Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Kisah Para Rasul

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bab 50—Dihukum Mati

    Selama pemeriksaan pengadilan yang terakhir Paulus di hadapan Nero, kaisar telah menaruh kesan yang kuat akan kuasa perkataan rasul itu sehingga ia menunda keputusan perkara dari membebaskan atau pun mempersalahkan hamba Allah yang tertuduh itu. Tetapi segera muncul lagi kebencian kaisar terhadap rasul itu. Jengkel karena tidak sanggup menghentikan meluasnya agama Kristen, walaupun dalam rumah tangga kaisar, ia mengambil keputusan bahwa segera sesudah dalih yang masuk akal bisa didapat, rasul itu segera akan dihukum mati. Tidak lama kemudian Nero mengumumkan suatu keputusan yang mempersalahkan Paulus seorang yang mati syahid. Oleh karena seorang warga negara Roma tidak dapat tunduk kepada penganiayaan, ia divonis untuk dipenggal kepala.KR 430.1

    Paulus secara diam-diam dibawa ke tempat pelaksanaan hukuman mati. Sedikit sekali penonton diizinkan untuk hadir; karena pelaksana hukumannya takut akan luasnya pengaruhnya, khawatir bahwa orang-orang bertobat dapat dimenangkan kepada Kekristenan oleh melihat kematiannya. Namun demikian serdadu-serdadunya yang keras hati yang menyertai dia, mendengarkan perkataannya dan dengan keheranan melihat dia gembira dan malahan bersuka cita menghadapi kematian. Kepada beberapa orang yang menyaksikan dia mati syahid, roh pengampunannya terhadap pembunuh-pembunuhnya dan keyakinannya yang teguh kepada Kristus sampai pada akhirnya, terbukti menjadi suatu bau harum kehidupan kepada kehidupan. Lebih dari seorang menerima Juruselamat yang dikhotbahkan oleh Paulus, dan tidak lama sesudah itu dengan berani mencap iman mereka dengan darah mereka sendiri.KR 430.2

    Sampai jam yang paling akhir dari kehidupan Paulus telah membuktikan kebenaran dari perkataannya kepada orang-orang Korintus: “Sebab Allah yang telah berfirman: Dari dalam gelap akan terbit terang! Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa, kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga yang menjadi nyata di dalam tubuh kami.” 2 Korintus 4:6-10. Kecukupannya bukanlah dalam dirinya sendiri, tetapi dalam kehadiran dan perantaraan roh Ilahi-Nya yang memenuhi jiwanya dan membawa tiap-tiap ingatan ke dalam penaklukan kepada kemauan Kristus. Nabi itu menyatakan, “Yang hatinya teguh, Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.” Yesaya 26:3. Damai yang berasal dari surga yang dinyatakan pada wajah Paulus memenangkan banyak jiwa kepada Injil.KR 431.1

    Paulus berada dalam suasana surga. Semua yang bergaul dengan dia merasakan pengaruh persatuannya dengan Kristus. Fakta bahwa kehi-dupannya sendiri memberikan contoh tentang kebenaran yang dimasyhurkannya, memberikan kuasa yang meyakinkan tentang khotbahnya. Di sinilah terletak kuasa kebenaran. Pengaruh yang tidak dipelajari dan tidak disadari dari kehidupan rohani adalah khotbah yang paling meyakinkan yang dapat diberikan untuk Kekristenan. Bantahan, meskipun bila tak dapat dijawab, dapat menimbulkan perlawanan; tetapi suatu teladan yang saleh mempunyai suatu kuasa yang tidak mungkin dilawan sepenuhnya.KR 431.2

    Dalam kesunyiannya rasul itu lupa akan penderitaannya yang mendatang untuk mereka yang hampir akan ditinggalkannya untuk memerangi prasangka, kebencian, dan aniaya. Beberapa orang Kristen yang menemani dia ke tempat pelaksanaan hukuman mati dicobanya untuk menguatkan dan memberanikan oleh mengulangi janji-janji yang diberikan kepada mereka yang teraniaya karena kebenaran. Ia memastikan kepada mereka bahwa tidak ada sesuatu yang akan gagal yang telah dibicarakan oleh Tuhan mengenai anak-anak-Nya yang diuji dan yang setia itu. Untuk sesaat mungkin mereka merasa berat sebab banyak pencobaanmereka boleh jadi tidak menikmati kesenangan duniawi; tetapi mereka dapat memberanikan hati mereka dengan jaminan kesetiaan Allah, dengan mengatakan, “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.” 2 Korintus 1:12. Segera malam ujian dan penderitaan akan berakhir, dan kemudian akan tiba pagi damai yang gembira dan hari yang sempuma.KR 431.3

