Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pelayanan yang Membahagiakan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    34 - Tanggung Jawab Kita Secara Perorangan

    “Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.... Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka: karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul- rasul, lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya” (Kisah 4:32-25).PyM 257.1

    Satu Pekerjaan Perorangan Diserahkan kepada Para Pengikut Kristus. Kristus menyerahkan kepada para pengikut-Nya satu pekerjaan perorangan satu pekerjaan yang tak bisa diwakilkan. Penginjilan kepada orang sakit dan yang miskin, memberikan Injil kepada yang hilang, itu tidak dilimpahkan kepada komite atau badan amal yang terorganisasi. Tanggung jawab perorangan, usaha perorangan, pengorbanan perorangan, adalah persyaratan penginjilan. — Ministry of Healing, hlm. 147.PyM 257.2

    Kebutuhan Dipenuhi Sebagaimana Kita Memberi. Melalui nabi, Kristus menyuruh kita: “Berikan rotimu kepada yang lapar,” dan “puaskan hati orang yang tertindas” “kalau melihat orang yang telanjang, berikan pakaiannya,” “bawalah ke rumahmu orang yang terbuang.” Dia telah menyuruh kita, “Pergilah ke seluruh dunia, dan ajarkan Injil kepada semua makhluk.” Tetapi beberapa sering hati kita kecut dan iman jatuhkan kita sementara kita melihat betapa besar kebutuhan itu dan betapa kecil sarana yang di tangan kita.PyM 257.3

    Sebagaimana Andreas memandang lima ketul roti dan dua ekor ikan kecil, kadang-kadang kita menuntut, “Apakah artinya itu untuk sebegitu banyak orang?” Kadang-kadang kita ragu-ragu, tidak rela memberikan semua yang ada pada kita, takut digunakan kepada orang lain atau menggunakannya sendiri. Tetapi Yesus telah menyuruh kita,” kamu harus memberi mereka makan. Perintah-Nya adalah sebuah janji, dan di belakangnya adalah kuasa yang sama yang telah memberi makan orang banyak di tepi pantai itu.PyM 258.1

    Dalam tindakan Kristus mencukupkan kebutuhan jasmaniah orang banyak yang sedang kelaparan ada terselubung satu pelajaran rohani yang mendalam bagi semua pekerja-Nya. Kristus telah menerima dari bapa-Nya; Dia membagikan-Nya kepada murid-murid; mereka membagi-bagikannya kepada orang banyak, dan orang banyak itu satu dengan yang lain. Jadi semua yang bersatu dengan Kristus akan menerima dari Dia roti hidup, makanan surgawi dan membagikannya kepada orang lain....PyM 258.2

    Murid-murid adalah saluran komunikasi antara Kristus dan orang banyak. Ini harus menjadi dorongan besar kepada murid-muridNya sekarang ini. Kristuslah pusat utama, sumber dari segala kekuatan. Murid-murid-Nya menerima persediaan dari Dia. Yang paling cerdas, yang paling rohani, dapat memberikan hanya sebagaimana mereka me-nerima. Tentang diri mereka, mereka tidak dapat memberikan apa-apa untuk kebutuhan jiwa. Kita dapat membagikan hanya apa yang kita terima dari kristus, dan kita dapat menerima sebagaimana kita bagikan kepada orang lain. Selagi kita terus-menerus membagi, kita terus- menerus menerima; dan lebih banyak yang kita bagikan, lebih banyak kita menerima. Dengan demikian kita boleh senantiasa percaya, yakin, menerima dan membagikan.PyM 258.3

    Usaha membangun kerajaan Kristus akan berjalan terus, walaupun kelihatan lambat dan nampaknya ketidakmungkinan menyaksikan sedang menghalangi kemajuannya. Pekerjaan itu dari Allah, dan Dia akan melengkapi dengan sarana, dan mengutus para penolong, yaitu murid-murid yang jujur dan sungguh-sungguh, tangan mereka dipenuhi juga dengan makanan bagi khalayak ramai yang sedang kelaparan. Allah peduli akan mereka yang bekerja dalam kasih untuk memberikan firman hidup kepada jiwa-jiwa yang sedang mau binasa, yang bergilir membagikan makanan kepada jiwa-jiwa lapar lainnya. —The Desire of Ages, hlm. 369, 370.PyM 258.4

    Beban Jangan Dialihkan ke Organisasi. Dalam pekerjaan kita bagi Allah, berbahaya kalau bergantung terlalu banyak kepada kesang-gupan dan talenta seseorang dengan apa yang dapat dilakukannya. De-ngan demikian kita kehilangan pandangan pada seorang pekerja Utama. Terlalu sering para pekerja bagi Kristus gagal menyadari tanggung ja-wabnya sendiri. Dia berada dalam bahaya mengalihkan bebannya kepada organisasi, gantinya bersandar pada Dia yang menjadi sumber segala kekuatan. Satu kesalahan besar mempercayai kebijaksanaan manusia atau jumlah dalam pekerjaan Allah. Pekerjaan bagi Kristus yang sukses tidak banyak tergantung pada angka atau talenta ketimbang kemurnian maksud, kesederhanaan yang benar dari iman yang bebas dan sungguh-sungguh. Tanggung jawab pribadi harus dipikul, tugas pribadi harus dijalankan, usaha pribadi harus dibuat bagi mereka yang tidak mengenal Kristus. Gantinya mengalihkan tanggung jawabmu kepada seseorang yang kamu kira lebih terampil dari padamu, bekerjalah sesuai kemampuanmu. —The Desire of Ages, hlm. 370.PyM 259.1

