Mendidik Para Pemimpin
Bagi Tanggung Jawab--“Saya merasa agak gelisah terhadap engkau. Saya bermimpi engkau menceritakan pada saya beberapa kesusahanmu lalu saya berkata, Saudaraku, jika engkau memiliki roh sama seperti yang dimiliki Musa, maka engkau akan memiliki pekerja-pekerja yang baik bersamamu. Ketika Musa memikul banyak beban Tuhan memunculkan Yitro sebagai seorang penasihat dan penolong. Nasihat diterima dan beban-beban yang selama ini dipikulnya dibagi-bagi dengan orang lain dan tujuan dua kali lipat tercapai; Musa menjadi lega dan ia beroleh kesempatan lebih baik untuk kehidupannya, dan orang-orang belajar memikul tanggung jawab untuk melayakkan mereka melakukan pekerjaan dalam jabatan kepercayaan sehingga Israel tidak akan belajar berharap dan percaya pada satu orang dan merasa bahwa tidak ada orang yang dapat melakukan sesuatu bagi mereka kecuali datang kepada satu orang itu. Sekarang saya tahu memang sukar melepaskan beberapa tanggung jawab dan memberi orang lain kesempatan memegang semua keuntungan dan nasihat dari pengetahuanmu untuk menolong mereka. Kecuali hal ini dilakukan mereka akan segera memimpin tanpa petunjuk dan nasihat yang sekarang merupakan kesempatan untuk mereka miliki.”-Letter 64, 1886.SM 107.1
Ketua Mendidik dan Melatih--“Ketua Konferens Negara Bagian, dengan caranya mengurus, adalah mendidik para pendeta di bawah dia, dan bersamasama mereka dapat mendidik gereja-gereja sedemikian rupa sehingga tidak akan perlu memanggil pendetapendeta konferens dari daerah untuk membereskan kesulitan-kesulitan dan perselisihan dalam gereja. Jika pucuk pimpinan di konferens, selaku hamba-hamba yang setia, mau melaksanakan kewajiban mereka yang ditetapkan Surga, maka pekerjaan di konferens kita tidak akan dibiarkan menjadi kusut dalam kebingungan sedemikian rupa selama ini. Dan dalam bekerja begitu, para pekerja akan menjadi orang-orang bertanggung jawab yang tidak goyah, yang tidak akan gagal ataupun putus asa di tempat yang sukar. ”-Gospel Workers, hlm. 419.SM 107.2
Menolong yang tidak Berpengalaman--“Kepada mereka yang telah dikaruniakan banyak talenta oleh Allah, saya disuruh mengatakan: Tolong yang tidak berpengalaman; jangan membuat mereka putus asa. Bawa mereka kepada keyakinanmu; beri mereka nasihat secara ayah, ajarlah mereka seperti engkau mengajar pelajar-pelajar di sekolah. Jangan perhatikan kesalahan mereka, melainkan maklumi talenta mereka yang belum dikembangkan, lalu latih mereka untuk menggunakan dengan benar kekuatan-kekuatan ini. Ajarlah mereka dengan kesabaran, berilah mereka semangat untuk maju dan melakukan pekerjaan yang penting. Gantinya membuat mereka terus terlibat dalam melakukan hal-hal yang kurang penting, berilah mereka kesempatan memperoleh suatu pengalaman yang olehnya mereka dapat berkembang menjadi pekerja-pekerja yang dapat diandalkan. Dengan demikian banyak yang akan dicapai untuk pekerjaan Allah.SM 108.1
Mereka yang ditempatkan pada jabatan bertanggung jawab harus dengan sabar berusaha membuat orang lain terbiasa dengan semua bagian pekerjaan itu. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak ingin menjadi nomor satu, tetapi bahwa mereka senang dengan adanya orang lain yang mengetahui sampai kepada yang sekecil-kecilnya, dan berdaya guna sama seperti mereka. Mereka yang dengan setia memenuhi kewajiban mereka dalam hal ini, pada waktunya, akan ada sejumlah besar pekerja cerdas berdiri di sisi mereka yang telah mereka didik. Sekiranya mereka membentuk perkara-perkara sesuai dengan wawasan sempit yang mementingkan diri, maka mereka akan berdiri hampir sendirian. ”-Review and Herald, 4 Desember 1904.SM 109.1
Para Pemimpin Takut Mendidik Orang Lain--“Jika dalam pekerjaan pelayanan mereka orang-orang yang kita ajar mengembangkan suatu tenaga dan suatu kecerdasan yang bahkan lebih unggul daripada yang kita miliki, maka kita harus dipimpin untuk bergembira atas kesempatan beroleh bagian dalam pekerjaan mendidik mereka. Tetapi ada bahayanya bahwa beberapa orang dalam jabatan bertanggung jawab sebagai guru-guru dan pemimpin-pemimpin, akan bertindak seakan-akan talenta dan kesanggupan hanya diberikan kepada mereka saja, dan bahwa mereka harus melakukan semua pekerjaan supaya dapat memastikan bahwa itu telah dilakukan dengan benar.SM 109.2
Besar kemungkinan mereka mencari kesalahan dengan segala sesuatu yang tidak berasal dari mereka sendiri. Sejumlah besar talenta hilang pada pekerjaan Allah karena banyak pekerja yang ingin menjadi nomor satu, mau memimpin, tetapi tidak menurut. Walaupun mereka meneliti dengan ketat dan mengritik semua yang orang lain lakukan, mereka berada dalam bahaya karena menganggap bahwa apa yang berasal dari tangan mereka adalah sempurna.” Review and Herald, 4 Desember 1904.SM 109.3
Mengenal Talenta--“Mereka yang ditempatkan pada jabatan bertanggung jawab harus merasa kewajiban mereka untuk mengenal talenta. Mereka harus belajar bagaimana menggunakan orang-orang, dan bagaimana menasihati mereka, jika, kesalahan-kesalahan dibuat, mereka tidak boleh menarik diri, sambil merasa bahwa lebih mudah melakukan pekerjaan itu sendiri daripada mendidik orang lain. Mereka yang sedang belajar harus sabar diajar, aturan demi aturan, baris demi baris, di sini sedikit di sana sedikit. Setiap usaha harus diadakan, dengan aturan dan contoh, ajarkan pada mereka metode-metode yang benar.SM 110.1
Banyak dari antara mereka yang mempunyai tanggung jawab yang diletakkan di atas mereka, yang dipilih menjadi ketua konferens, bukan dipilih karena kesempurnaan tabiat mereka, atau karena pengetahuan mereka yang unggul, melainkan karena Tuhan menyatakan bahwa jika mereka cukup rendah hati untuk belajar dan tidak merasa mereka semua siap untuk tamat, maka Ia akan mengajarkan jalan-Nya kepada mereka. ”-Manuscript 55, 1897 (3 Juni 1897, Perkembangan Pekerja-pekerja).SM 110.2