    Rasul itu memandang kepada keadaan yang besar di seberang, bukan dengan ketidakpastian dan ketakutan, tetapi dengan pengharapan yang gembira dan kerinduan yang mendalam. Sementara ia berdiri di tempat ia mati syahid, ia melihat bukannya pedang algojo atau tanah yang segera akan menerima darahnya; ia memandang, ke langit yang biru yang tenang pada musim panas itu ke takhta Abadi.KR 432.1

    Orang yang beriman ini memandang tangga penglihatan Yakub, yang menggambarkan Kristus, yang menghubungkan dunia dengan surga, dan manusia yang terbatas dengan Allah yang tidak terbatas. Imannya dikuatkan sementara ia teringat bagaimana bapa-bapa dan nabi-nabi telah bergantung kepada Seorang yang menjadi penunjang dan penghiburannya, dan untuk siapa ia sedang memberikan hidupnya. Dan dari orangorang suci ini yang dari abad ke abad telah menyaksikan iman mereka, ia mendengar jaminan bahwa Allah itu benar. Rekannya sebagai rasul, yang mengkhotbahkan Injil Kristus, keluar untuk menemui kefanatikan agama dan takhyul upacara kafir, aniaya, dan penghinaan, yang tidak menganggap diri mereka berharga kepada diri sendiri supaya mereka boleh mengangkat tinggi terang salib di tengah ketidaksetiaan yang gelap--ia dengar hal ini menyaksikan kepada Yesus sebagai Anak Allah, Jumselamat dunia. Dari rak, pancang, dan kamar di bawah tanah, dari sarang dan gua dari bumi ini, di sanalah jatuh ke telinganya teriakan kemenangan orang yang mati syahid itu. Ia mendengar kesaksian dari jiwajiwa yang kuat, yang meskipun miskin, dirundung malang, disiksa, namun menyaksikan dengan tidak gentar untuk kepercayaan mereka, dengan mengatakan, “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya.” Orangorang yang menyerahkan hidup mereka kepada iman ini, menyatakan kepada dunia bahwa Dia kepada siapa mereka telah percaya, sanggup untuk menyelamatkan dengan sempurnanya.KR 432.2

    Ditebus oleh pengorbanan Kristus, dibasuh dari dosa dalam darahNya, dan dipakaikan dalam kebenaran-Nya, Paulus menyaksikan dalam dirinya bahwa jiwanya adalah berharga pada pemandangan PenebusNya. Hidup-Nya disembunyikan dengan Kristus di dalam Allah, dan ia diyakinkan bahwa Dia yang telah mengalahkan kematian sanggup untuk memelihara sesuatu yang dipercayakan kepada-Nya. Pikirannya mengerti janji Juruselamat, “Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” Yohanes 6:40. Pikiran dan pengharapan-Nya dipusatkan pada kedatangan Tuhan kedua kalinya. Sementara pedang algojo turun dan bayangbayang kematian berkumpul keliling orang yang mati syahid itu, pikirannya yang terakhir timbul, sebagaimana yang mula-mula dalam kebangunan yang besar, untuk bertemu dengan Pemberi Hidup, yang akan menyambut dia kepada kesukaan orang-orang yang diberkati.KR 433.1

    Hampir berabad-abad telah lalu sejak Paulus yang sudah berubah itu menumpahkan darahnya sebagai saksi untuk sabda Allah dan kesaksian Yesus Kristus. Tidak ada tangan yang setia mencatat untuk generasi-generasi yang akan datang peristiwa-peristiwa yang terakhir dari kehidupan orang yang suci ini, tetapi Ilham telah melindungi bagi kita kesaksiannya yang tidak akan mati. Seperti gemuruh sangkakala suaranya bergema sepanjang abad, membangkitkan keberaniannya sendiri beriburibu saksi bagi Kristus dan membangunkan dalam beribu-ribu hati yang susah, gema dari kesukaannya sendiri yang menang: “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” 2 Timotius 4:6-8.KR 433.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents