melainkan untuk mendapat upah. AML 212.2
Orang-orang yang mengaku dirinya hamba-hamba Kristus, harus jangan lupa terhadap nasihat rasul Paulus yang berbunyi: “Hai segala hamba orang, di dalam segala sesuatu hendaklah kamu menurut perintah orang yang menjadi tuanmu di dalam perkara dunia, bukannya dengan berpura-pura seperti hendak menyukakan orang, melainkan dengan tulus hati serta dengan takut akan Tuhan.” AML 212.3
Barang siapa yang masuk dalam pekerjaan itu sebagai “hamba pengambil muka,” akan melihat bahwa pekerjaannya tidak bisa bertahan dalam ujian manusia atau malaikat. Perkara yang sangat perlu supaya mendapat kemajuan dalam pekerjaan Tuhan, ialah pengetahuan tentang Kristus, karena pengetahuan ini akan memberi azas-azas kebenaran yang sehat, memberikan satu roh yang mulia dan tidak mementingkan diri sendiri sama seperti roh Juruselamat yang kita percayai. Kesetiaan, kehematan, berhati-hati, dan ketelitian, harus menjadi sifat-sifat dari segala pekerjaan kita, di manapun kita ada, baik di dalam dapur, baik di dalam tempat pekerjaan, dalam kantor buku-buku, di dalam rumah sakit, di dalam sekolah, atau di manapun kita dipekerjakan dalam kebun anggur Tuhan. “Siapa yang setia dengan perkara yang terlebih kecil, ia setia juga dengan perkara yang besar, dan siapa yang tiada adil di dalam perkara yang terlebih kecil, ia tiada adil juga di dalam perkara yang besar.”— Review and Herald, 22 September, 1891. AML 212.4