Barangsiapa yang berjalan dalam jalan yang sempit itu tentunya membicarakan tentang kesukaan dan kegembiraan yang akan mereka miliki pada akhir perjalanannya. Wajah mereka itu sering menjadi sedih, tetapi sering pula bersinar dengan kesukaan yang suci dan kudus. Mereka itu tidak mengenakan pakaian seperti kumpulan orang yang berjalan pada jalan yang lebar itu, atau bicara seperti mereka itu, maupun bersikap seperti mereka itu. Satu teladan telah diberikan kepadanya. Seorang yang kena sengsara dan yang biasa dalam kesukaran sudah membuka jalan tersebut bagi mereka, dan sudah menjalani sendiri jalanan itu. Semua pengikutNya melihat jejak kakiNya dan mendapat penghiburan dan kegembiraan. Dia sudah melaluinya dengan selamat; demikian juga mereka itu dapat, kalau diikutnya jejak kakiNya. AML 115.1