Mewakilkan
Sukses Memimpin
- Contents- Prakata
- Pentingnya Organisasi
- Manajemen
- Kepemimpinan Kristen
- Kebaikan, Kelembutan, Simpati
- Kesetiaan
- Kerendahan Hati
- Ketulusan
- Kesanggupan
- Iri Hati
- Keyakinan
- Pengaruh
- Tanggung Jawab Rumah Tangga
- Kepribadian
- Kekuasaan
- Kediktatoran
- Mengendalikan Pikiran Orang Lain
- Kerabat Kerja
- Mewakilkan
- Membuat Keputusan
- Memiuh Personel
- Mendidik Para Pemimpin
- Kritikan
- Kerja Sama
- Menegur Kesalahan
- Disiplin Diri
- Peningkatan Diri
- Besar Pada Yang Kecil
- Rapat Komite
- Keuangan
- Keberanian
- Kesehatan
- Percaya Akan Allah
Search Results
- Results
- Related
- Featured
- Weighted Relevancy
- Content Sequence
- Relevancy
- Earliest First
- Latest First
- Exact Match First, Root Words Second
- Exact word match
- Root word match
- EGW Collections
- All collections
- Lifetime Works (1845-1917)
- Compilations (1918-present)
- Adventist Pioneer Library
- My Bible
- Dictionary
- Reference
- Short
- Long
- Paragraph
No results.
EGW Extras
Directory
Mewakilkan
Beri Tanggung Jawab pada Orang Lain--“Orangorang yang memimpin harus memberi tanggung jawab pada orang lain, dan membiarkan mereka merencanakan dan merancang serta melaksanakan, sehingga mereka bisa mendapat pengalaman. Berilah mereka nasihat apabila perlu, tetapi jangan ambil alih pekerjaan itu karena engkau merasa bahwa saudarasaudara itu membuat kesalahan. Allah merasa iba terhadap pekerjaan itu bila pikiran dan rencana satu orang diikuti tanpa pertanyaan. Allah tidak akan dihormati “sekiranya keadaan seperti itu berlangsung. Semua pekerja kita harus ada tempat untuk menggunakan pertimbangan dan kebijaksanaan mereka sendiri. Allah telah memberi manusia talenta-talenta yang Ia maksudkan supaya mereka menggunakannya. Ia telah memberi mereka pikiran, dan Ia maksudkan supaya mereka menjadi pemikir-pemikir, dan melakukan hasil pikiran dan rencana mereka sendiri, bukan bergantung atas orang lain untuk berpikir bagi mereka.SM 86.1
Saya pikir saya sudah sangat banyak membentangkan perkara ini di hadapanmu, tetapi saya melihat tidak ada perubahan dalam tindakan-tindakanmu. Kita menginginkan setiap orang yang bertanggung jawab memberikan tanggung jawab kepada orang lain. Tetapkan orang-orang lain pada pekerjaan yang akan menuntut mereka untuk merencanakan, dan menggunakan pertimbangan. Jangan didik mereka bergantung atas pertimbanganmu. Orang-orang muda harus dila- tih menjadi ahli-ahli pikir. Saudara-saudaraku, jangan sesaat pun merasa caramu sempurna, dan bahwa mereka yang berhubungan denganmu harus menjadi bayanganmu, harus menggemakan kata-katamu, mengulangi gagasan-gagasanmu, dan melaksanakan rencana-rencanamu.”-Testimonies to Ministers, hlm. 302-303.SM 86.2
Memandang pada Allah Bukan pada Manusia--“Saya bicara lama dengan Saudara Bell. Saya sampaikan padanya banyak hal. Saya berusaha menge-mukakan padanya di mana para pemimpin kita membuat kesalahan dan menghalangi pekerjaan yang mereka begitu rindu untuk majukan. Masing-masing merasa bahwa dialah satu-satunya orang yang harus memikul semua tanggung jawab, dan mereka membentangkan terlampau banyak alasan dan gagal mendidik orang lain untuk berpikir, bertindak, menjadi pejabat, mengangkat beban, karena mereka tidak memberi mereka kesempatan.SM 87.1
