Allah memberikan berkat-berkatNya kepada kita, agar kita boleh mem-beri kepada orang lain. Dan selama kita menyerahkan diri kita sebagai saluran untuk mengalirkan kasihNya, Ia akan tetap menjaga saluran itu agar tetap terisi. Bila engkau memohon kepada Allah untuk nafkahmu seharihari, Ia melihat langsung ke dalam hatimu untuk melihat jika engkau akan memberikan hal yang sama kepada orang lain yang lebih miskin daripadamu Bila engkau berdoa “Allah kasihankanlah daku orang berdosa,” Ia memperhatikan jika engkau akan menyatakan pengasihan pada mereka yang bergaul denganmu. Inilah bukti hubungan kita dengan Allah, bahwa kita berpengasihan seperti Bapa kita yang di sorga yang berpengasihan. . . . R & H, 27 Juni 1893. NP 92.6