Go to full page →

Pengaruh Kebiasaan Tubuh Terhadap Pikiran AML 223

Pelajaran yang dihadapkan di sini ialah satu pelajaran yang baik sekali kita pikir-pikirkan. Penurutan yang teliti kepada tuntutan-tuntutan Kitab Suci akan menjadi satu berkat besar bagi tubuh dan jiwa. Buah-buah Roh Suci yaitu bukan saja kecintaan, kesukaan dan perdamaian, melainkan juga pertarakan. Dipesankan kepada kita supaya kita jangan mencemarkan tubuh kita; karena badan kita itulah kaabah Roh Suci. AML 223.3

Tawanan-tawanan bangsa Iberani itu adalah orang-orang yang juga mempunyai kelemahan sama seperti kita. Mereka berdiri tetap teguh di tengah-tengah pengaruh penggodaan kemewahan kehidupan dalam istana Babil. Orang-orang muda zaman sekarang dikelilingi penggodaan supaya menurutkan hawa nafsu. Terutama dalam kota yang besar-besar, tiap-tiap macam penurutan nafsu keinginan dibuat gampang dan sangat menarik. Tetapi barang siapa, yang seperti Daniel, enggan mencemarkan dirinya, akan menyabit buah-buah kebiasaan pertarakan. Maka dengan kekuatan tubuhnya yang lebih besar dan daya-tahannya yang sudah bertambah, mereka mempunyai satu simpanan bank, darimana mereka bisa mengambil kekuatan baru pada waktu timbul keadaan yang tak disangka-sangka. AML 223.4

Kebiasaan-kebiasaan tubuh yang benar menambahkan kesempurnaan pikiran. Kuasa pikiran, kekuatan tubuh, dan kepanjangan umur bergantung pada hukum-hukum yang tidak bisa berobah. Allahnya alam itu tidak akan datang menolong untuk melindungi manusia daripada segala akibat pelanggarannya pada undang-undang alam. Barang siapa yang mau mendapat kemenangan, haruslah ia bertarak atau menahan diri dalam segala perkara. Pikiran Daniel yang begitu terang dan tetap dalam maksudnya, kuasanya dalam menuntut pengetahuan dan melawan pencobaan, sebahagian besar disebabkan oleh kesederhanaan makanan dan minumannya, yang dihubungkan dengan kehidupannya yang selalu ber-sembahyang. AML 224.1