Padaku telah ditunjukkan beberapa orang anak yang mengaku mem percayai kebenaran, secara tidak langsung mempengaruhi sang ayah untuk menyimpan hartanya untuk anak-anaknya gantinya memberikan harta itu pada pekerjaan Allah selagi dia hidup. Mereka yang telah mempengaruhi ayah mereka untuk menyerahkan penatalayanan pada mereka, dan menge-tahui sedikit saja apa yang sedang mereka lakukan. Mereka menghimpun tugas yang berganda atas diri mereka yaitu dengan membingungkan pikiran ayah itu agar ia tidak memenuhi tujuan Allah di dalam soal pembagian harta yang dipinjamkan Allah untuk digunakan bagi kemuliaanNya, dan tanggung jawab tambahan menjadi jurukunci harta benda yang seharusnya telah ditaruh sang ayah pada para penukar, agar Tuhan menerima milikNya dengan bunga. NP 178.1
Banyak orang tua membuat suatu kesalahan besar karena memberikan harta mereka pada anak-anak mereka disaat mereka sendiri bertanggung jawab atas penggunaan atau penyalahgunaan talenta yang dipinjamkan oleh Allah pada mereka. Tidak pula, baik orang tua atau anak-anak berbahagia atas pemindahan harta ini. Dan orang tua, jika mereka hidup beberapa tahun lagi, umumnya menyesal akan tindakan mereka ini. Cinta orang tua di dalam anak-anak mereka tidaklah ditambah oleh perbuatan ini. Anak-anak tidak merasa bertambah rasa terima kasih dan tugas pada orang tua mereka, karena kedermawanan hati mereka. Rupanya satu kutuk terletak pada landasan perbuatan ini, yang berkembang menjadi sifat cinta diri di pihak anak-anak, dan ketidak-bahagiaan dan perasaan cemas di pihak orang tua. NP 178.2
Jikalau orang tua, selagi mereka hidup, mau menolong anak-anak mereka untuk menolong diri mereka sendiri, adalah lebih baik daripada meninggalkan pada mereka suatu jumlah yang besar pada waktu kematian. Anak-anak yang dibiarkan bergantung sepenuhnya pada usaha mereka sendiri menjadi pria dan wanita yang lebih baik dan lebih layak bagi hidup yang praktis, daripada anak-anak yang telah bergantung pada harta ayah mereka. Anak-anak dibiarkan bergantung pada sumber mereka sendiri biasa menghargai kesanggupan-kesanggupan mereka, memperbaiki kesempatan mereka dan memupuk serta mengarahkan kesanggupan mereka untuk menyelesaikan tujuan dalam hidup. Mereka acap-kali mengembangkan sifat rajin, hemat dan nilai moral terletak pada dasar sukses di dalam hidup orang Kristen. Bagi anak-anak yang banyak mendapat perhatian dari orang tua, biasanya merasa kurang bertanggung jawab terhadap mereka. 3T 121-123 NP 178.3