Yudas mempunyai kesanggupan-kesanggupan yang berharga, tetapi dalam tabiatnya terdapat sifat yang harus dibuang sebelum ia dapat diselamatkan. Ia harus dilahirkan kembali, menjadi benih yang tidak akan binasa, bukan yang akan binasa. Sifat bawaannya dan dorongan jahat yang dipupuknya adalah tamak. NP 124.2
Karena mengetahui bahwa Yudas sedang dirusakkan oleh sifat tamak, Kristus memberikan kepadanya kesempatan mendengar banyak pelajaran yang berharga. Yudas mendengar Kristus memberikan prinsip-prinsip yang harus dimiliki oleh semua orang yang hendak masuk ke dalam kerajaanNya. Ia diberikan banyak kesempatan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya, tetapi ia menolak pemberian ini. Ia tidak mau menyerahkan jalan dan kemauannya kepada Kristus. Ia tidak mau melaksanakan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak hatinya; oleh sebab itu sifat tamak yang kuat itu tidak diperbaiki. Sementara secara formal ia tetap sebagai seorang murid, dan sementara ia berada di hadapan Kristus, ia mengumpulkan bagi dirinya harta dari milik Tuhan. . . . NP 124.3
Oleh pemanjaan diri ia mengijinkan sifat ini bertumbuh dalam tabiat-nya dan berakar begitu dalam sehingga sifat itu mengusir benih kebenaran yang baik dan ditanam dalam hatinya. R & H, 5 Oktober 1897 NP 124.4