Apabila Kristus dan surga menjadi pokok pikiran, maka pembicaraan akan membuktikan hal itu. Percakapan akan digarami dengan karunia, dan sipembicara itu akan menunjukkan bahwa dia sudah memperoleh satu pendidikan dalam sekolah Guru Surga itu. Penulis Mazmur berkata, “Maka telah kupilih akan jalan kebenaran dan segala hukumMu kutaruh selalu di hadapanku.” Dia mengindahkan perkataan Allah. Perkataan itu masuk ke dalam pengertiannya, bukan untuk disia-siakan, melainkan untuk dihidupkan dalam hidupnya sehari-hari. . . . AML 401.1
Dari hari ke hari, dari jam ke jam, haruslah ada satu proses yang keras tentang penyangkalan diri dan penyucian yang berjalan di dalam hati; dan kemudian pekerjaan lahir akan menyaksikan bahwa Yesus tinggal diam di dalam hati melalui iman. Penyucian tidak menutupkan pintu jiwa kepada pengetahuan, melainkan yaitu datang untuk melebarkan pikiran, dan mengilhami dia untuk mencahari kebenaran, seperti mencahari harta yang tersembunyi; dan pengetahuan akan kehendak Allah akan memajukan pekerjaan penyucian. Bahwa sesungguhnyalah ada satu surga, dan aduhai, betapa sungguh kita harus berusaha mencapainya. AML 401.2
Saya berseru kepada pelajar-pelajar dalam sekolah-sekolah dan per-guruan-perguruan tinggi kita, supaya percaya dalam Yesus sebagai Juru-selamat dirimu. Percayalah bahwa Dia selalu bersedia menolong engkau melalui rahmatNya, apabila engkau datang kepadaNya dengan tulus. Engkau harus bergumul baik-baik dalam pergumulan iman. Engkau harus berjuang untuk mendapat makota kehidupan. Berperanglah, karena genggaman setan berada di atasmu; maka kalau engkau tidak melepaskan diri dengan paksa dari padanya, engkau akan dilumpuhkan dan dibinasakan. Musuh ada pada sebelah kanan dan pada sebelah kirimu, di hadapan serta di belakangmu; dan engkau mesti menginjak-injak dia di bawah kakimu. Berperanglah, karena ada satu makota yang mesti dimenangkan. Berperanglah, karena kalau engkau tidak memenangkan makota itu, engkau kehilangan segala sesuatu baik dalam hidup ini baik pun dalam hidup di dunia akhirat. Berperanglah, tetapi biarlah engkau berperang dalam kekuatan Juruselamatmu yang sudah bangkit itu. —Review and Herald, 21 Agustus 1888. Lihat juga Fundamentals of Christian Education, hal. 129-137. AML 401.3