    Allah akan Menyediakan Sarana. Boleh saja sarang yang kita miliki tidak cukup untuk pekerjaan itu; tetapi kalau saja kita bergerak maju dalam iman, sambil percaya dalam kuasa Allah yang cukup bagi semua, sumber yang melimpah akan terbuka bagi kita. Kalau pekerjaan itu dari Allah, Dia sendiri akan menyediakan sarana untuk pelaksana-annya. Dia akan menghargai ketergantungan yang sederhana dan jujur kepada-Nya. Yang sedikit kalau digunakan secara hemat dan bijaksana dalam pelayanan Tuhan surgawi akan menambah dalam tindakan mem-bagikannya. Di tangan Kristus, persediaan makanan itu tidak habis-habis sampai kenyang orang banyak yang kelaparan itu. Kalau kita datang kepada Sumber segala kekuatan, dengan tangan iman yang terkadang untuk menerima, kita akan dipertahankan dalam pekerjaan itu, bahkan di bawah keadaan yang paling menakutkan, dan akan disanggupkan memberikan roti hidup kepada orang lain. — The Desire of Ages, hlm. 369-371.PyM 259.2

    Ambil Sesuatu Risiko untuk Menyelamatkan Jiwa. Ada rasa takut untuk berusaha dan mengambil risiko dalam pekerjaan yang besar ini, takut kalau tidak berhasil menggunakan sarana. Bagaimana kalau sarana sudah digunakan tetapi kita tak dapat melihat jiwa-jiwa yang diselamatkan dengannya? Bagaimanakah kalau ada kehilangan total sarana kita? Lebih baik kerja dan terus bekerja ketimbang menganggur. Anda tidak tahu yang mana akan berhasil, ini atau itu. Orang akan menanam modal dalam hak paten dan menghadapi kerugian besar, dan ini menjadi persoalan. Tetapi dalam usaha pekerjaan Allah, orang takut berspekulasi. Nampaknya bagi mereka, uang menjadi kehilangan total kalau tidak cepat-cepat menghasilkan, kalau diinvestasikan dalam pekerjaan menyelamatkan jiwa. Sarana itu yang sekarang jarang diinvestasikan dalam pekerjaan Allah, yang ditahan karena mementingkan diri, tidak lama lagi akan dibuang bersama semua berhala yang menjadi sarang tikus dan kelelawar. Uang akan cepat berkurang nilainya dengan tiba-tiba ketika kenyataan akan pemandangan yang kekal terbuka pada manusia.PyM 259.3

    Allah akan memiliki manusia yang mau berspekulasi tentang apa saja dan segalanya untuk menyelamatkan jiwa. Mereka yang tidak mau bergerak maju sampai mereka dapat melihat setiap langkah jalan itu dengan jelas di hadapan mereka tidak akan membawa keuntungan pada saat ini untuk memajukan kebenaran Allah. Sekarang harus ada para pe-kerja yang mau maju dalam kegelapan dan juga dalam terang, dan siapa yang mau bertahan dengan berani di bawah semangat yang patah dan pengharapan yang kecewa, namun tetap bekerja dengan iman, dengan air mata dan pengharapan yang sabar, menabur di pinggir air, percaya pada Allah yang membawa hasil. Allah memanggil yang kendur saraf, yang berpengharapan, yang beriman dan yang bertahan, untuk bekerja sampai mencapai sasaran. —The True Missionary, Januari 1874.PyM 260.1

    Setiap Rupiah Diperlukan. Sudah tiba akhir segala perkara, dan Allah memanggil manusia supaya datang memasuki pelayan yang aktif dan melakukan tugasnya karena Ia suka demikian dan karena dunia membutuhkan pertolongan. Di bawah tuntunan Roh Kudus, manusia jadi berhati-hati dalam pengeluaran sarana dan akan menggunakannya sesuai dengan besarnya dan pentingnya pekerjaan yang akan dilakukan.... Tuhan Allah surgawi memanggil manusia agar membuang berhala, memutuskan tali setiap keinginan yang keras, tidak memanjakan apa-apa yang hanya untuk pamer dan pawai, dan mempelajari ekonomi dalam membeli pakaian dan perabot. Jangan belanjakan satu rupiah pun uang Allah untuk membeli barang yang tidak perlu. Uangmu itu berarti keselamatan jiwa-jiwa. Kemudian janganlah membelanjakan uang untuk mutiara, untuk emas atau batu permata....PyM 260.2

    Anda boleh memberikan jutaan rupiah kepada pekerjaan, namun ekstra rupiah dan ekstra dolar juga diminta. Setiap puluhan ribu rupiah dibutuhkan, dan setiap ribuan dapat digunakan, dan diinvestasikan begitu rupa seakan-akan membawa kepadamu harta yang tidak dapat dimusnahkan. Sahabat-sahabatku yang kekasih, yang mengasihi Allah dan yang mau melayani Dia dengan segenap hati, saya mohon pada Anda, agar bertanya pada diri sendiri bilamana Anda sedang berbelanja, “apakah saya sedang memuliakan Allah, atau apakah saya hanya memuaskan keinginan manusia? Apakah saya investasikan uang yang saya pegang di tangan saya memuaskan diri sendiri, memberikan hadiah untuk anak-anak, atau untuk sahabat-sahabat saya, atau akankah saya jadi mitra kerja dengan Kristus, satu contoh bagi semua yang sedang belajar memulihkan Allah?” Telah diberikan aturan main bagi kita, “Apakah kamu sedang makan atau minum, atau apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah itu bagi kemuliaan Allah.” — Letter 90, 1895.PyM 261.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents