Kerabat Kerja
Sukses Memimpin
- Contents- Prakata
- Pentingnya Organisasi
- Manajemen
- Kepemimpinan Kristen
- Kebaikan, Kelembutan, Simpati
- Kesetiaan
- Kerendahan Hati
- Ketulusan
- Kesanggupan
- Iri Hati
- Keyakinan
- Pengaruh
- Tanggung Jawab Rumah Tangga
- Kepribadian
- Kekuasaan
- Kediktatoran
- Mengendalikan Pikiran Orang Lain
- Kerabat Kerja
- Mewakilkan
- Membuat Keputusan
- Memiuh Personel
- Mendidik Para Pemimpin
- Kritikan
- Kerja Sama
- Menegur Kesalahan
- Disiplin Diri
- Peningkatan Diri
- Besar Pada Yang Kecil
- Rapat Komite
- Keuangan
- Keberanian
- Kesehatan
- Percaya Akan Allah
Search Results
- Results
- Related
- Featured
- Weighted Relevancy
- Content Sequence
- Relevancy
- Earliest First
- Latest First
- Exact Match First, Root Words Second
- Exact word match
- Root word match
- EGW Collections
- All collections
- Lifetime Works (1845-1917)
- Compilations (1918-present)
- Adventist Pioneer Library
- My Bible
- Dictionary
- Reference
- Short
- Long
- Paragraph
No results.
EGW Extras
Directory
Kerabat Kerja
Bagi Setiap Orang Jalur Khusus Pelayanan-Nya--“Tahun 1903, saya menulis kepada Ketua sebuah Kon-ferens: “Dengan sarana satu perwakilan, yaitu Yesus Kristus, secara misterius Allah menghubungkan semua orang bersama-sama. Bagi setiap orang Ia telah menetapkan suatu jalur pelayanan yang khusus; dan kita harus cepat mengerti bahwa kita harus awas terhadap meninggalkan pekerjaan yang diberikan kepada kita supaya kita dapat mencampuri para perantara yaitu orang-orang lain yang melakukan suatu pekerjaan yang tidak sama dengan pekerjaan kita sendiri. Tidak kepada seorang pun pekerjaan ditetapkan untuk mencampuri pekerjaan salah satu teman sekerjanya, sambil berusaha mengambilnya di tangannya sendiri; karena ia hendak menanganinya sedemikian rupa sehingga ia akan merusaknya. Kepada satu orang, Allah memberikan suatu pekerjaan yang berbeda dengan pekerjaan yang diberikan-Nya kepada orang lain.”Manuscript 29,1907, hlm. 9,10 (Tanggung Jawab Pribadi dan Persatuan Kristen, Januari 1907).SM 79.1
Hormat Satu Sama Lain--“Masing-masing harus berdiri di atas bagiannya dan di tempatnya, melakukan pekerjaannya. Setiap orang di antara kamu di hadapan Allah harus melakukan suatu pekerjaan yang besar, suci dan hebat untuk zaman akhir ini. Setiap orang harus memikul tanggung jawabnya yang berat. Allah sedang menyiapkan masing-masing untuk melakukan pekerjaannya yang ditetapkan, dan masing-masing harus dihormati dan dihargai sebagai seorang saudara yang dipilih Allah, dan indah pada pemandangan-Nya. Jika hal ini dilakukan, kesalahan-kesalahan akan dibuat; gerakan-gerakan salah akan diambil. Bahaya, bukannya kebaikan yang akan dilakukan. Tidak seorang pun dari antara kamu yang perlu takut terhadap orang lain, jangan sampai orang lain akan menduduki tempat yang tertinggi. Tanpa perpecahan dan kemunafikan masing-masing harus diperlakukan.SM 79.2
Jalur pekerjaan yang sama tidak akan diberikan kepada para pekerja; dan untuk alasan ini engkau perlu berembuk bersama-sama dengan kebebasan dan keyakinan itu yang harus ada di antara para pekerja Tuhan. Semua perlu memiliki hanya sedikit keyakinan pada diri, dan jauh lebih besar keyakinan pada seorang yang hebat dalam nasihat yang mengetahui akhir sejak permulaan.SM 80.1
Apabila kamu menghormati satu sama lain, maka kamu akan menghormati Yesus Kristus. Engkau tidak usah menunjukkan preferensi; karena Tuhan tidak menunjukkan preferensi kepada orang-orang pilihanNya. Ia mengatakan, “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba; sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat; karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” Inilah keyakinan yang Tuhan mau engkau pelihara dalam dirimu satu sama lain. Kecuali engkau melakukan hal ini lebih daripada yang engkau lakukan pada pengalamanmu yang lalu, maka engkau tidak akan berjalan dan bekerja di bawah pimpinan Roh Allah. Allah ingin engkau bersatu dalam tali persahabatan yang menyenangkan. Sebagai pekerja-pekerja Tuhan, engkau harus mengungkapkan rencana-rencanamu kepada satu sama lain. Rencana-rencana ini harus dipertimbangkan dengan cermat dan dengan berdoa; karena Tuhan akan meninggalkan mereka yang tidak melakukan hal ini sehingga tersandung pada kepintaran dan kebesaran mereka sendiri yang dianggap unggul....SM 80.2
Satu orang tidak boleh menyangka bahwa kepin-tarannya tidaklah mungkin membuat suatu kesalahan. Allah mau supaya yang terbesar memelihara kerendahan hati yang akan memimpin dia menjadi hamba semua orang, jika kewajiban memerintahkannya.SM 81.1
Tetapi sementara engkau mengasihi sebagai saudara-bersaudara, dan memikirkan jiwa demi jiwa, hati demi hati, hidup demi hidup, engkau secara pribadi harus bergantung sepenuhnya pada Allah. Ia akan membantu engkau. Ia tidak senang apabila engkau bergantung satu sama lain untuk memperoleh terang dan hikmat serta pengarahan. Tuhan harus menjadi hikmat kita. Secara pribadi kita harus mengetahui bahwa Ia adalah pengudusan dan penebusan kita.SM 81.2
Kepada-Nya kita boleh berharap; pada-Nya kita boleh percaya. Bagi kita Ia akan menjadi pertolongan pada waktunya setiap kali diperlukan.SM 81.3
Apa saja kewajiban kita dalam pelbagai bidang pe-kerjaan, ingat bahwa Allah adalah Jenderal atas semuanya. Engkau tidak boleh menjauhkan diri dari Dia sehingga melumpuhkan senjatamu. Engkau terlampau cenderung mengukur dirimu sendiri di antara engkau sendiri dan membandingkan dirimu sendiri satu sama lain, sambil menimbang-nimbang pentingnya pekerjaanmu. Maukah engkau ingat bahwa perbandinganperbandinganmu dapat jatuh jauh dari tanda? Bukanlah’ jabatan atau pangkat yang Tuhan perkirakan. Ia memandang untuk melihat berapa banyak Roh Tuhan yang engkau pelihara dan berapa banyak keserupaan dengan Kristus yang dinyatakan pekerjaanmu”. -Letter 49 (September 1897, kepada Daniells, Colcord, Faulkhead, Palmer, Salisbury).SM 81.4
Bersatu Padu dalam Majelis--“Sebagai saudarasaudara yang ditempatkan di mana engkau harus lebih banyak atau kurang berhubungan, engkau harus bersatu padu dalam majelismu, dalam pergaulanmu, dalam roh, dan dalam semua pekerjaanmu. Satu orang di antara engkau tidak boleh dijadikan penasihat untuk semua .”-Letter 49, (September 1897, Para Pekerja di Lembaga Kita).SM 82.1
Tidak Seorang pun yang Mengendalikan--“Dalam berembuk guna kemajuan pekerjaan, tidak ada satu orang yang menjadi kuasa yang mengendalikan, suatu suara untuk keseluruhan. Metdde-metQde dan rencana-rencana yang diajukan harus dipertimbangkan dengan cermat, sehingga semua saudara dapat menimbang kebajikan relatif mereka dan ‘memutuskan mana yang harus diikuti. Dalam mempelajari bidang-bidang ke mana tampaknya kewajiban memanggil kita, sebaiknya memperhitungkan kesulitankesulitan yang akan dihadapi dalam bidang-bidang ini.”-Testimonies, Jilid 7, hlm. 259.SM 82.2
Bersatu Padu--“Sebagai saudara-saudara yang di-tempatkan di mana engkau harus lebih banyak atau kurang berhubungan, engkau harus bersau padu dalam majelismu, dalam pergaulanmu, dalam roh, dan dalam semua pekerjaanmu. Satu orang dari antara engkau tidak boleh dijadikan penasihat untuk semua.-Letter 49, 1897.SM 83.1
Tanggung Jawab Dibagi--“Pekerjaan Allah tidak diserahkan pada pertimbangan dan pilihan satu orang, tetapi dibagi di antara mereka yang didapati rela bekerja dengan penuh perhatian dan pengorbanan diri. Begitulah semua, sesuai dengan kecakapan dan kesanggupan yang Allah berikan pada mereka, memikul tanggung jawab yang telah ditetapkan-Nya untuk mereka.SM 83.2
Perhatian penting dari suatu bangsa yang besar dipercayakan kepada orang-orang yang talentanya melayakkan mereka memangku tanggung jawab ini. Ada yang dipilih untuk memimpin urusan bisnis; yang lain dipilih untuk memelihara perkara rohani yang berkaitan dengan kebaktian pada Allah. Semua pelayanan keagamaan dan setiap cabang bisnis harus menyandang tanda tangan surga. “Kudus bagi Tuhan harus menjadi semboyan para pekerja dalam setiap departemen. Itu dianggap penting sehingga segala sesuatu diadakan dengan teratur, dengan kesopanan, dengan kesetiaan, dan tuntas.--Manuscript 81, 1900 hlm. 6, 12 (Diary 1 September 1903. Ditulis tahun 1900, Pemerintahan Salomo).SM 83.3
Tidak ada Satu Pikiran yang Sama dengan Manajemen Konferens--“Bila seorang pekerja dipilih untuk mengetuai suatu konferens, tugas itu sendiri tidak mendatangkan kepadanya kuasa kesanggupan yang tidak ia miliki sebelumnya.SM 84.1
Jabatan yang tinggi tidak memberikan kebajikan kepada tokoh Kristen. Orang yang menyangka bahwa pikiran pribadinya sanggup merencanakan dan merancang untuk semua cabang pekerjaan, menunjukkan sangat kurang bijaksana. Tidak ada satu pikiran manusia yang sanggup melaksanakan banyak dan bermacam-macam tanggung jawab suatu konferens yang mencakup beribu-ribu orang dan banyak cabang pekerjaan.SM 84.2
Tetapi bahaya yang lebih besar dari ini telah ditun-jukkan kepada saya dalam perasaan yang telah bertumbuh di antara para pekerja dan pendeta kita dan pekerja-pekerja lainnya dalam pekerjaan yang harus bergantung atas pikiran para pekerja tertentu yang memimpin untuk merumuskan kewajiban mereka. Pikiran dan pertimbangan satu orang tidak boleh dianggap sanggup mengendalikan dan membangun sebuah konferens.SM 84.3
Pribadi dan gereja mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri. Allah telah mengaruniakan kepada setiap orang suatu talenta atau talenta-talenta untuk digunakan dan dimanfaatkan. Dengan menggunakan talenta-talenta ini ia meningkatkan kesanggupannya untuk melayani. ”-Letter 340, 1907, hlm. 1, 2 (3 Oktober 1907 Para Pekerja di California Selatan).SM 84.4
Elakkan Keinginan Menjadi Pemimpin--“Adalah mereka yang menerima amaran dan peringatan yang diberikan kepada mereka yang akan berjalan di jalanjalan yang aman. Biarlah orang-orang tidak mengikuti keinginan menyala-nyala untuk menjadi pemimpin besar, atau kepada keinginan dengan bebas merancang dan meletakkan rencana-rencana untuk mereka sendiri dan untuk pekerjaan Allah. Mudahlah bagi musuh bekerja melalui beberapa orang yang mereka sendiri masih memerlukan nasihat pada setiap langkah, melakukan penjagaan terhadap jiwa-jiwa tanpa mempelajari kelemahlembutan Kristus. Orangorang ini memerlukan nasihat dari Orang yang mengatakan, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat.”SM 85.1
Para pendeta dan pemimpin kita perlu menyadari keperluan berembuk dengan saudara-saudara mereka yang sudah lama dalam pekerjaan, dan yang telah mendapat pengalaman yang dalam jalan-jalan Tuhan. Watak beberapa orang menutup diri mereka sendiri untuk mereka sendiri, dan merasa berkepentingan merencanakan dan melaksanakan menurut pertimbangan dan kemauan mereka sendiri, membawa mereka ke tempat-tempat yang sukar. Cara kerja yang bebas seperti itu tidak benar, dan tidak boleh diikuti. Para pendeta dan guru di konferens kita harus bekerja dengari bersatu dengan saudara-saudara mereka yang berpengalaman, meminta nasihat dari mereka, dan memperhatikan nasihat mereka. ”-Testimonies to Ministers, hlm. 501-502.SM 85.2