Saya melihat bahwa Allah benci terhadap kesombongan, bahwa segala orang sombong dan segala orang yang berbuat jahat itu akan seperti jerami dan hari yang datang itu akan membakar mereka itu. Saya melihat bahwa pekabaran malaikat yang ketiga itu mesti terus bekerja seperti ragi atas hati orang yang mengaku percaya terhadap pekabaran itu, dan membersihkan semua kesombongan, kekikiran, kedengkian dan kecintaannya terhadap dunia ini. AML 117.1
Yesus akan datang dengan segera, dan apakah akan didapatNya satu umat yang serupa dengan dunia ini? Dan apakah Dia akan mengaku mereka itu sebagai umatNya, yang sudah disucikanNya bagi DiriNya? Oh, tidak. Tiada lain melainkan orang yang suci dan bersih akan diakui olehNya milikNya. Semua orang yang sudah disucikan dan dijadikan putih oleh sengsara, dan telah memisahkan diri dengan tiada bercacat dari dunia ini, akan diakuiNya sebagai milikNya. AML 117.2
Sementara saya melihat hal betapa ngerinya umat Tuhan yang sama dengan dunia ini, tiada perbedaan suatu apapun kecuali dalam nama, di antara orang banyak yang mengaku murid Yesus yang rendah hati dan lemah lembut itu, dengan orang-orang yang tidak percaya, maka jiwaku merasa duka yang amat dalam. Saya melihat bahwa Yesus sudah luka dan dipermalukan dengan terang-terangan. Malaikat itu berkata, sementara dengan duka-cita ia melihat umat yang mengaku dirinya milik Tuhan, cinta akan dunia ini dan turut dalam roh dunia, dan menurut segala cara-caranya, “Pisahkan diri! Pisahkan diri! Kalau-kalau Dia tentukan bahagianmu dengan orang-orang pura-pura dan yang tiada percaya di luar kota itu. Pengakuanmu hanya akan mendatangkan kesengsaraan yang lebih hebat kepadamu, dan hukumanmu kelak akan lebih besar, karena engkau mengetahui kehendakNya, tetapi engkau tidak melakukannya.” AML 117.3
Semua orang yang mengaku percaya pada pekabaran malaikat yang ketiga seringkali melukai pekerjaan Allah dengan hati ringan, berseloroh, dan bermain-main. Telah dinyatakan kepadaku bahwa kejahatan ini terdapat pada seluruh golongan kita. Saya melihat bahwa haruslah ada satu tindakan yang sifatnya merendahkan diri di hadapan Tuhan. Umat Israil yang dari Tuhan harus mengoyakkan hati, bukan jubahnya; kesederhanaan yang seperti anak-anak jarang sekali kelihatan; kerapkali keridlaan manusia dipentingkan daripada murka Allah. AML 117.4
Malaikat itu berkata, “Sediakanlah hatimu, kalau-kalau Dia mendatangkan hukuman kepadamu, dan benang hidup yang rapuh itu bisa terputus, dan engkau tidur dalam kubur dengan tiada terlindung, tiada bersedia menghadapi hari pehukuman. Atau kalau kiranya engkau tidak masuk ke dalam kubur, kecuali engkau mengadakan perdamaian dengan Allah dan mengoyakkan dirimu dari dunia ini, maka hatimu akan bertambah lebih keras, dan engkau akan bersandar atas penyangga yang palsu, yaitu satu persediaan pikiran saja, dan mengetahui kesalahanmu itu terlalu lambat untuk memperoleh satu pengharapan yang beralas baik.”— Testimonies for the Church, Jilid I, hal. 127-134. AML 117.5