Saya katakan padanya bukanlah rencana Allah supaya hal itu demikian. Ia bertindak begini dan menghimpun kepada dirinya sendiri -banyak sekali beban yang ia tidak kuat untuk memikulnya dan ia tidak dapat berlaku adil pada apa saja. Allah telah memberi pekerjaan kepada setiap orang, sesuai dengan kemampuan masing-masing, dan bila satu orang menyambut gagasan bahwa ia harus menghimpun semua tanggung jawab karena ia merasa ia dapat melakukan sedikit lebih sempurna daripada orang lain, maka ia berdosa terhadap dirinya sendiri dan ia berdosa terhadap saudara-saudaranya. Ia sedang mendidik orang-orang supaya berharap padanya, mengharapkan segala sesuatu harus datang melalui dia, dan mereka tidak dididik untuk berharap pada Allah dan mengharapkan Allah melakukan perkara-perkara besar bagi mereka. Mereka bergantung atas orang lain dan meng-andalkan orang lain daripada Allah yang hidup itu, dengan demikian banyak yang tidak memiliki pengalaman yang seharusnya mereka miliki yang akan menjadikan mereka pekerja-pekerja yang berdaya guna.”-Letter 24,1883, hlm. 1,2 (23 Agustus 1883, kepada Willie dan Mary White).SM 87.2
Biarkan Orang Lain Memikul Tanggung Jawab--“Saya sangat merasakan pekerjaanmu yang terus me-lelahkan. Tolong suruh orang lain bekerja dan kurangi pekerjaanmu. Allah tidak menginginkan engkau atau Pendeta Haskell menjadi korban. Ia menginginkan engkau mengurangi pekerjaan dan lebih banyak menjadi seorang perencana, seorang manajer. Akan ada waktunya bila pekerjaan khususmu secara positif memang diperlukan tetapi saya memprotes engkau karena terlalu banyak mengambil pekerjaan. Allah tidak menuntut itu darimu dan engkau tidak boleh melakukannya. Maukah engkau memperhatikan nasihat? Maukah engkau membiarkan orang lain belajar memikul tanggung jawab walaupun mereka membuat kekeliruan sementara engkau seorang yang hidup harus menunjukkan kepada mereka bagaimana bekerja?SM 88.1
Kepada saya telah ditunjukkan bahwa engkau sendiri dan Pendeta Haskell harus pada usiamu meletakkan beban atas orang lain. Jangan terlampau ba nyak menghadiri perkemahan, bicara dan bekerjalah sedikit di perkemahan yang engkau hadiri, dan ini akan memaksa orang lain tampil ke depan supaya mendapat pengalaman yang penting bagi mereka. Dalam rangka melakukan hal ini, engkau harus bekerja sedikit dan orang lain yang bekerja banyak. Kita menginginkan pertolongan tiap-tiap orang tua yang berpengalaman dan telah ditunjukkan pada saya, pekerjaan itu bertumbuh semakin lama semakin penting. Kita menginginkan orang-orang yang berpengalaman ini sebagai penasihat-penasihat. Kita tidak dapat mengabaikan mereka. Ini bukanlah suara Ny. White tetapi itu adalah pekabaran dari Allah untuk engkau. Maukah engkau memperhatikannya, engkau berdoa? Maukah engkau menjadi bijaksana? Maukah engkau menjadi manajer dan sedikit bekerja?”-Letter 117, 1886, hlm. 6 (25 Juni 1886 kepada Saudara Butler. Usia: Butler 52; Haskell 53).SM 88.2
Bahaya Meninggikan Diri--“Sekarang, saudaraku, saya merasakan perhatian yang sangat dalam bagimu, kalau tidak saya tidak akan menulis kepadamu sebagaimana yang telah saya lakukan. Tetapi dengan saya, saya harus setia. Saya menyampaikan hal-hal sebagaimana adanya, dan sementara saya menginginkan supaya semua bersatu dalam satu ikatan persatuan yang sempurna di Sanatorium, saya tidak menginginkan persatuan semacam dan mutunya seperti itu yakni engkau akan menjadi pikiran dan pertimbangan bagi setiap orang dari antara mereka, dan mereka menganggap setiap usulan dan rencana, perkataan dan perbuatan, sebagai tanpa kekeliruan dan kesalahan. Di antara banyak penasihat ada keamanan. Allah tidak menginginkan banyak pikiran merupakan bayangan pikiran satu orang. Allah memberikan otak kepada manusia untuk digunakan, kecerdasan untuk dikem-bangkan, untuk digunakan bagi kemuliaan-Nya; dan Ia akan menjadi Oknum yang menempa, mengendalikan, dan membentuk pikiran menurut kesan-Nya sendiri. Manusia hanyalah manusia apa pun pekerjaan mereka. Semakin banyak tanggung jawab jabatan, semakin penting bahwa orang yang berdiri pada kedudukan ini tidak memiliki lebih banyak kehormatan atau kemuliaan yang diberikan kepadanya daripada demi kebaikannya. Pada hakikatnya, orangorang hancur melalui pujian dan penghormatan yang diberikan kepada mereka seakan-akan mereka sem-purna. Sementara penghormatan layak diberikan kepada mereka yang lebih Allah percayai daripada talenta-talenta biasa, orang yang mendapat karunia seperti itu perlu berjalan dengan lebih rendah hati dan lebih dekat dengan Allah bila ia bergerak maju. Semua pengaruh yang diberikan kemampuan-kemampuan ini padanya akan menjadikannya orang yang lebih baik, lebih suci, lebih lembut, dan rendah hati, atau itu akan membawa dia merasa seperti orang lain yang merasa, aku bukan orang biasa, dan aku dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan orang lain, dan tidak akan ada dosa. Ini adalah kesalahan biasa, tetapi itu adalah kesalahan yang membinasakan. Bahwa manusia perlu mempelajari pelajaran-pelajaran penting sehari-hari dari Mahaguru yang pernah dunia kenal. Kristus harus berdiam di hati orang itu, sama seperti darah harus ada di dalam tubuh dan beredar di situ sebagai kuasa yang memberi hidup. Terhadap pokok pembicaraan ini saya tidak dapat terlampau mendesak. Saya tidak dapat terlalu kuat menekankannya kepadamu, sehingga engkau tidak akan percaya pada diri.”-Letter 7, 1886 (26 April 1886 kepada J. H. Kellogg).SM 89.1
Kewajiban Melatih Orang Lain--“Walaupun tampak bagimu sulit untuk melepaskan dirimu sendiri dari tanggung jawab-tanggung jawab yang orang lain tidak dapat pikul, adalah kewajibanmu untuk melatih orang lain berdiri pada jabatan bertanggung jawab supaya sekiranya engkau memerlukan perubahan dan istirahat, yang adalah hakmu, engkau dapat memperolehnya. Saya rasa engkau dan istrimu harus mengunjungi California. Dan sekali lagi engkau telah bekerja dengan sekuat tenaga karena tekanan rencana yang tinggi. Allah telah menyelamatkan nyawamu, tetapi engkau bukan orang yang tidak bisa mati, dan engkau bisa mati sebagaimana orang-orang lain telah mati sebelum engkau yang seharusnya hidup dua tahun tetapi cuma satu tahun.SM 91.1
Selama beberapa tahun ketika masalah-masalah tentang Sanatorium dibentangkan di hadapan saya, kepada saya telah ditunjukkan bahwa engkau sedang memuati dirimu sendiri sampai engkau sakit, dan dengan berbuat demikian engkau menghilangkan pengalaman orang lain. Mereka yang berhubungan dengan engkau begitu dekat di Sanatorium sudah siap membenarkan setiap kiat yang dapat engkau buat, dan setiap usulan, sambil mengatakan, Ya, tetapi tanpa menggunakan pertimbangan pribadi mereka dan tanpa membebani pikiran mereka sehingga berpikir keras supaya mereka dapat memperoleh pendapatpendapat yang sehat dan gagasan-gagasan yang terang, bukan pinjaman melainkan milik mereka sendiri. Orang-orang dalam jabatan bertanggung jawab telah memenuhi syarat untuk diri mereka sendiri pada arah ini dengan suatu proses sedemikian rupa sebagaimana engkau dan yang lain-lain harus lalui untuk dilayakkan bagi pekerjaan tersebut. Sekarang jika engkau membebaskan orang-orang ini dari bagian tanggung jawab pekerjaan itu mereka hanyalah mesin-mesinmu. Kepalamu yang merencanakan, merancang, mengalihkan, dan mengendalikan, memutarnya supaya berjalan, untuk diputar kembali. Inilah salah satu alasan mengapa kita hanya memiliki sedikit pekerja otak sekarang; dan inilah alasan mengapa pekerja-pekerja otak itu sudah mulai lenyap dari kalangan kita ke liang lahat mereka, karena mereka adalah otak bagi orang lain. Sebagai seorang ibu dengan tegas saya katakan padamu,selaku seorang anak laki-laki, engkau telah membuat suatu kegagalan yang menentukan di sini. Sekarang saya tidak dapat menjelaskan satu-satu semua kesalahan ini, tetapi padamu ada cinta akan keunggulan apakah engkau melihatnya atau tidak, dan sekiranya itu tidak dipelihara maka di sampingmu sudah akan ada orang-orang yang telah dikembangkan sebagai dokter-dokter yang berguna, orang-orang yang akan terus bertumbuh, dan yang atasnya engkau dapat bergantung. Tetapi engkau tidak memberikan kepada mereka semua keuntungan yang engkau sendiri akan tuntut sekiranya engkau berada di tempat mereka. Mereka perlu, dan masalahnya menuntut bahwa engkau harus berbuat lebih banyak untuk mereka bila mereka tiba pada suatu titik tertentu dari yang engkau berikan kepada mereka Untuk menyempurnakan mereka dalam pekerjaan. Apakah engkau merancangnya atau mengetahuinya atau tidak, engkau telah mengikat mereka datang sampai sedemikian jauh dan tidak lebih jauh. Ini tidak adil bagi mereka atau bagimu, juga tidak adil bagi Sanatorium yang begitu banyak bergantung atas satu orang. Itu tidak boleh demikian di salah satu lembaga kita sebab itu bukanlah cara Allah. ”-Letter 7,1886 (26 April 1886 kepada J. H. Kellogg).SM 91.2
Hikmat dari Allah Dijalinkan dalam Pengalaman Sehairi-hari--“Dengan kasih karunia Kristus dalam jiwa, engkau menjadi perkasa melalui Allah, menghantam punggung kuasa kegelapan. Tak ada kuasa kecuali kebenaran yang akan tetap membuat engkau teguh, sambil memiliki kemuliaan Allah yang selalu kelihatan. Mereka yang berhubungan erat dengan engkau mempunyai tanggung jawab yang khidmat. Engkau meletakkan keyakinan pada mereka, dan adalah kewajiban mereka bergantung pada Allah, dan mengarahkan satu pandangan kepada kemuliaan-Nya, sambil bergantung dengan teguh di tangan Yang Mahakuasa, tidak mengandalkan atau bergantung pada tangan manusia. Mereka harus mengerahkan sekuat kuasa mereka kemampuan-kemampuan mereka sendiri yang dikaruniakan Allah, karena mereka harus memberikan pertanggungjawaban yang sama kepada Allah; mereka harus bertumbuh secara tetap; mereka tidak pernah berhenti bergerak maju. Tetapi semua bantuan yang dapat dibawa kepada mereka sebagai serdadu-serdadu Yesus Kristus dalam peperangan kudus ini harus dicatat. Semua pengetahuan yang akan rasul ketahui sebagai ilmu yang benar, sedapat mungkin harus diakui. Segala sesuatu yang dapat menguatkan atau memperluas pikiran harus dikembangkan sampai kepada kuasa pribadi yang tertinggi. Dan meskipun semua ini mungkin merupakan kesempatan mereka yang berhubungan dengan engkau, tetapi sedikit saja sekarang yang membuat standar, dan ada bahaya terhadap mereka akan tertipu dalam prestasi mereka sendiri. Mereka akan jatuh kembali jika tidak bertumbuh, dan engkau juga akan berada di bawah angan-angan kecuali hikmat yang berasal dari Allah dijalin ke dalam pengalamanmu sebagaimana pada pengalaman mereka sehari-hari.SM 93.1
Saya telah memikirkan alasan-alasanmu mengapa tidak mempercayakan tanggung jawabmu kepada para pekerjamu; tetapi engkau belum sama besar kekecewaan seperti Juruselamat kita disusahkan dan dikecewakan dengan pekerjaan kita yang serampangan. Kita hanya menunjukkan begitu sedikit kesetiaan kepadaNya yang telah membeli kita dengan darah-Nya sendiri. Saya merasa senang dengan setiap minat yang engkau tunjukkan dalam perkara-perkara rohani. Cara untuk menjadi besar dan mulia adalah menjadi seperti Yesus, suci, kudus, dan tak bercela. Kehormatan yang mungkin engkau terima dari bidang medis dan orang-orang besar tidaklah banyak artinya sebagaimana saya melihatnya, tetapi kehormatan yang engkau terima dari Tuhan sangatlah besar nilainya. Saya menginginkan engkau jangan sampai menjadi seorang yang hampir menang, melainkan seorang pe-menang, dan lebih daripada pemenang melalui Dia yang telah mengasihi engkau dan menyerahkan nyawa-Nya sendiri untuk menyelamatkan engkau dari kebinasaan. Engkau memerlukan lebih banyak dan lebih besar kepercayaan pada Allah setiap hari. Saya menginginkan engkau menjadi orang yang paling berbahagia yang berada di surga. Saya menginginkan supaya engkau berada dalam kedamaian dengan Allah di bumi, dan memiliki surga nanti. Engkau harus berjuang dalam peperangan iman supaya dapat mengalahkan sifat acuh tak acuh dan ketidaksetiaan.” -Letter 7, 1886 (26 April 1886 kepada J. H. Kellogg).SM 94.1
Nasihat kepada Pemimpin yang Suka Menguasai--“Sementara engkau terlampau banyak yang harus dikerjakan, orang lain terlampau sedikit. Engkau tidak memberi kesempatan kepada orang lain untuk meningkat dalam daya guna dengan pengalaman praktis.SM 95.1
Engkau mau ditolong dan dibantu, jika para penolongmu mau meninggalkan tanggung jawab utama yang terletak di atasmu. Terutama di antara orang-orang sekampungmu sendiri engkau ingin tempatkan di atas orang lain.SM 95.2
Tampaknya engkau tidak akan memiliki kesanggupan untuk mendidik orang-orang muda dan memberi mereka suatu kesempatan melakukan apa yang dapat dilakukan talenta mereka jika mereka diberi kesempatan untuk belajar. Inilah pekerjaan yang seharusnya telah selesai, tetapi yang tidak engkau kerjakan. Jika engkau tidak mementingkan diri sendiri, jika engkau memiliki kelemahlembutan dan kerendahan hati seperti Kristus, maka engkau mau belajar bagaimana melatih orang-orang muda guna pelayanan yang bermanfaat....SM 95.3
