benar-benar telah digerakkan oleh kata-kata Kristus. Keindahan Ilahi dari prinsipprinsip kebenaran menarik hati mereka; dan amaranamaran serius Kristus telah datang kepada mereka sebagai suara hati yang mencari Allah. Kata-kata-Nya telah membongkar sampai ke akarakar pikiran dan pendapat mereka dulu, untuk mengikut ajaran-Nya akan memerlukan suatu perubahan dalam semua kebiasaan pikiran dan tindakan mereka. Ini akan membuat mereka bentrok dengan guru-guru agama mereka, karena ini akan menyangkut perubahan seluruh struktur yang dari generasi ke generasi telah dibina para rabi. Oleh karena itu, walaupun hati menanggapi Kata-kata-Nya, sedikit yang bersedia untuk menerimanya sebagai pembimbing kehidupan. KAB 164.2
Yesus mengakhiri ajaran-Nya di atas bukit itu dengan satu ilustrasi yang jelas menunjukkan pentingnya menerapkan katakata yang telah Dia ucapkan. Di antara banyak yang berkerumun mengelilingi Juruselamat banyak yang telah menggunakan masa hidup mereka di sekitar Laut Galilea itu. Ketika mereka duduk di lereng bukit, mendengar kata-kata Kristus, mereka dapat memandang lembah-lembah dan jurang-jurang yang melaluinya sungai-sungai kecil menemukan jalannya mengalir ke laut. Pada musim panas sungai-sungai ini sering hilang sama sekali, hanya meninggalkan saluran yang kering dan berdebu. Tetapi bila badai musim dingin menerpa bukit-bukit, sungaisungai menjadi aliran air deras yang dahsyat dan mengamuk, kadang-kadang memenuhi lembah dan membawa segalagalanya pada waktu banjir yang tak terbendung. Lalu sering pondokpondok yang didirikan oleh para petani di dataran yang berumput, yang tampaknya di luar jangkauan bahaya, disapu bersih. Tetapi tinggi di atas pebukitan terdapat perumahan yang didirikan di atas batu. Di beberapa tempat dari negeri itu terdapat rumah-rumah yang sama sekali terbuat dari batu, dan banyak dari rumah-rumah itu telah menahan angin ribut selama ribuan tahun. rumah-rumah ini didirikan dengan kerja keras dan kesukaran. rumah-rumah tersebut tidak mudah didatangi, dan lokasinya tampak kurang menarik bukan seperti yang di dataran rumput. Tetapi rumah-rumah itu didirikan di atas batu, dan angin, banjir serta topan siasia untuk merubuhkannya. KAB 164.3
Seperti para pembangun rumah-rumah di atas batu ini, kata Yesus, begitulah yang akan menerima firman yang telah Kuucapkan kepada kamu, dan membuatnya menjadi fondasi tabiat dan kehidupannya. Ratusan tahun sebelumnya, nabi Yesaya telah memuliakan “Firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Yesaya 40:8); dan Petrus, lama setelah Khotbah di Atas Bukit diberikan, mengutip kata-kata Yesaya ini, menambahkan, “Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu” (I Petrus 1:25). Firman Allah merupakan hal satu-satunya yang diketahui dunia kita abadi. Firman itu adalah fondasi yang pasti. KAB 165.1