Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pelayanan yang Membahagiakan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    30 - Tanggung Jawab Kita bagi yang Buta

    Perlakukan yang Buta dengan Belas Kasihan. Tuhan menginginkan mereka yang berhubungan dengan pekerjaan misionaris menjadi misionaris sejati. Dalam perkataan dan perbuatan mereka menjadi seperti Kristus. Mereka berbelas kasihan bukan hanya bilamana merasa tergerak menunjukkan belas kasihan, atau bukan pula mereka bertindak dengan cara mementingkan diri terhadap mereka yang paling pantas ditolong tentang pekerjaan misionaris medis. Yang buta, sebagai contoh, harus diperlakukan dengan belas kasihan. Biarlah para misionaris medis memantulkan tindakan mereka terhadap yang buta, agar mereka bisa belajar apakah sebagai misionaris sejati bagi Allah yang mereka tidak dapat lakukan bagi golongan yang malang ini banyak perkara yang belum dilakukan. Menurut apa yang telah ditunjukkan kepada saya, saya tahu banyak, banyak kasus belum menerima dorongan yang mau diberikan Kristus kepada mereka seandainya Dia berada di tempat para misionaris medis kita.PyM 231.1

    Tuhan, Dialah Allah. Dia memperhatikan saat-saat kita mengabaikannya. Setiap tindakan yang salah adalah menggambarkan kemurahannya, kasih sayang dan kebajikan.PyM 231.2

    Saya telah diberi petunjuk untuk mengatakan, “Perhatian baik-baik, dalam doa, dengan teliti, agar pikiran tidak kacau dengan banyak transaksi penting sehingga terlupa kesalahan sejati, dan kasih dipadamkan dalam jiwa, walaupun kebutuhanmu yang besar penuh belas kasihan karena menjadi tangan penolong Allah bagi orang buta dan semua orang malang lainnya.” Orang yang tidak memiliki sahabat meminta perhatian yang lebih banyak. Gunakanlah waktu dan tenagamu untuk belajar menjadi “kuat dalam roh,” berlaku adil, dan mencintai kemurahan hati, “melayani Tuhan.” Ingat yang dikatakan Kristus, “aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” Matius 25:40. — Manuscript 109, 1902.PyM 231.3

    Selagi Allah adalah sahabat orang buta dan yang malang, Dia tidak memaafkan dosa mereka. Dia menuntut mereka untuk mengalahkannya, dan menyempurnakan tabiat Kristen yang sempurna dalam nama Yesus, yang telah mengalahkannya demi mereka. Tetapi Yesus mengasihani kelemahan kita, dan Dia siap memberi kekuatan untuk bertahan dalam pencobaan dan menolak penggodaan dari Setan asalkan kita menimpakan beban kita ke atas-Nya.PyM 232.1

    Malaikat Menjaga Orang Buta. Allah mengutus malaikat-malaikat untuk melayani anak-anak-Nya yang buta jasmani. Malaikat menjaga langkah mereka dan menyelamatkan mereka dari ribuan bahaya yang menghadang langkah mereka tanpa diketahuinya. Tetapi Roh-Nya tidak akan mengikuti mereka kecuali mereka menghargai roh kebaikan dan berusaha dengan sungguh-sungguh mengendalikan kodrat mereka, membawa nafsu dan setiap kuasa mereka dan menyerahkannya kepada Allah. Mereka harus membangun roh kasih sayang, dan mengendalikan kata-kata dan tindakan.PyM 232.2

    Telah ditunjukkan kepada saya bahwa Allah menuntut umat-Nya supaya jauh lebih berbelas kasihan dan penuh perhatian terhadap orang malang lebih daripada mereka sendiri. “Ibadah yang mumi dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, Ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia” (Yakobus 1:27). Di sini didefinisikan agama yang murni. Allah menuntut agar perhatian yang sama yang harus diberikan kepada janda dan anak yatim, diberikan juga kepada yang buta dan kepada mereka yang sedang menderita di bawah kemalangan karena cacat jasmani lainnya. Kebajikan yang tak menaruh perhatian sangat jarang di dunia pada zaman ini. — Testimonies, jld. 3, hlm. 516PyM 232.3

