Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Iman dan Perbuatan

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Iman adalah Syarat Janji

    Tanpa kasih kemurahan Kristus, orang berdosa berada di dalam situasi tak berpengharapan; tidak ada yang dapat dilakukan untuknya; tetapi melalui kemurahan Ilahi, kuasa supernatural diberikan kepada manusia dan bekerja di dalam pikiran dan hati dan sifatnya. Adalah melalui penyaluran kemurahan Kristus, dosa dapat terlihat dalam kealamian yang penuh dengan kebencian dan pada akhirnya akan menarik jiwa. Melalui kemurahan kita dibawa kepada persekutuan dengan Kristus, untuk bekerja sama dengan-Nya dalam pekerjaan penyelamatan. Iman adalah syarat agar Allah dapat mengampuni orang berdosa; bukanlah karena jasa dari iman sebagai dasar keselamatan, tetapi karena melalui iman kita dapat bergantung pada kematian Kristus, obat penawar bagi dosa. Iman dapat mewakili penurutan sempurna dari Kristus terhadap pelanggaran dan cacat orang berdosa. Pada saat orang berdosa percaya bahwa Kristus adalah Juruselamat pribadinya, lalu menurut janji-Nya yang tak pernah gagal, Allah mengampuni dosanya dan membenarkannya. Jiwa orang yang bertobat menyadari bahwa pembenarannya terjadi karena Kristus, sebagai Pengganti dan Penjamin keselamatannya, yang telah mati baginya, dan sebagai penebus dan kebenarannya.IP 173.1

    “‘Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.’ Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya” (Roma 4:3-5). Kebenaran ialah penurutan kepada hukum. Hukum menuntut akan kebenaran, dan oleh karena hal ini orang berdosa berutang kepada hukum; tetapi manusia tidak mampu mengatasinya sendiri. Jalan satu-satunya untuk mendapatkan kebenaran adalah melalui iman. Dengan iman ia dapat membawakan jasa Kristus, dan Tuhan menempatkan penurutan Anak-Nya bagi orang berdosa itu. Kebenaran Kristus diterima bagi kegagalan manusia, dan Allah menerima, mengampuni, membenarkan, orang yang bertobat, jiwa yang percaya, menganggap seperti sama sekali tidak pernah berdosa dan mengasihinya sebagaimana Ia mengasihi Anak-Nya. Demikianlah iman memungkinkan kita mendapatkan kebenaran; dan jiwa yang diampuni berjalan melalui kemurahan kepada kemurahan, dari terang kepada terang yang lebih besar. Ia dapat berkata dengan sukacita, “Bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi oleh karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita” (Titus 3:5-7).IP 174.1

    Sekali lagi telah tertulis: “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki melainkan dari Allah” (Yohanes 1:12, 13). Yesus menyatakan, “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah” (Yohanes 3:3). “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah” (ayat 5). Bukanlah merupakan suatu ukuran yang rendah yang diberikan kepada kita, karena kita akan menjadi anak-anak Allah. Kita akan diselamatkan secara pribadi, dan pada saat ujian dan pencobaan kita akan dapat melihat dengan jelas orang yang melayani Allah dan yang tidak. Kita diselamatkan sebagai pribadi yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.IP 175.1

    Banyak orang kehilangan jalan yang benar, dalam berpikir dengan usahanya mereka harus mendaki ke surga, bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar dapat layak bagi rahmat Allah. Mereka mencoba untuk menjadi lebih baik dengan usahanya sendiri. Hal ini tidak akan dapat mereka capai. Kristus telah me-nyediakan jalan dengan mati sebagai Korban Tebusan, dengan hidup sebagai Panutan, dengan menjadi Imam Besar kita. Ia menyatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). Jika dengan usaha kita, kita dapat melangkah satu langkah lebih dekat kepada tangga itu, maka Firman Allah tidak benar. Tetapi pada saat kita menerima Kristus, per-buatan baik akan muncul sebagai bukti yang berbuah bahwa kita berada di dalam kehidupan, dan Kristus adalah jalan, dan kita sedang berjalan dalam jalan yang benar menuju surga.IP 175.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents