Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Nasihat Penatalayanan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    17. — Pekabaran Maleakhi

    Teguran, amaran dan janji Tuhan yang diberikan dengan bahasa yang tegas dalam Maleakhi 3:8 “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: ‘Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?’ Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus.”NP 52.3

    Pekabaran ini kuasanya tak ada yang hilang. Masih tetap segar penting-nya sebagaimana tetap segarnya pemberian-pemberian Allah Sebenarnya tidaklah sulit untuk memahami tugas kita yang tertulis dalam ayat ini yang diberikan oleh nabi Allah yang suci. Kita tidak dibiarkan terserandung dalam kegelapan dan pelanggaran. Kebenaran diberikan dengan jelas, dan dengan mudah dapat dimengerti oleh semua orang yang ingin berlaku jujur di hadapan pemandangan Allah. Perpuluhan dari penghasilan kita adalah milik Tuhan. Ia meletakkan tanganNya atas bagian yang Ia telah asingkan itu yang akan kita kembalikan kepadaNya dan berkata, Aku izinkan engkau menggunakan hartaKu setelah engkau mengasingkan sepersepuluh bagian dan telah datang dihadapanKu dengan pemberianpemberian dan persembahan-persembahan.NP 52.4

    Tuhan meminta perpuluhanNya diberikan ke dalam perbendaharaanNya. Biarlah dengan tegas, jujur dan dengan setia bagian ini dikembalikan kepadaNya. Selain ini Ia meminta pemberian-pemberian dan persembahan-persembahanmu. Tak seorangpun dipaksa untuk memberikan perpuluhan, pemberian dan persembahannya kepada Tuhan. Tetapi sebagaimana tentunya firman Allah diberikan pada kita, demikian pula tentunya Ia akan menuntut milikNya yang ada di tangan setiap orang. Jikalau manusia tidak setia dalam memberikan kepada Allah milikNya, jikalau mereka tidak mengindahkan perintahNya kepada bendahara-bendaharaNya, mereka tidak akan lama memiliki berkat yang Tuhan telah percayakan kepada mereka.NP 52.5

    Tuhan telah memberikan pekerjaan kepada setiap orang. Hamba-hambaNya harus bersekutu dengan Dia. Jikalau mereka suka, mereka sebenarnya dapat memutuskan hubungan dari Khalik mereka; mereka dapat menolak mengabdikan diri mereka dalam pekerjaanNya, apalagi harta benda mereka. Mereka mungkin gagal untuk melakukan penghematan dan penyangkalandiri dan mungkin lupa bahwa Tuhan menuntut pengembalian dari apa yang Ia telah berikan kepada mereka. Semua orang semacam itu adalah penatalayan yang tidak setia. Seorang penatalayan yang setia akan melakukan segala sesuatu yang dapat ia lakukan dalam pekerjaan Allah. Satu-satunya tujuan hidupnya adalah memenuhi kebutuhan dunia yang besar. R & H, Supplement 1 Desember, 1896.NP 53.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents