Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pelayanan yang Membahagiakan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    35 - Membuka Aliran Kebajikan

    Menjadi Pembagi Sedekah Allah. Allah telah menempatkan uang di tangan manusia supaya mereka boleh belajar menjadi bermurah hati, pembagi berkat untuk membebaskan penderitaan umat-Nya yang sudah jatuh. —Signs of the Times, 20 Juni 1892.PyM 262.1

    Membuat Hati Lembut dan Simpati. Tindakan kedermawanan dan kebajikan diciptakan oleh Allah untuk menjaga hati anak-anak manusia jadi lembut dan simpatik dan untuk menanamkan dalam diri mereka kasih satu sama lain untuk meniru Guru yang jatuh miskin demi kita, agar kita melalui kemiskinan boleh dijadikan kaya. —Testimonies, jld. 3, hlm. 547.PyM 262.2

    Aliran Kemurahan Hati Dijaga Tetap Mengalir. Aliran Kecil kemurahan hati harus dijaga tetap mengalir ke dalam perbendaharaan. Persediaan Allah jauh di depan, bergerak maju ke depan lebih cepat dari kebebasan kita.— Manuscript 26, 1891.PyM 262.3

    Pemberian yang Senantiasa Mengalir. Uang yang telah dipercayakan Allah kepada manusia akan digunakan memberkati umat manusia, dalam memenuhi kebutuhan yang sedang menderita dan yang berkekurangan. Janganlah orang merasa bahwa mereka sudah melakukan hal yang sangat hebat bilamana mereka memberikan hadiah besar kepada lembaga atau gereja. Dalam penyediaan Allah yang bijaksana, selalu dihadapkan pada mereka orang-orang yang memerlukan pertolongan. Mereka membebaskan penderitaan, memberi pakaian kepada orang telanjang, dan menolong banyak orang yang ada dalam keadaan sukar dan sulit, yang bergumul dengan tenaga untuk menjaga diri dan keluarga dari rumah miskin. —Review and Herald, 4 Januari 1898.PyM 262.4

    Kita Minta untuk Orang Lain. Apabila kita berdoa “Berikanlah pada hari ini makanan kami secukupnya,” kami minta bagi orang lain, begitu juga bagi diri kita sendiri. Sementara kita mengakui bahwa apa yang telah diberikan Allah kepada kita, itu bukanlah untuk diri kita sendiri saja, Allah memberikannya kepada kita dalam kepercayaan agar kita memberi makan orang yang kelaparan, oleh kebaikan-Nya. Dia telah menyediakan keperluan orang miskin. Dia katakan: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetanggamu yang kaya.... Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar” (Lukas 14:12-14). —Mount of Blessing, hlm. 163, 164.PyM 263.1

    Catatan Allah Tentang Setiap Rupiah. Berapa pun Jumlah uang Kita, apakah satu, dua, atau lima rupiah, tidak satu rupiah uang kita itu diboroskan atas kesia-siaan, kesombongan, atau sikap mementingkan diri sendiri. Setiap rupiah yang kita kumpulkan dicap dengan bayangan dan catatan Allah. Selama ada orang-orang lapar di dunia Allah ini yang akan diberi makan, yang telanjang diberi pakaian, jiwa yang sedang binasa memerlukan roti dan air keselamatan, setiap pemanjaan yang tidak perlu, setiap pertambahan modal, membujuk orang miskin dan yang telanjang. —Signs of The Times, June, 20, 1892.PyM 263.2

    Arus Kedermawan Mengering. Lebih banyak uang dibelanjakan untuk pakaian, lebih sedikit uangnya untuk memberi makan orang lapar dan memberi pakaian untuk yang telanjang, dan arus kedermawanan, yang seharusnya tetap mengalir, akan mengering. Setiap rupiah yang diperoleh dengan menyangkal diri dari perhiasan yang tak berguna boleh diberikan kepada yang berkekurangan, atau dimasukkan ke kas Tuhan untuk mempertahankan penginjilan, mengirim misionaris ke luar negeri, melipatgandakan penerbitan untuk memancarkan sinar terang kepada jiwa-jiwa yang berada dalam kegelapan karena kesalahan. Setiap rupiah yang dibelanjakan kepada yang tidak perlu akan menghilangkan kesempatan indah melakukan kebaikan. —Testimonies, jld. 4, hlm. 645, 646.PyM 263.3

    Allah Memanggil untuk Penyangkalan Diri. Allah memanggil yang muda untuk menyangkal diri tentang perhiasan yang tidak perlu dan bahan-bahan pakaian, walaupun harganya hanya beberapa ribu rupiah, dan menaruh uang itu di kotak derma. Dia juga memanggil yang berusia dewasa supaya berhenti sewaktu mereka melihat jam tangan emas atau rantai atau apa saja barang mahal seperti perabot dan biarlah mereka bertanya pada diri: Apakah itu benar kalau membelanjakan uang sebanyak itu yang kita susah tanpa itu, atau apabila barang yang lebih murah akan memenuhi maksud kita juga? Dengan menyangkal diri dan mengangkat salib demi Yesus, yang jatuh miskin demi Anda, Anda dapat melakukan banyak dalam membebaskan penderitaan orang miskin di antara kita; dan dengan meniru teladan Tuhan dan Gurumu, engkau akan mendapat persetujuan dan berkat-Nya. —Testimonies, jld. 4, hlm. 511.PyM 264.1

    Menjadi Penatalayan Tuhan Bukanlah Hal yang Enteng. Apa yang terjadi jika mereka harus melihat ada tertera di atas barang-barang mereka yang mahal-mahal seperti hiasan, gambar dan perabot, “Bawalah ke dalam rumahmu orang-orang miskin yang sudah diusir keluar!” Dalam rumah makan, di mana meja makan sudah dijejali dengan makanan mewah melimpah, jari Allah menulis di sana: “Bukankah membagi makanan kepada orang lapar sehingga Anda membawa ke dalam rumahmu orang miskin yang sudah diusir?”PyM 264.2

    Biarlah semua, tua dan muda memperhatikan bahwa bukanlah satu hal yang enteng menjadi penatalayan Tuhan dituntut dalam pembukuan surga karena membelanjakan uang dengan sembrono. Yang berkekurangan, yang tertindas, tetap membutuhkan, sementara uang Tuhan diboroskan dengan sikap yang mementingkan diri dalam kemewahan dan pemborosan. Oh, kalau semua orang mengetahui bahwa Allah tidak membedakan orang! Satu hal yang besar menjadi seorang penatalayan, setia dan benar, di hadapan Allah yang adil, yang tidak memaafkan dalam diri siapa pun penatalayan-Nya kalau ada yang tidak adil atau perampokan terhadap Dia. —Manuscript 11, 1892.PyM 264.3

    Dijanjikan Reformasi Hebat. Apabila kemurahan Kristus dinyatakan dalam kata-kata dan perbuatan orang-orang percaya, terang akan memancar kepada mereka yang ada dalam kegelapan; karena sementara bibir berbicara memuji Allah, tangan akan dikedangkan dalam kemurahan hati untuk menolong orang yang sedang binasa. Kita baca bahwa pada hari Pentakosta, ketika Roh Kudus turun atas para murid, tidak ada orang berkata bahwa itu keharusan sehingga apa yang ada padanya adalah miliknya sendiri. Semua yang mereka miliki adalah untuk memajukan reformasi hebat ini. Dan ribuan orang telah bertobat dalam satu hari. Apakah roh yang sama menggerakkan para orang percaya sekarang ini, dan mengembalikan kepada Allah milik-Nya sendiri dengan kebebasan yang sama, satu pekerjaan yang jangkauannya luas akan dilaksanakan.— Manuscript 95, 1907.PyM 265.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents