RASUL YOHANES melewatkan masa mudanya dalam ma-syarakat nelayan yang tidak berpendidikan di Galilea. Ia tidak mengenyam pendidikan; tetapi oleh bersekutu dengan Kristus, Guru Besar itu, dia memperoleh pendidikan tertinggi yang dapat diterima manusia fana. Dengan keinginan yang besar ia meneguk dari Sumber air hikmat, dan kemudian berusaha menuntun orang lain kepada Sumber “yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Y.oh 4:14). Kesederhanaan perkataannya, kuasa mengagungkan kebenaran-kebenaran yang diucapkannya, dan kerohanian yang bersemangat yang menjadi ciri pengajarannya, membuka jalan masuk baginya kepada semua golongan. Namun demikian, orang-orang percaya sekalipun tidak sanggup memahami sepenuhnya rahasia kebenaran suci Ilahi yang disingkapkan dalam pembicaraannya. Tampaknya dia tetap diilhami oleh Roh Kudus. Ia berupaya membawa pikiran-pikiran orang banyak untuk memahami yang tiada kelihatan. Hikmat yang diucapkannya, menyebabkan perkataannya jatuh bagaikan embun, melembutkan dan menaklukkan jiwa. HD 57.1
Setelah kenaikan Kristus, Yohanes berdiri teguh dengan setia, bekerja dengan semangat bagi Gurunya. Dengan rekan-rekannya yang lain ia menikmati kecurahan Roh pada hari Pentakosta, dan dengan semangat dan kuasa yang segar ia terus berbicara kepada orang banyak tentang firman kehidupan. Ia diancam dengan hukuman penjara dan kematian, tetapi ia tidak takut. HD 57.2
Banyak orang dari berbagai golongan datang untuk mendengarkan khotbah para rasul itu, dan disembuhkan dari penyakit mereka melalui nama Yesus, nama yang begitu dibenci di kalangan orang Yahudi. Para imam dan penguasa sangat gigih menentangnya ketika melihat orang sakit disembuhkan dan Yesus ditinggikan sebagai Raja kehidupan. Mereka takut bahwa seluruh dunia jadi percaya kepada-Nya, lalu akan mengecam mereka karena membunuh Tabib yang Berkuasa itu. Tetapi makin besar usaha mereka untuk menghentikan kehebohan ini, makin banyak pula orang yang percaya kepada-Nya lalu berpaling dari ajaran para rabi dan orang Farisi. Mereka jadi naik pitam, lalu menang-kap Petrus dan Yohanes, menjebloskan mereka ke dalam penjara umum. Tetapi pada tengah malam, malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara, membawa mereka keluar sambil berkata, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritahukanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak” (Kis 5:20). HD 57.3
Dengan kesungguhan yang tak tergoyahkan, Yohanes menyaksikan Tuhannya dalam setiap situasi yang memungkinkan. Ia melihat bahwa saat-saat itu penuh bahaya bagi gereja. Penipu-an Setan sedang menyebar ke mana-mana. Pikiran orang banyak diombang-ambingkan oleh keraguan dan ajaran menipu yang simpang siur. Sebagian orang yang berpura-pura setia kepada pekerjaan Allah adalah penipu. Mereka menolak Kristus dan InjilNya, dan sedang menyebarkan ajaran-ajaran agama yang menyimpang dan menyesatkan, serta hidup dalam pelanggaran hukum Ilahi. HD 58.1