Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Ketulusan

    Keberanian Moral yang Merugikan Beberapa Orang--“Setiap orang yang memiliki keberanian-keberanian moral untuk menyebut hal-hal ini dengan namanya yang benar, dan yang tidak mau terseret ke dalam jaring yang dibentangkan untuk yang tidak berhati-hati, yang tidak mau dirampok tanpa mengadakan protes, tidak akan dianggap baik oleh mereka dengan siapa mereka tidak sepaham. Anggota-anggota majelis dari komite yang tidak mau membela pemerasan dan urusan ganda, tetapi berpendirian teguh demi kebenaran, tidak akan diundang untuk hadir dalam rapat di mana rencana-rencana ini dibahas. Letter 4, 1896, hlm. 13, 15 16 (1 Juli 1896 kepada Orang-orang dalam Jabatan Tanggung Jawab).SM 35.1

    Harga Pemikiran Tajam--Biarlah kita ingat bahwa perlakuan yang berbeda dan tajam tidak pernah mem-bantu pekerjaan itu untuk memperkaya lembagalembaga Allah. Dengan pemeliharaan-Nya Allah mengambil uang yang diperoleh dengan tipu muslihat. Oleh praktik ketidakpuasan dan perpecahan yang tajam selalu tercipta. Kurang yakin terjadi. Ada kesan yang tetap bahwa seseorang berusaha mengambil yang terbaik dari orang lain dalam perdagangan. Ada orangorang yang berusaha membuat persyaratan yang tidak adil dan benar, sebab mereka merasa dapat melakukan hal ini, dan mereka akan melakukannya. Biarlah prinsip-prinsip salah yang telah masuk selama bertahun-tahun sekarang dibabat habis sampai ke akar-akarnya. Biarlah saudara-saudara menyukai keberhasilan. Mereka yang merasa dengan praktik curang dan kebijakan duniawi dapat memperoleh keuntungan dalam pekerjaan itu tidak memuliakan Allah. Ia tidak akan menerima setitik atau noktah dari persembahan tersebut. Allah membenci semua pertunjukan seperti itu.”- Manuscript 16, 1901, hlm. 14 (25 Februari 1901 Kesaksian kepada Gereja Battle Creek).SM 35.2

    Jabatan tidak Menyempurnakan Manusia--“Akan tetapi jabatan tidak menyempurnakan manusia. Ketulusan tabiat, roh Kristuslah, yang membuat dia bersyukur, .tidak mementingkan diri, tanpa perpecahan dan tanpa kemunafikan-imlah yang dihargai Allah. Bagi mereka yang, hidupnya tersembunyi dengan Kristus di dalam Allah, Tuhan berfirman, “Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.”SM 36.1

    Untuk semua orang dalam jabatan bertanggung jawab saya mempunyai suatu pekabaran yang diucapkan oleh mulut Tuhan-yaitu Yesaya 55.SM 36.2

    Pelajari pasal ini, dan biarlah tidak seorang manusia pun menganggap bahwa ia berada di atas sesama pekerjanya sebab tanggung jawab lebih besar tercakup dalam cabang pekerjaannya. Jika ia seperti Daniel, mencari kuasa yang hanya berasal dari Allah, supaya ia dapat menyatakan, bukan dirinya sendiri, bukan ketidaksempurnaannya dalam praktik mementingkan diri dan menipu, melainkan kebenaran dalam keadilan, ia tidak akan memiliki sedikit pun kesombongan atau sifat mementingkan diri; tetapi akan ditimbang dengan roh hikmat dari Allah.”-- Testimonies to Ministers, hlm. 356-357.SM 36.3

    Ketulusan Dipertahankan Apa pun Risikonya--“Dalam urusan kita yang menyangkut pekerjaan Allah, dan dalam menangani perkara-perkara suci, kita tidak dapat begitu cermat, berjaga-jaga terhadap roh tidak menghormati; misalnya, pekerjaan Allah tidak boleh digunakan dengan menipu, untuk melaksanakan suatu hal yang ingin kita lihat berhasil. Kehormatan, ketulusan, dan kepercayaan harus dilestarikan apa pun kerugiannya pada diri. Setiap pemikiran, perkataan, dan perbuatan kita harus dikaitkan dengan kehendak Kristus,”- Gospel Workers, hlm. 447.SM 37.1