Engkau tidak sabar berusaha menjadikan orang lain terbiasa dengan semua bagian pekerjaan. Ini karena engkau ingin menjadi nomor satu, dan tidak menginginkan orang lain mengetahui perincian pekerjaan, atau menjadi berdaya guna sama seperti engkau. Engkau terlampau banyak yakin pada diri sendiri, terlampau tinggi menilai kesanggupanmu sendiri. Sekarang seharusnya sudah berdiri di sampingmu banyak pekerja cerdas yang telah engkau didik. Tetapi engkau telah membentuk perkara-perkara sesuai dengan wawasanmu yang sempit, dan tetap berdiri hampir sendirian....SM 96.1
Adalah kewajibanmu mengubah arah tindakanmu. Belajarlah melihat dan mengetahui kesanggupan dan talenta pada orang lain di samping dirimu sendiri. Demi Kristus, janganlah menjadi tuan atas harta pusaka-Nya melainkan jadilah teladan bagi kawanan domba. Berikan kepada orang lain keuntungan semua pengetahuan yang Tuhan karuniakan kepadamu. Ia telah mengaruniakan kepadamu pengetahuan ini supaya engkau dapat memberikannya. Ajarkan kepada orang lain segala sesuatu yang engkau ketahui, bukan dengan cara yang sewenang-wenang, menyoroti kesalahan mereka dan menertawakan kebodohan mereka; melainkan dengan roh yang baik, engkau sendiri duduklah di kaki Yesus sebagai seorang pelajar. Masukkan orang-orang muda ke dalam misimu, dan jadilah guru mereka, ajarlah mereka sebagaimana engkau mengajar pelajar-pelajar di sebuah sekolah.”Letter 10,1894 (27 Oktober 1894 kepada J. O. Corliss).SM 96.2
Dalam pekerjaan-Nya sekarang, Tuhan, akan merasa senang dengan adanya mereka yang terlibat dalam setiap bagian pekerjaan-Nya, waspada terhadap kecenderungan untuk memikul sendiri tanggung jawab yang mereka tidak dipanggil untuk memikulnya. Beberapa hamba-Nya harus memimpin perkaraperkara bisnis yang berkaitan dengan pekerjaan-Nya di bumi; yang lain harus memelihara perkara-perkara rohani. Setiap pekerja harus berusaha melakukan bagiannya dengan sebaik-baiknya, membiarkan, kepada orang-orang lain kewajiban yang dipercayakan kepada mereka. ”-Review and Herald 5 Oktober 1905.SM 97.1
Beri Tanggung Jawab pada Orang Lain--“Saya pikir sudah sangat banyak saya membentangkan perkara ini di hadapanmu, tetapi saya tidak melihat adanya perubahan dalam tindakan-tindakanmu. Kita menginginkan setiap orang yang bertanggung jawab memberikan tanggung jawab kepada orang lain. Tetapkan orang lain pada pekerjaan yang akan mewajibkan mereka merencanakan dan menggunakan pertimbangan. Jangan didik mereka bergantung atas pertimbanganmu. Orang-orang muda harus dididik menjadi ahli-ahli pikir. Saudara-saudaraku, janganlah sesaat pun merasa bahwa jalanmu sempurna, dan bahwa mereka yang terkait dengan engkau harus men-jadi bayanganmu, harus menggemakan perkataanmu, mengulangi gagasan-gagasanmu, dan melaksanakan rencana-rencanamu.”-Testimonies to Ministers, hlm. 302-303.SM 97.2
Tak Ada Kekuasaan Raja dalam Kekristenan--“ Allah tidak menetapkan suatu kuasa raja di dalam Kekristenan untuk mengendalikan seluruh badan, atau mengendalikan setiap cabang pekerjaan. Ia tidak menentukan bahwa beban kepemimpinan harus dipi-kulkan ke atas beberapa orang. Tanggung jawab dibagi-bagikan di antara banyak orang yang memiliki kemampuan.”--Testimomes, Jilid 8, hlm. 236.SM 98.1