    Wali bagi Orang yang Malang. Kalau mereka ada dalam gereja yang menyebabkan orang buta tersandung, mereka harus dibawa ke pengadilan; karena Allah telah menjadikan kita wali bagi orang buta, yang tertindas, janda dan anak yatim. Batu sandungan yang disebut dalam firman Allah bukan berarti balok yang ditempatkan depan kaki orang buta itu yang membuat dia tersandung tetapi itu berarti lebih daripada itu. Itu berarti kalau ada jurusan yang dikejar untuk merusak pengaruh dari saudara mereka yang buta itu, bekerja melawan keinginannya, atau menghalangi kemakmurannya. Seorang saudara yang buta dan miskin dan sakit, yang selalu berusaha menolong dirinya agar tidak bergantung pada orang lain, seharusnya didorong oleh saudara-saudaranya dalam setiap kesempatan. Tetapi mereka yang mengaku saudara-saudaranya, yang mengerahkan segenap tenaga pikirannya, yang tidak bergantung pada orang lain, tetapi siapa yang sekian jauh lupa akan kewajibannya seperti membingungkan dan menyusahkan dan menghadang jalannya, mereka sedang melakukan satu pekerjaan yang memerlukan pertobatan dan pemulihan sebelum Allah menjawab doa mereka. Dan jemaat Allah, yang membiarkan saudaranya yang malang berlaku curang, akan menjadi berdosa sampai mereka mengerahkan segenap tenaga untuk membetulkan yang salah. — Testimonies, jld. 3, 519, 520.PyM 232.4

    Sudut Pandang Belas Kasihan. Saya ingin kita semua boleh melihat sebagaimana Allah melihat. Saya ingin agar semua dapat menyadari bagaimana Allah memandang mereka yang mengaku pengikut Kristus, yang memiliki berkat penglihatan dan perolehan sarana di bidangnya, dan yang masih mencemburui kemakmuran yang dinikmati oleh seorang miskin buta dan mau menguntungkan diri mereka sendiri, menambah persediaan sarana, atas ketidakberuntungan saudara mereka yang tertindas. Hal ini dianggap Allah sebagai satu perampokan dan sikap yang paling jahat dalam mementingkan diri, dan itu adalah satu dosa yang menjengkelkan, yang pasti akan dihukumNya. Allah tidak pernah lupa, Dia tidak melihat hal ini dengan mata manusia yang dingin, kebal perasaan dan pertimbangan manusiawi. Dia memandang segala perkara, bukan dari segi pandangan dunia, tetapi dari sudut pandang kemurahan, belas kasihan dan kasih abadi. — Testimonies, jld. 3, hlm. 514, 515.PyM 233.1

    Orang Buta Sering Diperlakukan Kejam. Bagi mereka yang berani berlaku tidak menaruh belas kasihan, Allah akan memperlakukan sebagaimana mereka mencari pertolongan bagi mereka. Saya sudah diberi petunjuk bahwa orang buta sering diperlakukan dalam cara yang tidak berbelas kasihan.PyM 233.2

    Rasa simpati yang benar antara sesama manusia adalah tanda membedakan mereka yang mengasihi dan takut akan Allah daripada mereka yang tidak peduli akan hukumnya. — Manuscript 117, 1903.PyM 234.1

    Tanggung Jawabmu Terhadap yang Malang. Sudah jelas bahwa orang yang mengaku Kristen kalau tidak menghargai ajaran firman Allah yang jelas dan positif dan tidak menyesali hati nurani. Allah menumpangkan di atas mereka tanggung jawab menjaga yang malang, yang buta, yang timpang, Janda dan anak yatim; tetapi banyak yang tidak berusaha menanggapinya. Untuk menyelamatkan orang yang demikian, sering Allah membawa mereka di bawah tongkat penderitaan, dan menempatkan mereka dalam posisi mereka yang membutuhkan pertolongan dan rasa simpati mereka, tetapi tidak menerimanya dengan tangannya. — Testimonies, jld. 3, hlm. 517.PyM 234.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents