Jikalau orang-orang bijaksana, baik laki-laki baik perempuan, merusakkan kuasa batinnya dengan penurutan terhadap macam hawa nafsu, dan dalam kebanyakan kebiasaan-kebiasaannya, mereka tidak jauh bedanya dengan orang kafir. Setan tiada berhenti menarik manusia daripada terang keselamatan kepada kebiasaan-kebiasaan dan adat-adat dunia, dengan tiada mempedulikan kesehatan tubuh, pikiran dan batin. Musuh yang besar itu mengetahui bahwa jikalau keinginan dan hawa nafsu sudah merajalela, maka kesehatan tubuh dan kuasa pikiran dipersembahkan di atas mezbah kesenangan diri sendiri, dan manusia segera masuk ke dalam jurang kebinasaan. Kalau pikiran yang terang memegang tali kekangnya, serta memerintah segala nafsu kebinatangannya, dengan menaklukkan dia di bawah kuasa batin, lantas setan tahu betul, bahwa kuasanya hendak mengalahkan dia dengan segala penggodaannya sangat kecil. . . . AML 219.1
Sebahagian besar dari dunia Kristen tiada berhak menyebut dirinya orang-orang Kristen. Segala kebiasaannya, segala perbuatannya yang pemboros, dan cara pemeliharaan tubuhnya, sangat menggagahi hukum- hukum ilmu fisik (kejadian) dan berlawanan dengan pengajaran al- Kitab. Dengan cara kehidupannya, mereka mengerjakan kesengsaraan badani dan kelemahan pikiran dan tabiat bagi dirinya. — Review and Herald, 8 September, 1874. AML 219.2