Adalah sungguh bodoh jika mengadakan persiapan untuk masa depan bila telah mendekati detik-detik akhir hidup itu. Juga adalah merupakan suatu kesalahan besar jika menjawab tuntutan Allah bagi kedermawanan hati terhadap pekerjaanNya bila tiba saatnya untukmu menyerahkan penatalayananmu kepada orang lain. Mereka yang engkau percayakan hartamu, mungkin tak akan memperlakukan hartamu sebaik engkau memperlakukannya. Betapa beranikah orang kaya melakukan resiko sebesar itu? NP 173.2
Orang-orang yang bermaksud memberikan harta disaat mereka telah mendekati ajalnya, jika mereka adalah orang Kristen yang sesungguhnya, sudah tentu mereka akan menyerahkannya selagi mereka kuat. Mereka akan mengabdikan diri mereka dan harta mereka kepada Allah, dan selagi berlaku sebagai jurukunciNya, mereka akan mempunyai kepuasan dalam melakukan tugas mereka. Selaku seorang pelaksana, mereka sendiri dapat memenuhi tuntutan Allah, gantinya menyerahkan tanggung jawab pada orang lain. NP 173.3
Kita harus menganggap diri kita sebagai jurukunci harta milik Tuhan, dan Allah sebagai pemilik utama, yang padaNya kita memberikan milikNya, apabila Ia akan menuntutnya. Apabila Ia akan datang untuk menerima milikNya dengan bunga, orang-orang yang tamak akan melihat bahwa gantinya melipatgandakan talenta-talenta yang dipercayakan pada mereka, mereka telah mendatangkan atas diri mereka malapetaka seperti yang diucapkan atas hamba yang malas itu. NP 173.4