    Tidak Ada Urusan di Bawah Tangan--“Jangan melakukan sesuatu dengan cara di bawah tangan; terbukalah seperti hari siang, berlakulah benar pada saudara-saudaramu, hadapilah mereka sebagaimana engkau ingin Kristus menghadapimu. Jika engkau memiliki Roh Kristus, engkau tidak akan dianggap enteng dan membuat banyak luka yang dianganangankan. “-- Review and Herald, Jilid 72, “No. 20, 14 Mei 1895.SM 37.2

    Ketulusan Moral Harus Teguh--Pekerjaan Allah memerlukan orang-orang yang kuasa moralnya tinggi untuk terlibat dalam penyebarannya. Orang-orang yang diperlukan adalah yang hatinya berani dengan semangat yang suci, orang-orang yang niatnya kuat yang tidak mudah goyah, yang dapat melepaskan setiap kepentingan yang bersifat mementingkan diri dan menyerahkan semua demi salib dan mahkota. Pekerjaan kebenaran masa kini adalah penderitaan bagi manusia yang setia pada pengertian terhadap yang benar dan kewajiban, yang ketulusan moralnya teguh, dan yang tenaganya sebanding dengan pemeliharaan Allah yang terbuka. Kemampuan-kemampuan seperti ini adalah lebih berharga daripada kekayaan yang tidak diceritakan yang ditanamkan dalam pekerjaan dan karya Allah. Tenaga, ketulusan moral, dan niat yang kuat untuk yang benar merupakan kemampuan-kemampuan yang tidak dapat didatangkan dengan sejumlah emas. Orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan ini akan mempunyai pengaruh di mana-mana. Kehi dupan mereka akan lebih berkuasa daripada kepandaian berpidato yang tinggi. Allah memerlukan orang-orang yang hatinya, pikirannya, dan moralnya tulus, yang dapat Ia jadikan tempat menyimpan kebenaran-Nya, dan yang dengan benar akan menyatakan prinsip-prinsipnya yang suci dalam kehidupan mereka sehari-hari.”-Testimonies, Jilid 3, hlm. 23.SM 37.3

    Ketulusan yang tidak Bengkok--“Seorang manusia yang jujur, menurut ukuran Kristus, adalah orang yang akan menyatakan ketulusan yang tidak bengkok. Timbangan menipu dan neraca palsu, yang dengan itu banyak yang berusaha memajukan kepentingan mereka di dunia, adalah kebencian pada pemandangan Allah. Namun banyak yang mengaku memelihara hukum-hukum Allah sedang berhadapan dengan timbangan palsu dan neraca palsu. Apabila seorang manusia sungguh-sungguh berhubungan dengan Allah, dan memelihara hukum-Nya dengan benar, maka kehidupannya akan menyatakan bukti; karena segala tindakannya akan serasi dengan pengaSM 38.1

    jaran-pengajaran Kristus. Ia tidak akan menjual kehor-matannya demi keuntungan. Prinsip-prinsipnya dibangun di atas landasan yang pasti, dan tindak-tanduknya dalam perkara-perkara duniawi adalah suatu catatan tentang prinsip-prinsipnya. Ketulusan yang teguh bersinar-sinar seperti emas di tengah-tengah barang rongsokan dan sampah dunia. Penipuan, kepalsuan, dan ketidaksetiaan mungkin tidak kentara dan tersembunyi dari mata manusia, tetapi tidak dari mata Allah. Malaikat-malaikat Allah, yang memperhatikan perkembangan tabiat dan menimbang kelayakan moral, mencatat dalam buku-buku surga transaksitransaksi kecil ini yang mengungkapkan tabiat. Jika seorang manusia pekerja dalam pekerjaan hidup sehari-hari tidak setia dan meremehkan pekerjaannya, dunia tidak akan menghakimi dengan tidak benar jika mereka menilai standarnya dalam bisnis.”-Testimonies, Jilid 4, hlm. 310-311.SM 39.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents